Patofisiologi Diabetes Mellitus .1 Defenisi DM

karena sering menimbulkan ketosis. Onset DM tipe 1 biasanya terjadi sebelum usia 25-30 tahun tetapi tidak selalu demikian karena orang dewasa dan lansia yang kurus juga dapat mengalami diabetes jenis ini. Karakteristik DM tipe 1 yaitu terjadinya hiperglikemia yang disebabkan oleh sekresi insulin mengalami defisiensi jumlahnya sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Dengan demikian, pasien membutuhkan pemberian insulin seumur hidup untuk kelangsungan hidupnya. tanpa pengobatan dengan insulin pengawasan dilakukan melalui pemberian insulin bersamaan dengan adaptasi diet, pasien biasanya akan mudah terjerumus ke dalam situasi ketoasidosis diabetik WHO 2015; Arisman, 2011.

2. DM Tipe II :

Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus NIDDM DM yang tidak tergantung insulin dan terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin resistensi insulin. Disebabkan karena turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa. Namun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain, berarti sel pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa Mansjoer dkk, 2001.

3. DM tipe lain

DM jenis ini dahulu kerap disebut diabetes sekunder, atau DM tipe lain. Etiologi diabetes jenis ini, meliputi : a penyakit pada pankreas yang merusak sel β, seperti hemokromatosis, pankreatitis, fibrosis kistik; b sindrom hormonal yang mengganggu sekresi danatau menghambat kerja insulin, seperti akromegali, feokromositoma, dan sindrom Cushing; c obat-obat yang menggangu sekresi insulin fenitoin [Dilantin] atau menghambat kerja insulin estrogen dan glukokortikoid; d kondisi tertentu yang jarang terjadi, seperti kelainan pada reseptor insulin; dan e sindrom genetic Arisman, 2011.

4. DM Gestasional

Merupakan suatu gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung Nursemierva, 2001. Definisi ini juga mencakup pasien yang sebetulnya masih mengidap DM tetapi belum terdeteksi, dan baru diketahui saat kehamilan berlangsung. Faktor resiko DM Gestasional ialah abortus berulang, riwayat melahirkan anak meninggal tanpa sebab yang jelas, riwayat pernah melahirkan bayi dengan cacat bawaan, pernah melahirkan bayi lebih dari 4000 gram, pernah pre-eklamsia, Polihidramion. Faktor predisposisi DM Gestasional adalah umur ibu hamil lebih dari 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, pernah mengalami DM gestasional pada kehamilan sebelumnya, infeksi saluran kemih berulang-ulang selama hamil PERKENI, 2002.

2.1.6 Manifestasi Klinis DM

American Diabetes Association ADA 2015 menyatakan bahwa gejala umum DM, yaitu: 1 Sering berkemih poliuria 2 Peningkatan rasa haus polidipsia 3 Peningkatan rasa lapar, meskipun telah makan polifagia 4 Kelelahan 5 Penglihatan kabur 6 Lukamemar lambat untuk sembuh 7 Penurunan berat badan, meskipun telah banyak makan DM tipe 1 8 Kesemutan, nyeri atau mati rasa pada tangankaki DM tipe 2 Pada DM tipe 1, gejala biasanya muncul secara mendadak, berat dan perjalanannya sangat progresif; jika tidak diawasi, dapat berkembang menjadi ketoasidosis dan koma. Ketika diagnosa ditegakkan, pasien biasanya memiliki berat badan yang rendah. Hasil tes deteksi antibodi islet hanya bernilai sekitar 50- 80 dan KGD 140 mgdL WHO 2015; Arisman, 2011. Gejala DM tipe 2 muncul perlahan-lahan dan biasanya ringan kadang- kadang bahkan belum menampakkan gejala selama bertahun-tahun serta progresivitas gejala berjalan lambat. Koma hiperosmolar dapat terjadi pada kasus- kasus berat. Namun, ketoasidosis jarang sekali muncul, kecuali pada kasus yang disertai stress atau infeksi. Kadar insulin menurun atau bahkan tinggi, atau mungkin juga insulin bekerja tidak efektif Arisman, 2011.

2.1.7 Komplikasi Diabetes Mellitus

Komplikasi akut pada DM antara lain Boedisantoso R, 2007: a. Hipoglikemia Hipoglikemia adalah keadaan klinik gangguan saraf yang disebabkan penurunan glukosa darah 60 mgdl. Gejala hipoglikemia terdiri dari gejala adrinergic berdebar, banyak keringat, gemetar, rasa lapar dan gejala neuroglikopenik pusing, gelisah, kesadaran menurun sampai koma.