DCI berdedikasi untuk menjamin aksi internasional yang terus-menerus, praktis, sistematis dan harmonis untuk memajukan dan melindungi hak anak,
sebagaimana ditekankan dalam CRC, protokol opsionalnya dan instrumen- instrumen hak asasi manusia lainnya.DCI memiliki keahlian dalam bidang
buruh anak dan keadilan bagi remaja.
D. Perlindungan Terhadap Anak-Anak Korban Bencana Topan Haiyan di Filipina
Topan Haiyan melanda Filipina pada hari Jumat, 8 November 2013 lalu.Bencana tersebut menjadi bencana alam paling buruk melanda wilayah
selatan perairan Kepulauan Filipina.Haiyan yang berkecepatan 315 kilometer per jam itu menghancurkan enam pulau di timur dan tengah negara itu.Salah satu
pulau paling parah adalah Pulau Leyte.Haiyan, yang dikenal di Filipina sebagai Yolanda, melanda Filipina pada 8 November dengan kedahsyatan yang sangat
jarang terjadi dalam riwayat catatan meteorologi.Badai raksasa ini berkekuatan angin 235 kilometer per jam 147 mil per jam, dengan hembusan angin sebesar
275 kilometer per jam 170 mil per jam ketika mendarat di Kota Guiuan, Provinsi Samar Timur. Laporan lain menyatakan angka yang lebih mengejutkan dengan
kecepatan angin maksimum 314 kilometer per jam 195 mil per jam dilaporkan dengan hembusan angin hingga 378 kilometer per jam 235 mil per jam.
136
136
“Topan Haiyan menghancurkan Filipina, bantuan besar-besaran sedang berlangsung”, sebagaimana dimuat
dalam http:apdforum.comidarticlermiaparticlesonlinefeatures20131112aphilippines-
typhoon-recovery, diakses pada 10 Juni 2014.
Universitas Sumatera Utara
Dianggap sebagai salah satu badai paling kuat yang pernah tercatat, Haiyan berdampak pada lebih dari 14 juta orang, termasuk 5,9 juta anak-anak.
Ribuan orang terluka, tewas atau hilang dan 1,7 juta anak-anak terlantar. Layanan dasar seperti makanan, air minum, perawatan kesehatan dan pendidikan terputus.
Badai datang berdekatan dengan konflik di Zamboanga City pada bulan September yang menewaskan 200 orang, lebih dari 10.000 rumah hancur dan
lebih dari 120.000 orang mengungsi, serta gempa berkekuatan 7,2 skala richter yang melanda Provinsi Bohol pada bulan Oktober. Dalam seminggu Topan
Haiyan, UNICEF telah membantu memulihkan akses air untuk lebih dari 200.000 orang di kota Tacloban. Pada akhir Desember, UNICEF telah membantu lebih
dari 750.000 masyarakat mendapatkan akses air bersih, dan diperkirakan 50.000 orang mendapatkan akses sanitasi, melalui penyediaan lembaran toilet dan toilet
portabel. UNICEF juga membantu mengirimkan perlengkapan kebersihan dan pesan ke lebih dari 260.000 masyarakat yang terkena dampak topan haiyan.
137
Berdasarkan data UNICEF, jumlah anak yang menjadi korban bencana Topan Haiyan mencapai 4 juta anak.UNICEF memberikan bantuan senilai US
1,3 juta untuk sekitar 10.000 keluarga. Bantuan berupa tablet purifikasi air, sabun, obat-obatan, tenda dan suplemen mikronutrisi.Anak-anak yang berhasil selamat
dari terjangan Topan Haiyan sangat membutuhkan bantuan untuk terus hidup.Hal terutama adalah kesehatan mereka dikarenakan rusaknya sistem air dan
sanitasi.Anak-anak juga membutuhkan tempat berlindung yang aman dan bisa
137
UNICEF Annual Report 2013, sebagaimana dimuat dalam http:www.unicef.orgpublicationsfilesUNICEF_Annual_Report_2013_web_2_June_2014.pdf,
diakses pada 10 Juni 2014.
Universitas Sumatera Utara
kembali sekolah, sementara yang lainnya berupaya untuk membangun kembali rumah dan lingkungan mereka.
138
UNICEF, bersama dengan pemerintah Filipina, serta badan-badan PBB lainnya dan mitra-mitra kemanusiaan, telah mengidentifikasi prioritas strategis
dalam bidang Air bersih, Sanitasi, dan Kebersihan WASH, Kesehatan, Gizi, Pendidikan dan Perlindungan Anak:
139
1. Air bersih, Sanitasi, dan Kebersihan WASH
Pelayanan Air bersih, Kebersihan, dan Sanitasi telah hampir tersapu bersih seluruhnya.Air bersih sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit
yang, ketika digabungkan dengan gizi buruk, dapat mematikan. Listrik mati dan diperkirakan akan tidak ada untuk beberapa waktu di daerah yang terkena
dampak, dan saluran-saluran pipa terkena banjir.
