Implementasi dan Evaluasi Catatan perkembangan Tn. M No. Diagnosa

 Luas luka pada pedis dextra 7x7 cm.  Kulit daerah sekitar kering.  Dasar luka kuning dan terdapat jaringan nekrotik.  Luka ditutup dengan wound dress kassa lembap.  Anak pasien memberikan lotion untuk menghindari kulit pasien bertambah kering. A: Masalah teratasi sebagian, hal ini disebabkan luka diabetikum pada bagian nekrotik belum dilakukan tindakan debridement, namun dengan tindakan latihan rentang gerak sendi yang dilakukan pasien merasa kakinya terasa lebih ringan dan tidak kaku. P: Intervensi dilanjutkan  Pantau keadaan umum klien  Anjurkan klien untuk mengkonsumsi banyak makan putih telur.  Anjurkan klien Menggunakan alas kaki yang lembut saat beraktivitas diluar rumah. Tanggal 7 Agustus 2015 1. Melakukan latihan rentang gerak sendi pasif. 2. Memberikan posisi kaki terhindar dari tekanan. 3. Memotivasi klien untuk mengkonsumsi 3 butir putih telurhari. 4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga kulit dan kelembapan kulit pasien dengan menggunakan lotion pelembap. S:  Klien mengatakan luka diabetikumnya nyeri tetapi nyerinya jauh lebih ringan dari pada sebelumnya. O:  Pus sudah berkurang namun luka nekrotik masih ada.  Luka ditutup dengan wound dress kassa lembap.  Kulit kering dan merah disekitar luka tampak berkurang. A: Masalah teratasi sebagian, pertumbuhan jaringan belum maksimal karena masih terdapat luka nekrotik. P: Intervensi dilanjutkan  Pantau keadaan umum klien  Anjurkan klien untuk mengkonsumsi banyak putih telur.  Anjurkanklienmenggunakan alas kaki yang lembut saat beraktivitas diluar rumah. Tanggal 8 Agustus 2015 1. Melakukan latihan rentang gerak sendipasif 2. Memberikan posisi kaki terhindar dari tekanan 3. Memotivasi klien untuk mengkonsumsi 3 butih telurhari. 4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan kulit dan kelembapan kulit pasiendengan menggunakan lotion pelembap. 5. Memberikan penkes pada pasien dan keluarga tentang perawatan kaki diabetik. S:  Klien mengatakan luka diabetikumnya tidak ada nyeri. O:  Pus berkurang namun luka nekrotik masih ada.  Luka ditutup dengan wound dress kassa lembap.  Kulit kering dan merah disekitar luka berkurang. A: Masalah teratasi sebagian, pertumbuhan jaringanbelum maksimal sembuh karena masih terdapat luka nekrotik. P: Intervensi dilanjutkan  Pantau keadaan umum klien  Anjurkan klien untuk mengkonsumsi banyak putih telur.  Anjurkan klien menggunakan alas kaki yang lembut saat beraktivitas diluar rumah.  Pasien dan keluarga dapat mengulangi penjelasan yang diberikan perawat. 3. Tanggal 4 Agustus 2015 1. Mengukur tanda-tanda vital 2. Mengkaji intensitas dan karakteristik nyeri yang dirasakan klien: lokais, durasi, penyebab, regio, dan kualitas nyeri. 3. Memberikan posisi yang nyman. 4. Mengajarkan klien manajemen nyeri nonfarmakologis yaitu tarik nafas dalam dan distraksi. S:  Klien mengatakan nyeri belum berkurang.  Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk dan frekuensi hilang timbul.  