Membandingkan hasil evaluasi perkembangan sebelum dan sesudah dilakukan aplikasi latihan rentang gerak sendi aktif dan pasif pada bagian
yang mengalami gangguan mobilisasi fisik. d.
Output O Ketika pertemuan terakhir dengan pasien, evaluasi masalah gangguan
mobilisasi pada Tn. M dengan menggunakan goniometri gerakan dorsofleksi sebesar 19,7
, gerakan plantarfleksi sebesar 45,4 terjadi
perubahan rentang gerak sendi tetapi tidak mendekati normal yang disebabkan adanya luka pada kaki, terdapat balutan luka, dan kekakuan
karena tidak digerakkan dan pada Tn. E didapatkan hasil gerakan dorsofleksi sebesar 26,8
, gerakan plantarfleksi sebesar 48,2 terjadi
perubahan rentang gerak sendi yang sudah mendekati normal pasien dapat melakukan latihan rentang gerak sendi secara mandiri.
4.3.1 Penelaah Kritis
Critical Review
Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien DM dengan gangguan mobilisasi fisik adalah menggerakkan anggota tubuh yang
mengalami gangguan mobilisasi. Untuk meminimalkan kecacatan setelah mengalami DM adalah dengan rehabilitasi. Rehabilitasi pasien DM salah satunya
adalah latihan rentang gerak sendi atau
Range Of Motion
Wina, 2009. Latihan rentang gerak sendi terbagi menjadi dua yaitu latihan rentang gerak sendi aktif
dan latihan rentang gerak sendi pasif Brunner Suddarth, 2002.
4.3.2 Praktek Berdasarkan Pembuktian
Pada periode praktika senior pada tanggal 26 Agustus sampai 8 september, ners mendapat kesempatan untuk merawat pasien yang mengalami gangguan
mobilisasi fisik. Pada teknik pelaksanaannya ners melakukan pengkajian rentang gerak sendi dengan menggunakan goniometri terapi latihan rentang gerak sendi
aktif dan pasif. Hasil evaluasi praktek berdasarkan pembuktian dari aplikasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : Tn. M berusia 77 tahun, pekerjaan
pensiunan TNI, tanggal masuk rumah sakit 24 agustus 2015 diruangan RA2, didiagnosa DM tipe II. Masalah keperawatan utama berdasarkan aplikasi yang
dilakukan adalah latihan rentang gerak sendi pasif pada bagian yang mengalami gangguan mobilisasi fisik selama 14 hari dengan sehari 2 kali maka evaluasi
keadaan pasien yang ditemukan menggunakan goniometri gerakan dorsofleksi 19,7
0,
gerakan plantarfleksi 45,4 terajdi perubahan rentang gerak sendi tetapi
tidak mendekati normal yang disebabkan adanya luka pada kaki, terdapat balutan luka, dan kekakuan karena tidak digerakkan. Tn. E berusia 72 tahun, pekerjaan
pensiunan perumnas, tanggal masuk 22 Agustus 2015 diruangan RA2, didiagnosa DM tipe II. Masalah keperawatan utama berdasarkan aplikasi yang dilakukan
adalah latihan rentang gerak sendi aktif pada bagian yang mengalami gangguan mobilisasi fisik selama 14 hari dengan sehari 2 kali maka evaluasi keadaan pasien
yang ditemukan dengan menggunakan goniometri gerakan dorsofleksi 26,8 ,
gerakan plantarfleksi 48,2 terjadi perubahan rentang gerak sendi yang sudah
mendekati normal pasien dapat melakukan latihan rentang gerak sendi secara mandir