Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat
menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu
ditimbang 1 g sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga
pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan
Rawlins, E. A., 2003. 3.7 Uji Iritasi dan Uji Kesukaan Hedonic Test
Setelah dilakukan pengujian kestabilan fisik terhadap sediaan, kemudian dilanjutkan dengan uji iritasi dan uji kesukaan Hedonic Test terhadap sediaan
yang dibuat.
3.7.1 Uji Iritasi
Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan lipstik yang dibuat dari ekstrak kelopak bunga rosela dengan maksud untuk mengetahui bahwa lipstik yang dibuat
dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Iritasi dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu iritasi primer yang akan segera timbul sesaat setelah terjadi
pelekatan atau penyentuhan pada kulit, dan iritasi sekunder yang reaksinya baru timbul beberapa jam setelah penyentuhan atau pelekatan pada kulit Ditjen POM,
1985. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka Patch
Test pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis. Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi lekatan
dengan luas tertentu 2,5 x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang
Universitas Sumatera Utara
terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama tiga hari berturut-turut untuk sediaan yang paling tinggi konsentrasi ekstrak kelopak bunga roselanya
yaitu konsentrasi 10 dari kedua formula, reaksi yang terjadi diamati. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit
lengan bawah bagian dalam yang diberi perlakuan. Adanya kulit merah diberi tanda +, gatal-gatal ++, bengkak +++, dan yang tidak menunjukkan reaksi
apa-apa diberi tanda -.
3.7.2 Uji Kesukaan Hedonic Test
Uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sediaan lipstik yang dibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara visual
terhadap 30 orang panelis. Setiap panelis diminta untuk mengoleskan lipstik yang dibuat dengan berbagai konsentrasi ekstrak kelopak bunga rosela pada kulit
punggung tangannya. Kemudian panelis memilih warna lipstik mana yang paling disukainya. Panelis menuliskan S bila suka dan TS bila tidak suka. Parameter
pengamatan pada uji kesukaan adalah kemudahan pengolesan sediaan lipstik, bentuk, homogenitas dan intensitas warna sediaan lipstik saat dioleskan pada kulit
punggung tangan. Kemudian dihitung persentase kesukaan terhadap masing- masing sediaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia Kelopak Bunga Rosela Tabel 2. Data Karakterisasi Serbuk Simplisia Kelopak Bunga Rosela
No Pemeriksaan
Kadar 1
Kadar air 7,328
2 Kadar sari yang larut dalam air
29,886 3
Kadar sari yang larut dalam etanol 27,946
4 Kadar abu total
6,065 5
Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,433
Berdasarkan hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia diperoleh kadar air 7,320, kadar sari larut dalam air 29,886, kadar sari larut dalam etanol
27,946, kadar abu total 6,065 dan kadar abu tidak larut dalam asam 0,433. Secara umum, persyaratan kualitas untuk rosela kering adalah kadar air maksimal
12, kadar abu total maksimal 11, kadar abu tidak larut asam maksimal 2,5 Mardiah, dkk, 2007, maka hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia
kelopak bunga rosela yang diperoleh memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa serbuk simplisia kelopak bunga rosela yang digunakan
memiliki kualitas yang baik untuk diformulasi dalam sediaan lipstik. Perhitungan pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia dapat dilihat pada Lampiran 8.
Universitas Sumatera Utara