Wajah meringis. O:  TTV: TD: 13090, HR: 92xI, RR:24xmenit, T:37,5 C  Skala nyeri: 4  Kualitas nyeri seperti tertusuk-tusu. A: Masalah belum teratasi. Hal in disebabkan karena intervensi yang diberikan belum maksimal oleh karena itu efek belum terlihat. P: intervensi dilanjutkan  Pantau vital sign klien  Lakukan manajemen nyeri imajinasi terbimbing. Tanggal 5 Agustus 1. Mengkaji intensitas dan karakteristik nyeri yang dirasakan klien, lokais, durasi, regio, penyebab dan kualitas nyeri. 2. Memberikan posisi yang nyaman. 3. Mengajarkan klien manajemen nyeri nonfarmakologis yaitu imajinasi termbimbing. 4. Kolaborasikan S:  Klien mengatakan nyeri sudah berkurang. O:  TTV: TD: 13070, HR: 90xI, RR:22xmenit, T:37 C, skala nyeri: 3  Nyeri terasa saat luka dibersihkan. A: Masalah teratasi sebagian. Hal ini dikarenakan intervensi yang diberikan belum maksimal oleh dalam pemberian medikasi analgesik. karena itu efek yang dari intervensi hanya terlihat sebagian. P: intervensi dilanjutkan  Pantau vital sign klien  Motivasi pasien dalam penggunaan teknik manjemen nyeri jika nyeri muncul. Tanggal 7 Agustus 2015 1. Mengkaji intensitas dan karakteristik nyeri yang dirasakan klien: lokasi, durasi, regio, penyebab, dan kualitas nyeri. 2. Memotivasi klien untuk menggunakan teknik manjemen nyeri yang sudah diajarkan saat nyeri muncul. 3. Kolaborasi dalam pemberian medikasi pada klien. S:  Klien mengatakan nyeri berkurang.  Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk tidak dirasakan lagi. O:  TTV: TD: 13070, HR: 88xI, RR:22xmenit, T:37 C, skala nyeri:3 A: Masalah teratasi sebagian. Hal ini disebabkan karena intervensi yang diberikan belum maksimal. P: Intervensi dilanjutkan  Pantau tanda-tanda vital  Pantau intensitas nyeri Tanggal 8 Agustus 2015 1. Mengkaji intensitas dan karakteristik nyeri yang dirasakan klien: lokasi, durasi, regio, penyebab, dan kualitas nyeri. 2. Memotivasi klien untuk menggunakan teknik manajemen nyeri yang sudah diberikan saat nyeri muncul. 3. Kolaborasi 4. dalam pemberian medikasi S:  Klien mengatakan tidak merasakan nyeri.  Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk tidak dirasakan lagi. O:  TTV: TD: 13070, HR: 88xI, T: 37 C, RR: 20xmenit, skala nyeri: 2 A: Masalah teratasi. Hal ini analgesik. disebabkan karena intervensi yang diberikan untuk mengatasi nyeri dan luka sudah maksimal oleh karena itu efek yang terjadi sudah dapat terlihat. P: intervensi dihentikan Pengkajian Keperawatan I. Identitas Pasien dan Penanggung Jawab a. Identitas Klien Nama : Tn E Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 72 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pensiunan Perumnas Suku : Batak Alamat : Jl. Mangonsidi 2 No.30 Tanggal Masuk RS : 22 Agustus 2015 No.Register : 00.50.79.98 RuanganKamar : RA 2 I-1 Tanggal Pengkajian : 27 Agustus 2015 Diagnosa Medis : Diabetes Melitus tipe II b. Penanggung Jawab Nama : Tn.T Hubungan dengan Klien : Anak Pekerjaan : Tidak Ada Alamat : Jl.Mangonsidi 2 No.30 II. Keluhan Utama Tn. E mengatakan saat ini mengeluh nyeri, merasa ngilu pada kedua kaki dan lututnya kiri dan kanan dan sulit digerakkan. Tn. E tidak dapat langsung berdiri apabila dari posisi tidur terutama pada pagi hari saat bangun tidur. Tn. E juga menderita penyakit diabtes mellitus selama 25 tahun. III. Riwayat Kesehatan Sekarang A. ProvocativePalliative 1. Apa penyebabnya: Tn. E tidak mengetahui penyebab dari penyakitnya. 