Analisis Implementasi dan Evaluasi

Pada periode praktika senior pada tanggal 26 Agustus sampai 8 september, ners mendapat kesempatan untuk merawat pasien yang mengalami gangguan mobilisasi fisik. Pada teknik pelaksanaannya ners melakukan pengkajian rentang gerak sendi dengan menggunakan goniometri terapi latihan rentang gerak sendi aktif dan pasif. Hasil evaluasi praktek berdasarkan pembuktian dari aplikasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : Tn. M berusia 77 tahun, pekerjaan pensiunan TNI, tanggal masuk rumah sakit 24 agustus 2015 diruangan RA2, didiagnosa DM tipe II. Masalah keperawatan utama berdasarkan aplikasi yang dilakukan adalah latihan rentang gerak sendi pasif pada bagian yang mengalami gangguan mobilisasi fisik selama 14 hari dengan sehari 2 kali maka evaluasi keadaan pasien yang ditemukan menggunakan goniometri gerakan dorsofleksi 19,7 0, gerakan plantarfleksi 45,4 terajdi perubahan rentang gerak sendi tetapi tidak mendekati normal yang disebabkan adanya luka pada kaki, terdapat balutan luka, dan kekakuan karena tidak digerakkan. Tn. E berusia 72 tahun, pekerjaan pensiunan perumnas, tanggal masuk 22 Agustus 2015 diruangan RA2, didiagnosa DM tipe II. Masalah keperawatan utama berdasarkan aplikasi yang dilakukan adalah latihan rentang gerak sendi aktif pada bagian yang mengalami gangguan mobilisasi fisik selama 14 hari dengan sehari 2 kali maka evaluasi keadaan pasien yang ditemukan dengan menggunakan goniometri gerakan dorsofleksi 26,8 , gerakan plantarfleksi 48,2 terjadi perubahan rentang gerak sendi yang sudah mendekati normal pasien dapat melakukan latihan rentang gerak sendi secara mandir

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktika senior dengan aplikasi latihan rentang gerak sendi terapi latihan rentang gerak sendi aktif dan pasif sangat efektif untuk mengatasi gangguan mobilisasi fisik. Pada teknik pelaksanaannya dengan melakukan latihan rentang gerak sendi aktif dan pasif sebelum dan sesudah maka hasil evaluasi dengan menggunakan goniometri pada Tn. M terjadi perubahan rentang gerak sendi tetapi tidak mendekati normal yang disebabkan adanya luka pada jari kaki, terdapat balutan luka, dan kekakuan karena tidak digerakkan sedangkan pada Tn. E terjadi perubahan rentang gerak sendi yang sudah mendekati normal pasien dapat melakukan latihan rentang gerak sendi secara mandiri. 5.2 Saran 5.2.1 Pelayanan Keperawatan Penulis berharap bahwa institusi pelayanan kesehatan dapat menjadikan laporan praktika senior ini sebagai bahan masukan untuk dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan karena peran pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk mempertahankan derajat kesehatan, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan.

5.2.2 Pendidikan Keperawatan

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengelola pasien yang mengalami gangguan mobilitas fisik berdasarkan aplikasi terapi yang sudah dilakuka