Penyebab serta Dampak-Dampak Bencana

Kemudian dalam Disaster Management Handbook, jenis bencana yaitu gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, angin topan, banjir, tanah longsor, kebakaran, kekeringan, wabahepidemik, kecelakaan besar, kerusuhan massal. 53 Cara lain yang dapat dipergunakan adalah dengan membedakan bagaimana bencana tersebut berkembang dari waktu ke waktu, yaitu: bencana yang terjadi secara perlahan seperti kekeringan, kelaparan atau ketegangan yang meningkat antara fraksi-fraksi politik yang beroposisi atau bencana yang terjadi secara cepat seperti gempa bumi atau tanah longsor. Bencana yang menimbulkan ancaman dan kerugian bagi umat manusia juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut: geologi gempa bumi, tsunami, longsor, gerakan tanah, hidro-meteorologi banjir, topan, banjir bandang, kekeringan, biologi epidemi, penyakit tanaman, hewan, teknologi kecelakaan transportasi, industri, lingkungan kebakaran, kebakaran hutan, penggundulan hutan, sosial konflik, terorisme. 54

B. Penyebab serta Dampak-Dampak Bencana

Ada banyak penyebab terjadinya bencana, yang mana terkadang dipandang oleh masyarakat tradisional sebagai hukuman dari Tuhan atas pelanggaran yang dilakukan manusia terhadap kebiasaan masyarakat.Beberapa melihat bencana sebagai fenomena alam murni, sistem alam terhadap check and balances , dirancang untuk mengendalikan populasi dunia, sementara yang lainnya menghubungkan bencana pada kehendak Tuhan.Bagaimanapun manusia 53 Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief, Pengelolaan Bencana Terpadu, Jakarta: Yarsif Watampone, 2006, hal 5. 54 Stephanie Delaney, Op. Cit., hal 14-15. Universitas Sumatera Utara memandang bencana, sudah jelas bahwa peristiwa-peristiwa alam membutuhkan keterlibatan manusia untuk menjadi suatu bencana alam. 55 Penyebab bencana dapat dibagi menjadi dua yaitu alam dan manusia dapat juga karena faktor keduanya. Secara alami bencana akan selalu terjadi di muka bumi, misalnya tsunami, gempa bumi, gunung meletus, jatuhnya benda- benda dari langit ke bumi, tidak adanya hujan pada suatu lokasi dalam waktu yang relatif lama sehingga menimbulkan bencana kekeringan atau sebaliknya curah hujan yang sangat tinggi di suatu lokasi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor. Bencana oleh aktivitas manusia adalah terutama akibat eksploitasi yang berlebihan, alih tata guna lahan meningkat, pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan kebutuhan pokok dan non pokok meningkat, kebutuhan insfrastruktur pun meningkat. 56 BAKORNAS PBP Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Pengungsi dalam “Panduan Pengenalan Karakter Bencana dan Upaya Mitigasi di Indonesia” menjelaskan empat faktor utama yang dapat menimbulkan terjadinya bencana, yaitu kekurangan pemahaman terhadap karakteristik bahaya hazard, sikap atau perilaku yang mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya alam vulnerability, kurangnya informasi atau peringatan dini early Bencana yang dikarenakan ulah manusia, antara lain dapat pula disebabkan oleh gencarnya pembangunan fisik terutama di kota, yang tidak atau kurang memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan alam. 55 Natalia Yeti Puspita, Legal Analysis of Human Rights Protection in Times of Natural Disaster and Its Implementation in Indonesia, Working Paper Series No. 013, The Asian Law Institute, 2010, hal 3, sebagaimana dimuat dalam http:law.nus.edu.sgaslipdfWPS013.pdf, diakses pada 19 April 2014. 56 Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief, Op. Cit., hal 68. Universitas Sumatera Utara warning yang menyebabkan ketidaksiapan dan ketidakmampuan ketidakberdayaan dalam menghadapi ancaman bahaya. 57 Dampak bencana yaitu pengaruh atau segala sesuatu yang terjadi akibat bencana. Berbagai dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya bencana adalah kematian, luka-luka, kerusakan, kehilangan dan kehancuran harta benda, sumber mata pencaharian dan hasil pertanian, gangguan proses produksi, gangguan gaya hidup, kehilangan tempat tinggal, kerusakan infrastruktur, gangguan sistem pemerintahan, kerugian ekonomi, dampak psikologi, dll. 58 Dampak bencana bervariasi tergantung pada kondisi, kerentanan lingkungan dan masyarakat.Namun seiring dengan berjalannya waktu, dampak bencana secara fisik perlahan teratasi dengan berbagai program bantuan dari berbagai organisasi, baik pemerintah maupun LSM. 59 Bencana selalu menyebabkan kerugian hebat.Kerugian ini mencakup semua aspek kehidupan manusia, menghasilkan suatu dampak fisik, psikologis, ekonomi dan dampak kebudayaan.Dampak fisik berbentuk kematian dan cedera, serta kerusakan lingkungan dan hancurnya bangunan-bangunan dan infrastruktur.Dampak psikologis berbentuk trauma, yang mana diderita oleh banyak korban selamat. A. B. Susanto, seorang ahli manajemen bencana Indonesia, telah menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat konsekuensi bencana bahkan lebih buruk. Dalam hal ini termasuk kemiskinan, populasi padat dan urbanisasi, semua hal yang membuatnya sangat sulit untuk 57 A. B. Susanto, Sebuah Pendekatan Strategic Management: Disaster Management di Negeri Rawan Bencana , Jakarta: PT Aksara Grafika Pratama, 2006, hal 3. 58 Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief, Op. Cit., hal 146. 59 Nani Nurrachman, Op. Cit., hal 11. Universitas Sumatera Utara mendapatkan bantuan yang cukup untuk sejumlah besar orang, yang tidak mempunyai tempat lain untuk pergi ketika bencana terjadi. Selain itu, perusakan lingkungan melalui deforestasi dan penebangan dapat menyebabkan banjir, dan kurangnya informasi dan kesadaran juga dapat memperburuk situasi yang sudah sulit setelah peristiwa alam.Terlebih lagi, kurangnya mekanisme penegakan hukum dapat menghambat manajemen bencana. 60 Para korban selamat saat terjadi bencana mengalami persoalan dalam penyesuaian diri terhadap kondisi fisik, psikologis dan sosial yang ada setelah terjadinya bencana.Seringkali kondisi tersebut memunculkan konflik batin bagi korban yang bersangkutan untuk bisa menerima kenyataan bahwa kondisi kini sudah tidak seperti dulu.Bencana sebagai suatu pengalaman traumatik, karena dalam waktu sekejap perubahan di lingkungan dan diri sendiri terjadi secara sangat bermakna. 61 Bencana juga merupakan salah satu faktor besar yang dapat menghambat lajunya pembangunan nasional. Dalam pembangunan terdapat fungsi-fungsi pembangunan dimana fungsi tersebut mempunyai tugas yang harus dilaksanakan yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi economic growth, perawatan masyarakat community care dan pengembangan manusia human development . 62 60 Natalia Yeti Puspita, Op. Cit., hal 4. 61 Nani Nurrachman, Op. Cit., hal 4. 62 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Pekerjaan Sosial , Bandung: Refika Aditama, 2005, hal 5. Semua fungsi pembangunan tersebut dapat terhambat atau bahkan hilang apabila terjadi suatu bencana.Bencana juga merupakan salah satu faktor penyebab menurunnnya tingkat kesejahteraan masyarakat.Untuk itu, berbagai Universitas Sumatera Utara unsur terkait harus menjadikan pengurangan resiko bencana sebagai prioritas pembangunan nasional, sehingga bencana dapat dicegah atau paling tidak dapat dikurangi dampaknya.

C. Manajemen Penanggulangan Bencana Disaster Management