Administrasi Desa METODE PENELITIAN

Kepala Desa Rahmad Nasution

4.3. Administrasi Desa

Desa Hutabaringin merupakan desa yang terletak di kecarnatan Puncak Sorik marapi, kabupaten Mandailing Natal. Desa ini memiliki luas wilayah ± 350 hektar. Adapun jarak antara desa Hutabaringin dengan pusat pemerintahan Kecamatan ± 2,5 km. Dengan pemerintahan Mandaling Nata berjarak ± 16 km, sedangkan jarak dengan ibukota propinsi Sumatera Utara adalah 1.696 km. Secara struktural pemerintahan desa Hutabaringin dapat dilihat pada bagan berikut ini Gambar 1. Struktur Organisasi Pernerintahan Desa Hutabaringin BPD Ketua Pintor Nasution SEKRETARIS Buyung sakti Anggota Answar Nst Anggota Ikhwan Rkt Anggota Sakban Nst Anggota Darwis Rkt Kaur Pembangunan Ruslan Nasution Kaur Kemasyarakatan Zulkifli Rangkuti Kaur Kepegawaian Sulaiman. Rangkuti Universitas Sumatera Utara Keterangan: Kepala desa : Rahmad Nastion Sekretaris desa : Buyung Sakti Rangkuti Ketua BPD : Pintor Nasution Anggota: 1. Aswar Nasution 2. Ikhwan Rangkuti 3. Sakban Nasution 4. Darwis Nasution Kaur Kemasyarakatan: Zulkifli Rangkuti Kaur Pembangunan : Ruslan Nasulion Kaur Kepegawaian : Sulaiman Lembaga pemerintahan desa merupakan lembaga formal paling penting yang ada di desa Hutabaringin telah memiliki perangkat pemerintahan desa yang lengkap, namun secara umum peran kepala desa sangat dominan dalam menjalankan fungsi lembaga, sementara perangkat desa lainnya seperti kepala-kepala urusan dan BPD tidak banyak memainkan peranan dalam menyelenggarakan pemerintahan desa. Dilingkup internal desa, orang-orang yang paling dihormati warga pada umumnya adalah para pemimpin informal seperti hatobangon dan tokoh-tokoh agama. Hatobangon dianggap sebagai tokoh berpengaruh di lingkup internal suatu kelompok kekerabatan patrilineal saparkahanggion, karena dialah orang yang dituakan dalam kelompoknya. Sumber kewibawaan adalah posisinya sebagai keturunan senior dan suatu kelompok kerabat yang memiliki kedudukan dan tanggungjawab tertentu menurut aturan adat. Universitas Sumatera Utara Hatobangon juga memegang peranan kunci dalam peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan warga misalnya upacara perkawinan, kematian, dan juga dalam menangani perselisihan anatar warga. Tokoh agama terdiri dan orang-orang yang menjadi pernimpin dalam kegiatan keagamaan seperli guru agama, khatib dan imam di Mesjid, alasannya mengapa mereka dihormati adalah pandangan bahwa mereka merupakan penjaga moralilas kehidupan bermasyarakat.

4.4 Tata Penggunaan Lahan