Sumber : Kantor Kepala Desa Hutabaringin, 2007 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penggunaan lahan untuk perkebunan
menempati posisi yang paling tinggi yakni 150 Hektar. Jumlah ini termasuk lahan yang ditumbuhi pohon aren yang tumbuh secara alamiah, sarnpai saat ini belum ada kebiasaan
dari warga untuk menanam pohon aren. Meskipun lahan perkebunan yang dirniliki desa ini cukup luas namun tidak semua warga memiliki lahan, sebagian dan mereka
mengerjakan lahan milik warga desa yang tinggal di perantauan, disamping itu ada juga lahan milik warga desa yang dibeli dan penduduk desa Hutabaringin.
4.5. Komposisi Penduduk
Secara demografi desa Hutabaringin dapat dilihat dan berbagai komposisi penduduk. Untuk memudahkan proses penyusunan datanya maka komposisi penduduk
desa Hutabaringin akan dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin
Dibawah ini adalah tabel komposisi penduduk desa Hutabaringin berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1 Laki-laki
216 Jiwa 46.46
2 Perempuan
249 Jiwa 53.54
Total 456 Jiwa
100 Sumber : Kantor Kepala Desa Hutabaringin, 2010
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk desa Hutabaringin yang berjenis kelamin perempuan Iebih banyak bila dibandingkan dengan
jumlah penduduk laki-laki. jumlah penduduk yang berjenis kelamin Pernpuan sebanyak 249 jiwa, ecangkan penduduk yang berenis kelamin laki-laki hanyak
216 jiwa.
2. Komposisi penduduk Berdasarkan Kelompok Usia
Konposis penduduk desa I luIaharinin hcrdasark;m usia dapat dihlmt pada thel berikut:
tabel. 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia
Kelompok usia Jumlah
persentase 0-15
175 jiwa 38.28
15-24 93 jiwa
20 24-80
171 jiwa 36.77
80 23 jiwa
4.95 Total
465 jiwa 100
Sumber: kantor kepala desa tahun 2010
3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Universitas Sumatera Utara
Manusia adalah makhluk sosial yang mernpunyai dua kehutuhan yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani, kehutuhan tersebut saling berhuhungan dan harus
seimbang. Agama termasuk kebutuhan rohani yang sangat penting karena turut mempengaruhi tata kehidupan sosial. Secara sosiologis agama mempunyai beberapa
fungsi diantaranya adalah fungsi edukatif, penyelamat, dan kontrol sosial social control. Desa Hutabaringin merupakan wilayah yang homogen dalarn hal agama, semua
penduduknya rnerneluk agama Islam hal ini menandakan bahwa agarna Islam memberikan pengaruh yang cukup kuat dalarn setiap sendi kehidupan masyarakat di desa
ini. Nilai-nilai ajaran agarna Islam masih sangat dipegang teguh oleh Agama sebagai fungsi kontrol sosial masih sangat jelas terlihat pada kehidupan sehari -hari.
4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku
Disamping agamanya yang homogen suku bangsa penduduk desa Hutabaringin juga bisa dikatakan homogen karena hanya terdapat dua keluarga saja yang melakukan
perkawinan dengan suku bangsa lain yakni dengan suku bangsa Jawa dan Sunda. Keadaan tersebut mernbuat masyarakat masih sangat memegang nilai-nilai dan adat
istiadat suku bangsa Mandailing hal ini dapat dilihat pada upacara perkawinan dan upacara adat lainnya.
5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Bidang pekerjaan