140
2. Kesehatan
UNICEF telah menyediakan perlengkapan air bersih, produk pengolahan air, kontainer penyimpanan air bersih untuk 758.427 masyarakat yang terkena
dampak di Eastern Saymar, Leyte, dan Capiz; lembaran toilet dan toilet portabel untuk lebih dari 124.000 orang di Capiz, Eastern Samar dan Leyte,
dan perlengkapan kebersihan untuk 263.970 orang di Eastern Samar, Leyte, Capiz, Iloilo, dan Cebu.
138
UNICEF Indonesia, “Jumlah Anak Korban Topan Haiyan Mencapai 4 Juta, UNICEF mengirimkan Bantuan”, sebagaimana dimuat dalam
http:www.unicef.orgindonesiaidmedia_21751.html, diakses pada 10 Juni 2014.
139
FAQS: UNICEF IN EMERGENCIES, sebagaimana dimuat dalam http:www.unicef.orgphilippinesFAQs_UNICEF_in_emergencies.pdf, diakses pada 10 Juni
2014.
140
“UNICEF appeals for 34 million for the children of the Philippines, as Yolanda crisis deepens”, sebagaimana dimuat dalam http:www.unicef.orgphilippinesmedia_21762.html,
diakses pada 12 Juni 2014.
Universitas Sumatera Utara
Sekitar 255.000 ibu hamil dan menyusui terkena dampak bencana.Sekitar 15.000 kelahiran diperkirakan pada bulan pertama.Terdapat risiko tinggi
terhadap kesehatan dan tingkat kematian ibu dan bayi yang baru lahir karena banyak fasilitas kesehatan dan klinik bersalin yang hancur atau rusak.
141
3. Gizi
UNICEF telah mengirimkan 11 Perlengkapan Interagency Emergency Health
ke Biliran, Guiuan, Hernani, Basey, Palo, Ormoc City dan Tacloban City. Setiap peralatan menyediakan kebutuhan medis penting untuk 10.000
orang selama periode 3 bulan. UNICEF telah memposisikan 14 set obat-obatan untuk diare di Region VIII untuk digunakan oleh fasilitas kesehatan serta untuk
pra-posisi apabila kemudian mewabah. Setiap kemasan obat-obatan untuk diare dirancang untuk 100 kasus yang parah pengobatan kolera dan 400 kasus
ringan atau sedang unit rehidrasi oral dan 100 pasien yang terkena disentri. UNICEF juga telah memberikan generator 17KVA ke ruang pendingin
Wilayah Departemen Kesehatan di Palo.Generator ini dapat menyediakan daya secara terus menerus untuk menjaga suhu yang ideal untuk vaksin di dalam
penyimpanan. Selain itu, UNICEF bekerja sama dengan Departemen Kesehatan, WHO dan mitra lainnya untuk mengembangkan pedoman lapangan
dan pelatihan bagi Diare Berair Akut yang meliputi pencegahan, penanganan, diagnosa laboratorium, pengawasan, peningkatan kesehatan dan pendirian
pusat-pusat perawatan apabila kemudian dibutuhkan.
141
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Diperkirakan 100.000 anak-anak yang masih sangat kecil antara usia 0 sampai 59 bulan dan 60.000 ibu hamil atau menyusui diungsikan akibat
Haiyan. Gangguan dalam rutinitas makan ibu dan anak seperti menyusui, dikombinasikan dengan kerusakan parah pada sistem air bersih dan sanitasi
telah menempatkan anak-anak kecil pada bahaya gizi buruk yang serius, terutama di daerah yang sangat miskin dimana 2.000 keluarga sudah berjuang
untuk bertahan hidup.
142
Sampai saat ini, mitra-mitra kelompok nutrisi telah menyelesaikan pemeriksaan malnutrisi untuk lebih dari 63.231 anak di bawah usia 5 tahun di
daerah Region VI, VII, VIII. Dari anak-anak yang diperiksa, 1.851 telah ditemukan menderita kekurangan gizi akut, dengan 208 parah dan 1.643 cukup
gizi. Pelayanan Infant and Young Child Feeding IYCF telah disediakan kepada lebih dari 4.898 ibu hamil dan menyusui dan pengasuh melalui jaringan
Barangay Nutrition Scholars , 40 konselor mobile dan 22 ruang ramah ibu dan
bayi. UNICEF telah mendistribusikan Terapi Makanan Ready-to-use untuk mengobati 800 anak-anak dengan malnutrisi akut yang parah selama periode
satu bulan.UNICEF menyelesaikan sebuah strategi dengan Dewan Gizi Nasional yang menyediakan bimbingan dan sumber keuangan untuk
mengadakan intervensi gizi darurat di lebih dari 1.000 barangay di Region VI, VII dan VIII. Strategi ini sangat penting dalam rangka untuk mencapai target
jumlah anak-anak dan ibu hamil dan menyusui dengan konseling infant and
142
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
young cild feeding dimana UNICEF telah berkomitmen untuk
melaksanakannya sampai tahun depan untuk tanggap darurat Yolanda. 4.