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Istirahat dan tidak melakukan kegiatan berat yang dapat membahayakan kondisinya. B. QuantityQuality 1. Bagaimana dirasakan: Nyeri 2. Bagaimana dilihat : Tn. E nengelus-ngelus kakinya sampai nyerinya hilang. C. Region 1. Dimana lokasinya : Kedua lututnya kiri dan kanan 2. Apakah menyebar : tidak D. Severity menganggu aktivitas : iya E. Time kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya: timbul pada pagi hari saat bangun tidur dan tidak dapat langsung berdiri apabila dari posisi tidur. IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu A. Penyakit yang pernah dialami : Selain penyakit diabetes mellitus klien tidak pernah mengalami atau menderita penyakit berbahaya maupun memiliki penyakit keturunan. B. Pengobatantindakan yang dilakukan : klien selama ini hanya berobat kepuskesmas. C. Pernah dirawatdioperasi : klien tidak pernah dirawat dirumah sakit. D. Alergi : klien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan ataupun makanan. V. Riwayat Kesehatan Keluarga A. Orang tua : Orang tua Tn. E sudah meninggal dan tidak memiliki riwayat penyakit. B. Saudara kandung : Saudara kandung Tn. E dalam keadaan sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit DM C. Penyakit keturunan yang ada : Tidak ada penyakit keturunan yang dimiliki keluarga Tn. E D. Anggota keluarga yang meninggal : Tidak ada anggota keluarga inti yang meninggal E. Genogram Keterangan : : Perempuan : Laki-laki : Meninggal : Tinggal serumah VI. RiwayatKeadaan Psikososial A. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia B. Persepsi klien tentang penyakitnya : Klien mengatakan bahwa mau sehat ataupun sakit kita tetap harus bersyukur. C. Konsep diri 1. Body image : Baik 2. Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarga 3. Harga diri : Baik 4. Peran diri : Klien sebagai kepala rumah tangga 5. Personal identity : Klien sebagai tulang punggung keluarga. D. Keadaan emosi : Stabil E. Perhatian terhadap orang lainlawan bicara : Klien terbuka terhadap lawan bicara. F. Hubungan dengan orang lain : Klien tampak ramah dengan pasien dan keluarga pasien yang berada dalam satu ruangan dengan klien G. Hubungan dengan saudara : Klien memiliki hubungan yang baik dengan saudara-saudaranya H. Kegemaran : Membaca koran. I. Daya Adaptasi : Klien mampu beradaptasi dengan ruangan, pasien dan keluarga pasien yang lain J. Mekanisme pertahanan diri : Selalu berusaha untuk tidak sakit dan tidak menyulitkan orang disekitarnya dan selalu berdoa memohon kesembuhan. VII. Pemeriksaan Fisik A. Keadaan Umum Klien Compos Mentis, emosi stabil, mengeluh nyeri pada kedua lutut kanan dan kiri, serta sering