1. Pengetahuan analitis apriori
Yaitu pengetahuan yang dapat diketahui lepas dari pengalaman dan bersifat pasti, namun tidak informatif atau tidak berisi contentless sebab ia hanya
menjelaskan apa yang sudah terdapat dalam makna kata.
2. Pengetahuan Sintetis a posteriori
Yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman
3. Pengetahuan sintetis a priori
Yaitu pengetahuan yang diperoleh lepas dari pengalaman, bersifat pasti, namun pada saat yang bersamaan berisi.
2.1.4 Tingkatan Pengetahuan
Menurut Bloom 1908 dalam Hutagalung Purba 2001 pengetahuan dibagi atas beberapa tingkatan yang secara berurutan yaitu ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. a.
Ingatan
Ingatan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Dalam kemampuan ini seseorang dituntut untuk mampu mengenali atau mengingat
kembali apa yang telah dialami, berupa fakta, nama, tempat, ide, rumus-rumus, hukum dan sebagainya.
b. Pemahaman
Tingkatan ini mengacu pada kemampuan memahami makna materi yang dipelajari, tidak cukup hanya dengan menghafal. Umumnya unsur pemahaman ini
menyangkut kemampuan menangkap makna suatu konsep yang ditandai dengan kemampuan menjelaskan arti suatu konsep dengan menggunakan kata-kata
sendiri.
c. Penerapan
Tingkatan ini mengacu pada kemampuan menggunakan atau menerangkan dengan tepat pengetahuan yang telah dimiliki pada situasi yang baru menyangkut
penggunaan aturan, rumus, prinsip, hukum, metode dan sebagainya. Jadi dalam penerapan ini sudah dipahami kemudian dapat diterapkan dengan tepat untuk
Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan masalah atau gejala persoalan yang dihadapi dalam situasi yang baru.
d. Analisis
Tingkatan ini mengacu pada kemampuan berfikir analisis. Kemampuan mengkaji atau menerima suatu bahan atau kedalam unsur-unsur yang lebih kecil
atau spesifik. Selain itu mampu memahami hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dipahami.
e. Sintesis
Kemampuan memadukan berbagai unsur secara logis, sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Dengan demikian kemampuan
ini kebalikan dari kemampuan analisis.
f. Evaluasi
Mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap gejala, peristiwa, nilai, ide, metode atau pemecahan tertentu berdasarkan
norma-norma patokan tertentu. Patokan yang digunakan sebagai dasar memberikan pertimbangan dapat berupa kriteria dari dalam diri atupun dari luar
diri. Kemampuan inilah yang merupakan proses pengetahuan yang tertinggi.
2.2 Ibu
Peran ibu dimulai pada kehidupan seorang perempuan menjadi seorang ibu dari anaknya. Persepsi lingkungan sosialnya tentang aturan-aturan peran wanita
dapat mempengaruhi pilihannya antara ingin menjadi ibu atau menjadi bebas bukan tergantung pada orang lain Ratna, 2010.
2.3 Anak
Menurut undang-undang No.23 Tahun 2009, definisi anak pada Pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan seorang anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Rentang kehidupan dibagi menjadi sepuluh tahap atau periode, masing masing dengan pola perkembangan dan perilaku tertentu Hurlock, 1980.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Tahapan-tahapan dalam rentang kehidupan menurut Hurlock, 1980
TAHAPAN DALAM RENTANG KEHIDUPAN
Periode pranatal Konsepsi kelahiran
Bayi Kelahiran sampai akhir minggu kedua
Masa Bayi Akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua
Awal masa kanak-kanak Dua sampai enam tahun
Akhir masa kanak-kanak Enam sampai sepuluh atau dua belas tahun
Masa puber atau pramasa remaja
Sepuluh atau dua belas sampai tiga belas atau empat belas tahun
Masa remaja Tiga belas atau empat belas sampai delapan
belas tahun Awal masa dewasa
Delapan belas sampai empat puluh tahun Usia pertengahan
Empat puluh sampai enam puluh tahun Masa tua atau usia lanjut
Enam puluh tahun sampai meninggal
2.4 Muntah pada anak