4. Anjurkan klien
mengkonsumsi putih telur
5. Jaga
kelembapan kulit pasien
dengan menggunakan
lotion pelembap
4. Putih telur banyak
mengandung kadar albumin yang dapat
memperbaiki jaringan tubuh.
5. Pemberian lotion akan
mengurangi kekeringan kulit yang dapat
menimbulkan rasa gatal dan jika digaruk dapat
terbentuknya luka baru
3. Gangguan
Rasa Nyaman Nyeri yang
dirasakan klien dapat
diatasiberkurang, dengan kriteria
hasil :
1. Skala nyeri
berada pada nyeri ringan 1-
3
2. Klien
menunjukkan ekspresi tenang
tidak meringis kesakitan
3. Kegelisahan
berkurang 1.
Kaji skala nyeri yang dirasakan
klien dengan menggunakan
nilai 1-10
2. Berikan
lingkungan yang nyaman
dan tenang pada klien, ciptakan
suasana yang mendukung
klien untuk rileks
3. Ajarkan klien
manajemen nyeri non
farmakologis tarik napas
dalam, distraksi, terapi
musik, kompres dingin,
relaksasi
4. Kolaborasi dalam pemberian
medikasi pada klien yaitu
analgetik 1.
Membantu untuk menetapkan intervensi
yang tepat untuk dilakukan kepada klien
2. Lingkugan yang nyaman
akan meningkatkan ketenangan pada klien
sehingga mengurangi nyeri
3. Meningkatkan hormon
endorfin pada klien sehingga klien merasa
rileks dan nyeri berkurang
4. Pemberian analgetik memberikan efek dilatasi
pembuluh darah yang dapat mengurangi nyeri
3.5. Implementasi dan Evaluasi Catatan perkembangan Tn. M No. Diagnosa
Implementasi Evaluasi
1. Tanggal 4 Agustus 2015
1. Melakukan anamnesa pada
pasien Tn. M 2.
Melakukan pengkajian umum tentang kekuatan otot
3. Melakukan vital sign
sebelum dan sesudah dilakukan latihan rentang
gerak sendi
4. Melakukan latihan rentang
gerak sendi pasif S:
klien mengatakan kaki sebelah kanan tidak bisa
digerakkan karena kaki kanannya tiba-tiba
membengkak dan berisi cairan nanah.
O: kesadaran composmentis,
pasien tampak lemah. TTV: TD: 13090, HR:
92xI, RR:24xmenit, T: 37,5
C, hasil pengkajian kekuatan otot dengan
menggunakan goniometri dorsofleksi : 24
, plantarfleksi : 50
. A: Gangguan mobilitas fisik belum
teratasi. P: Intervensi dilanjutkan
Melakukan latihan rentang gerak sendi pasif dan
mengubah posisi pasien. Tanggal 5 Agustus 2015
1. Melakukan pengkajian
kekuatan otot 2.
Melakukan vital sign sebelum dan sesudah
dilakukan terapi latihan rentang gerak sendi
3. Melakukan latihan rentang
gerak sendi pasif 4. Memberi penkes pada
keluarga dan pasien tentang manfaat latihan rentang
gerak sendi S:
klien mengatakan kaki sebelah kanan sudah mulai
bisa digerakkan dengan dibantu keluarga.
O: kesadaran composmentis,
pasien dan keluarga sangat kooperatif, keluarga dan
pasien mampu menjelaskan ulang penjelasan yang
disampaikan oleh perawat.
TTV: TD: 13070, HR: 90xI, RR:22xmenit,
T:37 C, hasil pengkajian
kekuatan otot dengan menggunakan goniometri
gerakan dorsofleksi : 26 ,
plantarfleksi : 50 A: Masalah teratasi sebagian
terlihat dari pasien mau berusaha mengangkat kaki
kanannya.
P: Intervensi dilanjutkan Melakukan latihan rentang
gerak sendi pasif dan memberikan penkes pada
keluarga dan pasien.
Tanggal 7 Agustus 2015 1.
Melakukan pengkajian kekuatan otot
2. Melakukan pengkajian
sebelum dan sesudah dilakukan terapi latihan
rentang gerak sendi
3. Melakukan latihan rentang
gerak sendi pasif S:
klien mengatakan kaki sebelah kanan sudah bisa
digerakkan tetapi masih dibantu oleh keluarga.
O: Kesadaran composmentis,
pasien terlihat sudah tidak lemas, pasien dan keluarga
sangat kooperatif. TTV: TD: 13070, HR:
88xI, RR: 22xmenit, T:37,0
C, hasil pengkajian kekuatan otot dengan
menggunakan goniometri gerakan dorsofleksi : 28
, plantarfleksi : 52
A: Masalah teratasi sebagian dilihat dari kekuatan otot kaki
meningkat 15. P: Intervensi dilanjutkan
Melakukan latihan rentang