terbangun tengah malam. B. Tanda-Tanda Vital Suhu tubuh : 36,5 C, Nadi : 78 xmenit, TD : 15090mmHg,RR : 22xmenit, TB:167cm, BB: 72 kg C. Pemeriksaan Kepala dan Leher 1. Kepala dan rambut Kepala a. Bentuk : bulat dan simetris b. Ubun-ubun : keras c. Kulit kepala : bersih Rambut a. Penyebaran dan keadaan rambut : merata b. Bau : rambut tidak berbau c. Warna rambut : putih Wajah a. Warna kulit : kuning langsat b. Struktur wajah : oval 2. Mata a. Kelengkapan dan kesimetrisan : mata kanan-kiri lengkap dan simetris b. Palpebra : tidak ada peradangan pada palpebra c. Konjungtiva dan sklera : baik, anemia -, tidak ada perdarahan pada konjungtiva d. Pupil : pupil isokor, respon cahaya + e. Cornea dan iris :tidak ada peradangan, iris berwarna hitam, respon cahaya + f. Visus : baik g. Tekanan bola mata : tidak ada nyeri saat diberi tekanan pada bola mata, tekanan bola mata sama antara mata kiri dan kanan 3. Hidung a. Tulang hidungposisi septum nasi : posisi septum nasi berada di medial b. Lubang hidung : lubang hidung kanan-kiri simetris,sekret -, peradangan -, perdarahan - c. Cuping hidung : tidak terlihat pernafasan cuping hidung 4. Telinga a. Bentuk telinga : normal, simetris kanan-kiri b. Ukuran telinga : normal c. Lubang telinga : serumen dalam batas normal, tidak ada peradangan, perdarahan - d. Ketajaman pendengaran : pendengaran baik 5. Mulut dan faring a. Keadaan bibir : mukosa bibir kering, pucat - b. Keadaan gigi dan gusi : gigi bersih, gusi berdarah - c. Keadaan lidah : bersih, tidak ada lesi, berwarna merah jambu d. Orofaring : uvula berada di medial 6. Leher a. Posisi trakea : berada di tengah b. Thyroid : pembesaran kelenjar thyroid - c. Suara : suara jelas d. Kelenjar limfe : pembesaran - e. Vena jugularis : tidak ada peningkatan pada vena jugularis f. Denyut nadi karotis : teraba D. Pemeriksaan Integumen 1. Kebersihan : klien tampak bersih 2. Hangatan : akral hangat 36,5 C 3. Warna : warna kulit kuning langsat 4. Turgor : turgor kulit kembali lambat, CRT 3” 5. Kelembaban : kulit klien kering 6. Kelainan pada kulit : tidak ada E. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak 1. Ukuran dan bentuk payudara : normal, simetris kanan-kiri, tidak ada benjolan 2. Warna payudara dan areola : sesuai dengan warna kulit, areola pigmentasi 3. Kelainan payudara dan puting : tidak ada kelainan pada payudara dan putting F. Pemeriksaan Thoraks dan Dada 1. Inspeksi thoraks a. Bentuk thoraks : normal b. Pernafasan Frekuensi : 18xmenit Irama : reguler 2. Pemeriksaan paru a. Palpasi getaran suara : fremitus taktil b. Perkusi : sonor c. Auskultasi  Suara nafas : vesikuler  Suara ucapan : jelas  Suara tambahan : tidak ada suara tambahan pada paru 3. Pemeriksaan jantung a. Inspeksi : tidak terlihat kardiomegali b. Palpasi  Pulsasi : normal c. Auskultasi  Bunyi jantung : bunyi jantung S1 dan S2 normal  Bunyi tambahan : tidak ada bunyi tambahan  Frekuensi : 78 xmenit G. Pemeriksaan Abdomen 1. Inspeksi a. Bentuk abdomen : soepel b. Benjolan Massa : tidak ada benjolan c. Bayangan pembuluh darah : - 2. Auskultasi a. Peristaltik usus : 10xmenit b. Suara tambahan : tidak ada 3. Palpasi a. Tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan pada abdomen b. Benjolanmassa : tidak teraba massa pada abdomen c. Hepar : tidak ada hepatomegali 4. Perkusi a. Suara abdomen : timpani b. Pemeriksaan ascites : tidak ada tanda ascites H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya 1. Genitalia a. Rambut pubis : rambut pubis + 2. Anus dan perineum a. Lubang anus : lubang anus normal b. Kelainan pada anus : tidak ada c. Perineum : tidak ada kelainan I. Pemeriksaan muskuloskeletalekstermitas 1. Kesimetrisan otot : simetris kanan-kiri 2. Pemeriksaan edema : ada edema pada tungkai kanan 3. Kekuatan otot : kekuatan otot baik, nilai skor = 5 4. Kelainan pada ektermitas dan kuku : tidak ada terlihat tanda-tanda infeksi J. Pemeriksaan neurologi 1. Tingkat kesadaran : GCS= 15, E= 4 M= 6, V=5 2. Meningeal sign : tidak ada kaku kuduk 3. Status mental a. Kondisi emosiperasaan : stabil b. Orientasi :orientasi waktu, tempat, orang baik c. Proses berpikir : tidak ada masalah d. Motivasi kemauan : ingin cepat sembuh e. Persepsi : baik ingin cepat sembuh f. Bahasa : Bahasa Indonesia 4. Nervus cranialis Nervus I-XII : Normal VIII. Pola Kebiasaan Sehari-Hari 1. Pola tidur dan kebiasaan a. Waktu tidur : tidak menentu b. Waktu bangun : tidak menentu c. Masalah tidur : klien mengatakan sulit tidur dimalam hari d. Hal-hal yang mempermudah tidur : keadaan yang tenang e. Hal-hal yang mempermudah bangun : sering terbangun pada malam hari ketika tidur untuk buang air kecil dan sulit kembali tidur. 2. Pola eliminasi a. BAB Pola BAB : 1x sehari dengan konsistensi padat Penggunaan laksatif : tidak ada Karakter feses : normal BAB terakhir : pagi Riwayat perdarahan : tidak ada Diare : tidak ada b. BAK Pola BAK : 6-8x sehari Inkontinensia : tidak ada Karakter urin : kuning jernih Retensi : tidak ada Nyerirasa terbakarkesulitan BAK : tidak ada Riwayat penyakit ginjal : tidak ada Penggunaan diuretic : tidak ada Upaya mengatasi masalah : tidak ada 3. Pola makan dan minum a. Gejala subjektif : Diet : klien mengkonsumsi makanan dari rumah sakit dengan diet DM. Jumlah makan per hari : 3 kalihari Pola diet : makanan biasa Kehilangan selera makan : klien mengatakan nafsu makan tidak berkurang. Alergiintoleransi makanan : tidak ada alergi makanan dan obat-obatan. Klien mengatakan sering minum dengan frekuensi ±4 kali, di siang hari 1-2kali, di malam hari 5-6 kalihari jadi dalam satu hari sebanyak 6-8 kali karena sering merasa haus dan biasanya menghabiskan 1 gelas 250cc sekali minum. b. Tanda Objektif: Berat badan biasa : 72 kg Tinggi badan : 167 cm Bentuk tubuh : gemuk c. Waktu pemberian makan : pagi, siang , malam d. Jumlah dan jenis makanan : makanan biasa 1 porsi e. Waktu pemberian cairan : klien minum kurang lebih 5-6 gelashari f. Masalah makan dan minum : tidak ada Kesulitan mengunyah : tidak ada Kesulitan menelan : tidak ada Tidak dapat makan sendiri : klien dapat makan sendiri g. Upaya mengatasi masalah : tidak ada masalah 4. Pola kegiatanaktivitas Klien masih bisa melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain seperti makan, minum dan mandi. Pemeriksaan Penunjang Tn. E Pemeriksaan Hasil Rujukan Hematologi Darah Lengkap Haemoglobin Eritrosit Leukosit Hematokrit Trombosit MCV MCH MCHC RDW MPV PCT PDW Neutrofil Limfosit Monosit Eosinofil Basofil Neutrofil abs Limfosit abs Monosit abs Eosinofil abs Basofil abs Hati Albumin Metabolisme KH Gula darah puasa Gula darah 2 jam PP Hb-A1 7,00 g 2,52x 10 6 mm 6 10,58 x 10 3 mm 3 18,70 134 x 10 3 mm 3 74,20 fl 27,80 pg 37,40 g 13,10 10,20 fl 0,68 12,6 fl 66,50 5,50 6,70 0,20 0,100 27,99 x 10 3 μL 1,75 x 10 3 μL 1,79 x 10 3 μL 0,06 x10 3 μL 0,04 x 10 3 μL 1,4 g dl 214 mgdl 278 mgdl 6,5 11,7-15,5 4,20-4,87 4,5-11,0 43,0-49,0 150-450 85-95 28-32 33-35 11,6-14,8 7,0-10,6 37-80 20-40 2-8 1-6 0-1 2,7-6,5 1,5-3,7 0,2-0,4 0-0,10 0-0,1 3,5-5,0 70-120 200 4,8-8,9

3.2 Analisa Data NO

DATA ETIOLOGI MASALAH 1. DS: - Klien mengatakan nyeri pada lutut kanan dan kiri. Nyeri bersifat hilang timbul, nyeri dirasakan pada pagi hari ketika bangun tidur, saat berjalan dan melakukan aktivitas berat. DO: - Klien tampak meringis. - Skala nyeri 4 - TTV : TD : 15090mmhg, HR:78xmenit, RR:18xmenit, T :36,5 C Proses penuaan ↓ Jumlah sel pankreas menurun ↓ Defisiensi insulin ↓ Hiperglikemia ↓ Fleksibilitas darah merah ↓ Pelepasa O2 ↓ Hipoksia perifer ↓ Gangguan rasa nyaman : nyeri Gangguan rasa nyaman : nyeri 2. DS: - Klien mengatakan kedua lutut kanan dan kiri tidak bisa digerakkan. DO: - Klien tampak lemah - TTV : TD: 15090mmHg, HR :78xmenit, RR : 22xmenit, T : 36,5 C Diabetes Mellitus ↓ Kondisi lutut yang susah digerakkan ↓ Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilisasi fisik Gangguan mobilisasi fisik 3. DS: - Klien mengatakan sering BAK pada malam hari. - Setiap bangun tidur pada pagi hari kedua lutut sering nyeri dan tidak mengetahui penyebab penyakitnya. - Klien mengatakan pernah melakukan pemeriksaan kesehatan yang terkait dengan test gula darah hanya apabila klien merasa tidak enak badan DO: - Klien banyak bertanya kepada perawat mengenai informasi tentang penyakitnya. Diabetes mellitus ↓ Kurang informasi mengenai penyakit diabetes mellitus ↓ Kurang pengetahuan tentang penyakitnya Kurang pengetahuan

3.3 Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri pada kedua ekstremitas bawah kanan dan kiri ditandai dengan klien mengatakan kedua lututnya nyeri setiap bangun tidur pada pagi hari, skala nyeri 4 dan klien tampak meringis. 2.Kurang pengetahuan tentang penyakit diabetes mellitus berhubungandengan kurangnya informasi tentang penyakit diabetes mellitus ditandai dengan klien banyak bertanya tentang penyakit diabetes mellitus, klien tidak mengetahui penyebab dari penyakit yang dialaminya dan cara penangannya. 3. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan diabetes mellitus, kondisi lutut kanan dan kiri gilu dan sulit digerakkan ditandai dengan Tn. E tampak lemah, TTV : 15090 mmHg, HR: 78xmenit, RR: 22xmenit, T: 36,5 C.