Pendidikan Diperkirakan 2,8 juta anak usia sekolah dan prasekolah mungkin telah
terusir dari rumah mereka. Di daerah yang paling parah di Region 8: Eastern Visayas, lebih dari 3.000 sekolah dan 2.400 tempat penitipan anak terkena
dampak topan.
143
5. Perlindungan Anak
UNICEF, bersama dengan mitra-mitra Kelompok Pendidikan mendukung Kampanye Kembali Belajar dari Departemen Pendidikan. Kampanye ini akan
mendukung 500.000 anak-anak, termasuk mereka yang berada di pusat-pusat penitipan anak, dalam kembali ke sekolah; 10.000 guru dan pekerja penitipan
anak akan menerima materi pembelajaran dan akan dilatih pada topik-topik terkait situsi darurat termasuk penggabungan dukungan psikososial,
pengurangan risiko bencana, dan keterampilan hidup; 3.000 ruang belajar sementara dibentuk dalam bentuk tenda, ruang kelas rekonstruksi danatau
darurat; dan 500.000 anak-anak akan memiliki akses perlengkapan sekolah Peralatan Perlindungan dan Pengembangan Anak Usia Dini, school in a box
perlengkapan sekolah, perlengkapan rekreasi dan bahan pembelajaran. Sampai saat ini, total 216 ruang kelas di seluruh daerah yang terkena dampak
telah dibuat fungsional melalui pengiriman 95 tenda dan 242 terpal.
143
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Hancurnya rumah-rumah dan sekolah selama bencana, dan menghasilkan pengungsian masyarakat dan keluarga secara massal telah sangat mengganggu
sistem pendukung yang biasanya akan melindungi anak-anak dari pelecehan dan eksploitasi.
144
Selain UNICEF, organisasi organisasi lainnya juga banyak menyediakan bantuan kepada anak-anak korban bencana topan Haiyan. Tidak hanya berupa
bantuan pangan dan non-pangan tetapi juga bantuan yang menyangkut pemulihan kejiwaan anak. World Vision dan Wahana Visi Indonesia selain memberikan
Di Region VI, UNICEF mendistribusikan Peralatan Perlindungan dan Pengembangan Anak Usia Dini, peralatan rekreasi dan tenda melalui mitra
utama, ke 34 Ruang Ramah Anak, yang akan bermanfaat bagi sekitar 11.900 anak-anak. Total jumlah Ruang Ramah Anak yang UNICEF dirikan di daerah
yang terkena dampak topan adalah 214, yang bermanfaat bagi 75.000 anak- anak. UNICEF mengadakan sesi pengembangan kapasitas bagi pekerja
perlindungan anak; sesi ini termasuk briefing tentang isu-isu utama perlindungan anak dalam keadaan darurat dan identifikasi dan rujukan terhadap
anak tanpa pendampingterpisah ke kantorMunicipal Social Welfare Development
untuk penanganan kasus lebih lanjut. Peningkatan kapasitas juga mencakup pelatihan pada dukungan psikososial bagi anak-anak, identifikasi
tempat-tempat untuk Ruang Ramah Anak ke depan, mekanisme rujukan untuk kasus-kasus anak-anak tanpa pendamping dan terpisah dan pencegahan
kekerasan, eksploitasi, pelecehan dan perdagangan anak.
144
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
bantuan darurat berupa pangan dan non-pangan, juga membuka Ruang-ruang Sahabat Anak untuk memberi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak
yang terpukul secara psikologis akibat bencana yang dialami. Di ruang ini, anak- anak juga dapat bermain dan belajar.Pada sejumlah kasus, World Vision hadir dan
mendampingi para korban hingga jangka waktu cukup panjang untuk menopang pemulihan kehidupan mereka, termasuk menyiapkan masyarakat agar dapat
menghadapi bencana serupa secara lebih baik.
145
145
E-Newsletter Wahana Visi Indonesia, sebagaimana dimuat dalam http:www.wvindonesia.orgimagesarticle30182013_November.pdf, diakses pada 12 Juni 2014.
Universitas Sumatera Utara
117
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan