Implementasi dan Evaluasi Catatan perkembangan Tn. M No. Diagnosa
Luas luka pada pedis dextra 7x7 cm.
Kulit daerah sekitar kering. Dasar luka kuning dan
terdapat jaringan nekrotik. Luka ditutup dengan wound
dress kassa lembap. Anak pasien memberikan
lotion untuk menghindari kulit pasien bertambah
kering.
A: Masalah teratasi sebagian, hal ini disebabkan luka diabetikum
pada bagian nekrotik belum dilakukan tindakan debridement,
namun dengan tindakan latihan rentang gerak sendi yang
dilakukan pasien merasa kakinya terasa lebih ringan dan
tidak kaku.
P: Intervensi dilanjutkan Pantau keadaan umum klien
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi banyak
makan putih telur. Anjurkan klien
Menggunakan alas kaki yang
lembut saat
beraktivitas diluar rumah. Tanggal 7 Agustus 2015
1. Melakukan latihan rentang
gerak sendi pasif. 2.
Memberikan posisi kaki terhindar dari tekanan.
3. Memotivasi klien untuk
mengkonsumsi 3 butir putih telurhari.
4. Menganjurkan keluarga
untuk menjaga kulit dan kelembapan kulit pasien
dengan menggunakan lotion pelembap.
S: Klien mengatakan luka
diabetikumnya nyeri tetapi nyerinya jauh lebih ringan
dari pada sebelumnya.
O: Pus sudah berkurang namun
luka nekrotik masih ada. Luka ditutup dengan wound
dress kassa lembap. Kulit kering dan merah
disekitar luka tampak
berkurang. A: Masalah teratasi sebagian,
pertumbuhan jaringan belum maksimal karena masih
terdapat luka nekrotik.
P: Intervensi dilanjutkan Pantau keadaan umum klien
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi banyak
putih telur. Anjurkanklienmenggunakan
alas kaki yang lembut saat beraktivitas diluar rumah.
Tanggal 8 Agustus 2015 1.
Melakukan latihan rentang gerak sendipasif
2. Memberikan posisi kaki
terhindar dari tekanan 3.
Memotivasi klien untuk mengkonsumsi 3 butih
telurhari. 4.
Menganjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan
kulit dan kelembapan kulit pasiendengan menggunakan
lotion pelembap.
5. Memberikan penkes pada
pasien dan keluarga tentang perawatan kaki diabetik.
S: Klien mengatakan luka
diabetikumnya tidak ada nyeri.
O: Pus berkurang namun luka
nekrotik masih ada. Luka ditutup dengan
wound dress kassa lembap.
Kulit kering dan merah disekitar luka berkurang.
A: Masalah teratasi sebagian, pertumbuhan jaringanbelum
maksimal sembuh karena masih terdapat luka nekrotik.
P: Intervensi dilanjutkan Pantau keadaan umum klien
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi banyak
putih telur. Anjurkan klien
menggunakan alas kaki yang lembut saat
beraktivitas diluar rumah. Pasien dan keluarga dapat
mengulangi penjelasan yang diberikan perawat.
3. Tanggal 4 Agustus 2015
1. Mengukur tanda-tanda vital
2. Mengkaji intensitas dan
karakteristik nyeri yang dirasakan klien: lokais,
durasi, penyebab, regio, dan kualitas nyeri.
3. Memberikan posisi yang
nyman. 4.
Mengajarkan klien manajemen nyeri
nonfarmakologis yaitu tarik nafas dalam dan distraksi.
S: Klien mengatakan nyeri
belum berkurang. Klien mengatakan nyeri
seperti tertusuk-tusuk dan frekuensi hilang timbul.
Wajah meringis. O:
TTV: TD: 13090, HR: 92xI, RR:24xmenit,
T:37,5 C
Skala nyeri: 4 Kualitas nyeri seperti
tertusuk-tusu. A: Masalah belum teratasi. Hal in
disebabkan karena intervensi yang diberikan belum maksimal
oleh karena itu efek belum terlihat.
P: intervensi dilanjutkan Pantau vital sign klien
Lakukan manajemen nyeri imajinasi terbimbing.
Tanggal 5 Agustus 1.
Mengkaji intensitas dan karakteristik nyeri yang
dirasakan klien, lokais, durasi, regio, penyebab dan
kualitas nyeri.
2. Memberikan posisi yang
nyaman. 3.
Mengajarkan klien manajemen nyeri
nonfarmakologis yaitu imajinasi
termbimbing.
4. Kolaborasikan
S: Klien mengatakan nyeri
sudah berkurang. O:
TTV: TD: 13070, HR: 90xI, RR:22xmenit,
T:37 C, skala nyeri: 3
Nyeri terasa saat luka dibersihkan.
A: Masalah teratasi sebagian. Hal ini dikarenakan intervensi yang
diberikan belum maksimal oleh
dalam pemberian medikasi
analgesik. karena itu efek yang dari
intervensi hanya terlihat sebagian.
P: intervensi dilanjutkan Pantau vital sign klien
Motivasi pasien dalam penggunaan teknik
manjemen nyeri jika nyeri muncul.
Tanggal 7 Agustus 2015 1.
Mengkaji intensitas dan karakteristik nyeri yang
dirasakan klien: lokasi, durasi, regio, penyebab, dan
kualitas nyeri.
2. Memotivasi klien untuk
menggunakan teknik manjemen nyeri yang
sudah diajarkan saat nyeri muncul.
3. Kolaborasi
dalam pemberian
medikasi pada klien. S:
Klien mengatakan nyeri berkurang.
Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk tidak
dirasakan lagi. O:
TTV: TD: 13070, HR: 88xI, RR:22xmenit,
T:37 C, skala nyeri:3
A: Masalah teratasi sebagian. Hal ini disebabkan karena intervensi
yang diberikan belum maksimal. P: Intervensi dilanjutkan
Pantau tanda-tanda vital Pantau intensitas nyeri
Tanggal 8 Agustus 2015 1.
Mengkaji intensitas dan karakteristik nyeri yang
dirasakan klien: lokasi, durasi, regio, penyebab, dan
kualitas nyeri.
2. Memotivasi klien untuk
menggunakan teknik manajemen nyeri yang
sudah diberikan saat nyeri muncul.
3. Kolaborasi
4. dalam pemberian medikasi
S: Klien mengatakan tidak
merasakan nyeri. Klien mengatakan nyeri
seperti tertusuk-tusuk tidak dirasakan lagi.
O: TTV: TD: 13070, HR:
88xI, T: 37 C, RR:
20xmenit, skala nyeri: 2 A: Masalah teratasi. Hal ini
analgesik. disebabkan karena intervensi
yang diberikan untuk mengatasi nyeri dan luka sudah maksimal
oleh karena itu efek yang terjadi sudah dapat terlihat.
P: intervensi dihentikan
Pengkajian Keperawatan
I. Identitas Pasien dan Penanggung Jawab a. Identitas Klien
Nama : Tn E
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 72 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan Perumnas
Suku : Batak
Alamat : Jl. Mangonsidi 2 No.30
Tanggal Masuk RS : 22 Agustus 2015
No.Register : 00.50.79.98
RuanganKamar : RA 2 I-1
Tanggal Pengkajian : 27 Agustus 2015
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus tipe II
b. Penanggung Jawab Nama
: Tn.T Hubungan dengan Klien : Anak
Pekerjaan : Tidak Ada
Alamat : Jl.Mangonsidi 2 No.30
II. Keluhan Utama Tn. E mengatakan saat ini mengeluh nyeri, merasa ngilu pada kedua kaki
dan lututnya kiri dan kanan dan sulit digerakkan. Tn. E tidak dapat langsung berdiri apabila dari posisi tidur terutama pada pagi hari saat
bangun tidur. Tn. E juga menderita penyakit diabtes mellitus selama 25 tahun.
III. Riwayat Kesehatan Sekarang A. ProvocativePalliative
1. Apa penyebabnya: Tn. E tidak mengetahui penyebab dari
penyakitnya. 2.
Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Istirahat dan tidak melakukan kegiatan berat yang dapat membahayakan kondisinya.
B. QuantityQuality 1.
Bagaimana dirasakan: Nyeri 2.
Bagaimana dilihat : Tn. E nengelus-ngelus kakinya sampai nyerinya hilang.
C. Region 1.
Dimana lokasinya : Kedua lututnya kiri dan kanan 2.
Apakah menyebar : tidak D. Severity menganggu aktivitas
: iya E. Time kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya: timbul
pada pagi hari saat bangun tidur dan tidak dapat langsung berdiri apabila dari posisi tidur.
IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu A. Penyakit yang pernah dialami : Selain penyakit diabetes mellitus klien
tidak pernah mengalami atau menderita penyakit berbahaya maupun memiliki penyakit keturunan.
B. Pengobatantindakan yang dilakukan : klien selama ini hanya berobat kepuskesmas.
C. Pernah dirawatdioperasi : klien tidak pernah dirawat dirumah sakit.
D. Alergi : klien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan ataupun makanan.
V. Riwayat Kesehatan Keluarga A. Orang tua : Orang tua Tn. E sudah meninggal dan tidak memiliki
riwayat penyakit.
B. Saudara kandung : Saudara kandung Tn. E dalam keadaan sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit DM
C. Penyakit keturunan yang ada : Tidak ada penyakit keturunan yang dimiliki keluarga Tn. E
D. Anggota keluarga yang meninggal : Tidak ada anggota keluarga inti yang meninggal
E. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki : Meninggal
: Tinggal serumah
VI. RiwayatKeadaan Psikososial A. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
B. Persepsi klien tentang penyakitnya : Klien mengatakan bahwa mau sehat ataupun sakit kita tetap harus bersyukur.
C. Konsep diri 1.
Body image : Baik
2. Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh dan kembali berkumpul
dengan keluarga 3.
Harga diri : Baik 4.
Peran diri : Klien sebagai kepala rumah tangga 5.
Personal identity : Klien sebagai tulang punggung keluarga. D. Keadaan emosi : Stabil
E. Perhatian terhadap orang lainlawan bicara : Klien terbuka terhadap lawan
bicara. F. Hubungan dengan orang lain : Klien tampak ramah dengan pasien dan
keluarga pasien yang berada dalam satu ruangan dengan klien G. Hubungan dengan saudara : Klien memiliki hubungan yang baik
dengan saudara-saudaranya H. Kegemaran : Membaca koran.
I. Daya Adaptasi : Klien mampu beradaptasi dengan ruangan, pasien dan keluarga pasien yang lain
J. Mekanisme pertahanan diri : Selalu berusaha untuk tidak sakit dan tidak menyulitkan orang disekitarnya dan selalu berdoa memohon
kesembuhan. VII. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum Klien Compos Mentis, emosi stabil, mengeluh nyeri pada kedua
lutut kanan dan kiri, serta sering terbangun tengah malam. B. Tanda-Tanda Vital
Suhu tubuh : 36,5 C, Nadi : 78 xmenit, TD : 15090mmHg,RR :
22xmenit, TB:167cm, BB: 72 kg C. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut
Kepala a.
Bentuk : bulat dan simetris b.
Ubun-ubun : keras
c. Kulit kepala : bersih
Rambut a.
Penyebaran dan keadaan rambut : merata b.
Bau : rambut tidak berbau c.
Warna rambut : putih Wajah
a. Warna kulit : kuning langsat
b. Struktur wajah : oval
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : mata kanan-kiri lengkap dan
simetris b.
Palpebra : tidak ada peradangan pada palpebra c.
Konjungtiva dan sklera : baik, anemia -, tidak ada perdarahan pada konjungtiva
d. Pupil : pupil isokor, respon cahaya +
e. Cornea dan iris :tidak ada peradangan, iris berwarna hitam, respon
cahaya + f.
Visus : baik g.
Tekanan bola mata : tidak ada nyeri saat diberi tekanan pada bola mata, tekanan bola mata sama antara mata kiri dan kanan
3. Hidung
a. Tulang hidungposisi septum nasi : posisi septum nasi berada di
medial b.
Lubang hidung : lubang hidung kanan-kiri simetris,sekret -, peradangan -, perdarahan -
c. Cuping hidung : tidak terlihat pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : normal, simetris kanan-kiri
b. Ukuran telinga : normal
c. Lubang telinga : serumen dalam batas normal, tidak ada
peradangan, perdarahan - d.
Ketajaman pendengaran : pendengaran baik 5.
Mulut dan faring a.
Keadaan bibir : mukosa bibir kering, pucat - b.
Keadaan gigi dan gusi : gigi bersih, gusi berdarah - c.
Keadaan lidah : bersih, tidak ada lesi, berwarna merah jambu
d. Orofaring : uvula berada di medial
6. Leher
a. Posisi trakea : berada di tengah
b. Thyroid : pembesaran kelenjar thyroid -
c. Suara : suara jelas
d. Kelenjar limfe : pembesaran -
e. Vena jugularis : tidak ada peningkatan pada vena jugularis
f. Denyut nadi karotis : teraba
D. Pemeriksaan Integumen 1. Kebersihan : klien tampak bersih
2. Hangatan : akral hangat 36,5 C
3. Warna : warna kulit kuning langsat 4. Turgor : turgor kulit kembali lambat, CRT 3”
5. Kelembaban : kulit klien kering 6. Kelainan pada kulit : tidak ada
E. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak 1.
Ukuran dan bentuk payudara : normal, simetris kanan-kiri, tidak ada benjolan
2. Warna payudara dan areola : sesuai dengan warna kulit, areola
pigmentasi 3.
Kelainan payudara dan puting : tidak ada kelainan pada payudara dan putting
F. Pemeriksaan Thoraks dan Dada 1.
Inspeksi thoraks
a. Bentuk thoraks : normal
b. Pernafasan
Frekuensi : 18xmenit Irama
: reguler 2.
Pemeriksaan paru a.
Palpasi getaran suara : fremitus taktil b.
Perkusi : sonor c.
Auskultasi Suara nafas : vesikuler
Suara ucapan : jelas Suara tambahan : tidak ada suara tambahan pada paru
3. Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : tidak terlihat kardiomegali
b. Palpasi
Pulsasi : normal c.
Auskultasi Bunyi jantung : bunyi jantung S1 dan S2 normal
Bunyi tambahan : tidak ada bunyi tambahan Frekuensi : 78 xmenit
G. Pemeriksaan Abdomen 1.
Inspeksi a.
Bentuk abdomen : soepel b.
Benjolan Massa : tidak ada benjolan c.
Bayangan pembuluh darah : - 2.
Auskultasi a.
Peristaltik usus : 10xmenit b.
Suara tambahan : tidak ada 3.
Palpasi a.
Tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan pada abdomen b.
Benjolanmassa : tidak teraba massa pada abdomen c.
Hepar : tidak ada hepatomegali
4. Perkusi
a. Suara abdomen : timpani
b. Pemeriksaan ascites : tidak ada tanda ascites
H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya 1.
Genitalia a.
Rambut pubis : rambut pubis + 2.
Anus dan perineum a.
Lubang anus : lubang anus normal b.
Kelainan pada anus : tidak ada c.