3.4. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan TujuanKriteria Hasil Intervensi Rasional Gangguan rasa nyaman : nyeri Diharapkan nyeri hilang atau terkontrol, dengan kriteria hasil : 1. Klien terlihat rileks 2. Nyeri berkurang 3. Peningkatan kenyamanan 4. Berpartisipasi dalam aktifitas sesuai kemampuan 1. Kaji faktor penyebab nyeri, skala nyeri 0-10, durasi, frekuensi, lokasi dan intensitas. Catat faktor- faktor memperberat nyeri dan perhatikan ekspresi nonverbal klien terhadap nyeri. 2. Berikan tindakan yang dapat memberikan kenyamanan seperti: kompres air panas atau dingin, mesase, perubahan posisi, istirahat, menggunakan kasur busa, bidai dan teknik relaksasi. 3. Dorong klien untuk mengutarakan perasaanya tentang nyeri 1. Membantu untuk mnetapkan intervensi yang tepat untuk dilakukan kepada klien 2. Meningkatkan hormon endorfin pada klien sehingga klien merasa rileks dan nyeri berkurang. 3. Memberikan rasa nyaman klien untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan. serta sifat kronik penyakitnya 4. Kolaborasi pemberian terapi. 4. Pemberian analgetik memberikan efek dilatasi pembuluh darah yang dapat mengurangi nyeri 2. Gangguan mobilisasi fisik Diharapkan terjadi peningkatan mobilisasi fisik, dengan kriteria hasil : klien dan keluarga mau berpartisipasi secara aktif melakukan latihan rentang gerak sendi aktif ROM. 1. Anjurkan untuk melakukan latihan rentang gerak sendi ROM tiap shift dan mobilisasi. 2. Ubah posisi setiap 2 jam sekali 3. Berikan penkes pada pasien dan keluarga tentang latihan rentang gerak sendi. 1. Meningkatkan aliran darah ketubuh 2. Menghindari tekanan dan meningkatkan aliran darah. 3. Memberikan informasi kepada keluarga akibat keadaan pasien yang mengalami kelemahan otot. 3.Kurang Pengetahuan Klien mengertipaham tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan, memodifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas, dengan kriteria hasil : 1. Menyatakan pemahaman kondisi proses penyakit dan tindakan. 2. Mengidentifika si hubungan tandagejala yang ada dari proses penyakit dan 1. Jelaskan tentang diabetes mellitus dan penyebab yang menimbulkan diabetes mellitus. 2.Anjurkan klien untuk mengurangi makanan yang menjadi pantangan untuk penyakit diabetes mellitus. 3. Anjurkan klien untuk melakukan latihan seperti berjalan, 1. Membangun kepercayaan dan memberikan perhatian perlu diciptakan sebelum pasien bersedia mengambil bagian dalam proses belajar. 2. Memberikan pengeta- huan dasar sehingga pasien dapat membuat pertimbangan dan mengatur gaya hidup.Kesadaran tentang apa yang terjadi membantu pasien untuk lebih konsisten terhadap perawatannya dan mencegah terjadinya komplikasi. 3. Penekanan pada daerah luka dapat menghambat aliran darah menuju jaringan yang luka dan

3.5. Implementasi dan Evaluasi Catatan perkembangan Tn. M No. Diagnosa

Implementasi Evaluasi 1. Tanggal 4 Agustus 2015 1. Mengkaji faktor penyebab nyeri, skala nyeri 0-10, durasi, frekuensi, lokasi, dan intensitas nyeri. 2. Memotivasi klien untuk menggunakan teknik manjemen nyeri yang sudah diajarkan saat nyeri muncul. 3. Mengobservasi tanda-tanda vital. 4. Memeriksa kadar asam urat. 5. Menganjurkan klien menghindari aktivitas berat. S:  Klien mengatakan nyeri belum berkurang.  Nyeri diperberat ketika bangun tidur pada pagi hari, melakukan aktifitas berat dan lama. O:  kesadaran composmentis  TTV: TD: 170100, HR: 78xI, RR:18xmenit, T: 36,5 C, KGD: 256 mgdl, kadar asam urat: 5,8 mgdl, skala nyeri: 4.  Klien tampak memijat lembut kedua lututnya. A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan karena klien masih merasakan nyeri menghubungka n dengan factor penyebab. 3. Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan. olahraga, dan melakukan Range of motion ROM 4. Bekerja dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan. 5. Tekankan pentingnya mempertahankan kadar gula darah setiap hari, diet, dan aktivitas. dapat memperburuk prognosis penyembuhan luka. 4. Partisipasi dalam peren- canaan meningkatkan antusias dan kerja sama pasien. 5. Memantau dan mencip- takan gambaran nyata dari keadaan pasien untuk melakukan control penyakitnya dengan lebih baik dan meningkatkan perawa-tan diri kemandi- riannya