Dalam kosmetika propilen glikol berfungsi sebagai humektan Barel, A.O., Paye, M., dan Maibach, H.I., 2009.
i. Titanium dioksida
Pigmen titanium dioksida TiO
2
merupakan serbuk putih dengan daya peng”opak” yang tinggi. Dapat digunakan pada makanan, kosmetika, dan
pelindung kulit dari sinar UV. Titanium dioksida sangat aman digunakan Anonim
c
., 2008. Penambahan titanium dioksida ini untuk memperbaiki corak warna yang dikehendaki pada lipstik.
2.8 Uji Tempel Patch Test
Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia dengan maksud
untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak.
Iritasi umumnya akan segera menimbulkan reaksi kulit sesaat setelah pelekatan pada kulit, iritasi demikian disebut iritasi primer. Tetapi jika iritasi
tersebut timbul beberapa jam setelah pelekatannya pada kulit, iritasi ini disebut iritasi sekunder. Tanda-tanda yang ditimbulkan reaksi kulit tersebut umumnya
sama, yaitu akan tampak sebagai kulit kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak. Panel uji tempel sebaiknya wanita berusia 20-30 tahun, berbadan sehat
jasmani dan rohani, tidak memiliki riwayat penyakit alergi atau reaksi alergi, dan menyatakan kesediaannya dijadikan sebagai panel uji tempel.
Lokasi uji lekatan adalah bagian kulit panel yang dijadikan daerah lokasi untuk uji tempel. Biasanya yang paling tepat dijadikan daerah lokasi uji tempel
Universitas Sumatera Utara
adalah bagian punggung, lengan tangan, dan bagian kulit di belakang telinga Ditjen POM, 1985.
2.9 Uji Kesukaan Hedonic Test Uji Kesukaan Hedonic Test adalah pengujian terhadap kesan subyektif
yang sifatnya suka atau tidak suka terhadap suatu produk. Pelaksanaan uji ini
memerlukan dua pihak yang bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana. Panel adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan uji melalui proses
penginderaan. Orangnya disebut panelis. Panel terbagi dua, yaitu panel terlatih dan tidak terlatih. Jumlah panel uji kesukaan makin besar semakin baik, sebaiknya
jumlah itu melebihi 20 orang. Jumlah lebih besar tentu akan menghasilkan
kesimpulan yang dapat diandalkan Soekarto, 1981.
Kriteria panelis Soekarto, 1981: 1.
Memiliki kepekaan dan konsistensi yang tinggi. 2.
Panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih yang diambil secara acak. Jumlah anggota penelis semakin besar semakin baik.
3. Berbadan sehat.
4. Tidak dalam keadaan tertekan.
5. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang cara-cara penilaian
organoleptik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian meliputi penyiapan sampel, pemeriksaan karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak,
pembuatan formulasi sediaan, pemeriksaan mutu fisik sediaan, uji iritasi terhadap sediaan, dan uji kesukaan Hedonic Test terhadap variasi sediaan yang dibuat.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan antara lain: alat-alat gelas laboratorium, blender National, neraca analitis Mettler Toledo, neraca kasar Ohaus, pengayak
serbuk, rotary evaporator Buchi, cawan porselen berdasar rata, alat penetapan kadar air Lampiran 7, labu bersumbat, mikroskop Olympus, oven, desikator,
penangas air, pH meter, spatula, sudip, kaca objek, kaca penutup, cawan penguap,
pencetak suppositoria, pipet tetes, dan roll up lipstick Lampiran 9. 3.1.2 Bahan
Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelopak bunga rosela Hibiscus sabdariffa L.. Bahan kimia yang digunakan antara lain:
akuades, etanol 96, oleum ricini Brataco, cera alba Brataco, vaselin alba Brataco, setil alkohol Brataco, lanolin Brataco, propilen glikol, oleum rosae,
dan metil paraben.
3.2 Penyiapan Sampel
Penyiapan sampel meliputi pengumpulan sampel, identifikasi tumbuhan, dan pengolahan sampel.
Universitas Sumatera Utara