Perineum : tidak ada kelainan I. Pemeriksaan muskuloskeletalekstermitas
1. Kesimetrisan otot : simetris kanan-kiri
2. Pemeriksaan edema : ada edema pada tungkai kanan
3. Kekuatan otot : kekuatan otot baik, nilai skor = 5
4. Kelainan pada ektermitas dan kuku : tidak ada terlihat tanda-tanda
infeksi J. Pemeriksaan neurologi
1. Tingkat kesadaran : GCS= 15, E= 4 M= 6, V=5
2. Meningeal sign : tidak ada kaku kuduk
3. Status mental
a. Kondisi emosiperasaan : stabil
b. Orientasi :orientasi waktu, tempat, orang baik
c. Proses berpikir : tidak ada masalah
d. Motivasi kemauan : ingin cepat sembuh
e. Persepsi : baik ingin cepat sembuh
f. Bahasa : Bahasa Indonesia
4. Nervus cranialis
Nervus I-XII : Normal VIII. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1. Pola tidur dan kebiasaan a. Waktu tidur : tidak menentu
b. Waktu bangun : tidak menentu c. Masalah tidur : klien mengatakan sulit tidur dimalam hari
d. Hal-hal yang mempermudah tidur : keadaan yang tenang e. Hal-hal yang mempermudah bangun : sering terbangun pada malam
hari ketika tidur untuk buang air kecil dan sulit kembali tidur. 2. Pola eliminasi
a. BAB Pola BAB : 1x sehari dengan konsistensi padat
Penggunaan laksatif : tidak ada Karakter feses : normal
BAB terakhir : pagi Riwayat perdarahan : tidak ada
Diare : tidak ada b. BAK
Pola BAK : 6-8x sehari Inkontinensia : tidak ada
Karakter urin : kuning jernih Retensi : tidak ada
Nyerirasa terbakarkesulitan BAK : tidak ada Riwayat penyakit ginjal : tidak ada
Penggunaan diuretic : tidak ada Upaya mengatasi masalah : tidak ada
3. Pola makan dan minum a. Gejala subjektif :
Diet : klien mengkonsumsi makanan dari rumah sakit dengan diet DM.
Jumlah makan per hari : 3 kalihari Pola diet : makanan biasa
Kehilangan selera makan : klien mengatakan nafsu makan tidak berkurang.
Alergiintoleransi makanan : tidak ada alergi makanan dan obat-obatan.
Klien mengatakan sering minum dengan frekuensi ±4 kali, di siang hari 1-2kali, di malam hari 5-6 kalihari jadi dalam satu hari
sebanyak 6-8 kali karena sering merasa haus dan biasanya menghabiskan 1 gelas 250cc sekali minum.
b. Tanda Objektif: Berat badan biasa : 72 kg Tinggi badan : 167 cm
Bentuk tubuh : gemuk c. Waktu pemberian makan : pagi, siang , malam
d. Jumlah dan jenis makanan : makanan biasa 1 porsi e. Waktu pemberian cairan : klien minum kurang lebih 5-6
gelashari f. Masalah makan dan minum : tidak ada
Kesulitan mengunyah : tidak ada Kesulitan menelan : tidak ada
Tidak dapat makan sendiri : klien dapat makan sendiri g. Upaya mengatasi masalah : tidak ada masalah
4. Pola kegiatanaktivitas Klien masih bisa melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan
orang lain seperti makan, minum dan mandi.
Pemeriksaan Penunjang Tn. E Pemeriksaan
Hasil Rujukan
Hematologi
Darah Lengkap Haemoglobin
Eritrosit Leukosit
Hematokrit Trombosit
MCV MCH
MCHC RDW
MPV PCT
PDW Neutrofil
Limfosit Monosit
Eosinofil Basofil
Neutrofil abs Limfosit abs
Monosit abs Eosinofil abs
Basofil abs Hati
Albumin Metabolisme KH
Gula darah puasa Gula darah 2 jam
PP Hb-A1
7,00 g 2,52x 10
6
mm
6
10,58 x
10
3
mm
3
18,70 134 x 10
3
mm
3
74,20 fl 27,80 pg
37,40 g 13,10
10,20 fl 0,68
12,6 fl 66,50
5,50 6,70
0,20 0,100
27,99 x 10
3
μL 1,75 x 10
3
μL 1,79 x 10
3
μL 0,06 x10
3
μL 0,04 x 10
3
μL 1,4 g dl
214 mgdl 278 mgdl
6,5 11,7-15,5
4,20-4,87 4,5-11,0
43,0-49,0 150-450
85-95 28-32
33-35
11,6-14,8 7,0-10,6
37-80 20-40
2-8 1-6
0-1
2,7-6,5 1,5-3,7
0,2-0,4
0-0,10 0-0,1
3,5-5,0 70-120
200 4,8-8,9