kloroform Merck, HCl Merck, pereaksi Dragendroff, pereaksi Mayer, n- Butanol Merck, H
2
SO
4
Merck
,
FeCl
3
, NaOH Merck, aquades, tes strip asam urat Easy Touch
4.3 Alat-Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : timbangan hewan Ohauss, kandang tikus beserta tempat makanan dan minum,
sonde oral, jarum suntik, hotplate Wiggen Hauser, blender, magnetic stirrer, destiller, oven, timbangan analitik Wiggen Hauser, holder, vacuum rotary
evaporator Memmert Eyele, kertas saring, kapas, kamera, alat tes strip asam urat EasyTouch, timbangan hewan Mettler Toledo, timbangan analitik Mettler
Toledo, dan alat-alat gelas Iwaki pyrex.
4.4 Metode Penelitian
4.4.1 Pembuatan simplisia
Pembuatan simplisia yang baik dan memenuhi syarat terdiri dari tahap- tahap sebagai berikut : sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi
kering, penggilingan dan pengayakan.
4.4.2 Ekstraksi
Simplisia serbuk herba tapak liman Elephantopus scaber L diekstraksi dengan metode maserasi secara berulang-ulang dengan menggunakan pelarut
etanol 70 dan dilakukan pengocokan sesekali. Proses tersebut dilakukan selama 2-3 minggu dimana sekali dalam dua hari pelarut diganti dan disaring sehingga
didapat ekstrak cair, lalu ekstrak cair tersebut dievaporasi dengan vacuum rotary
evaporator sehingga didapat ekstrak kental kemudian ekstrak tersebut diuji aktivitas penurunan kadar asam urat darahnya Lampiran 6.
4.4.3 Uji Penapisan Fitokimia Farnsworth, 1969
A. Identifikasi golongan alkaloid
Sebanyak + 5 g serbuk dilembabkan dengan 5 ml ammoniak 25 digerus dalam mortir, kemudian ditambahkan 20 ml kloroform dan digerus
kembali dengan kuat, campuran tersebut disaring dengan kertas saring, filtrat berupa larutan organik diambil sebagai larutan A, sebagai larutan
A 10 ml diekstraksi dengan 10 ml larutan HCl 1:10 dengan pengocokan dalam tabung reaksi, diambil larutan bagian atasnya larutan B. Larutan A
diteteskan beberapa tetes pada kertas saring dan disemprot atau ditetesi dengan pereaksi Dragendroff, terbentuk warna merah atau jingga pada
kertas saring menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Larutan B dibagi dalam 2 tabung reaksi, ditambahkan masing-masing pereaksi Dragendroff
dan pereaksi Mayer, terbentuk endapan merah bata dengan pereaksi Dragendroff atau endapan putih dengan pereaksi Mayer menunjukkan
adanya senyawa alkaloid. B.
Identifikasi golongan flavonoid Sebanyak + 10 g serbuk ditambah 100 ml air panas, didihkan selama 5
menit, saring. Ambil 5 ml filtratnya dalam tabung reaksi, ditambahkan serbuk Mg secukupnya dan 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil
alkohol, kocok kuat dan biarkan memisah. Terbentuknya warna merah, kuning, atau jingga pada lapisan amil alkohol menunjukkan adanya
flavonoid.
C. Identifikasi golongan saponin
Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah 10 ml air panas. Setelah dingin kocok kuat secara vertikal selama 10 detik. Terbentuknya
busa yang stabil, menunjukkan adanya saponin, bila ditambahkan 1 tetes HCl 1 busa tetap stabil.
D. Identifikasi golongan steroid dan triterpenoid
Sebanyak + 5 g serbuk dimaserasi dalam 20 ml eter selama 2 jam kemudian disaring. Diuapkan dalam cawan penguap sampai kering.
Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat ke dalam residu. Terbentuknya warna hijau atau merah menunjukkan adanya
steroidtriterpenoid. E.
Identifikasi golongan tanin Sebanyak + 10 g serbuk ditambah 10 ml air, didihkan selama 15 menit,
setelah dingin kemudian di saring dengan kertas saring. Filtrat ditambah 1- 2 tetes FeCl
3
1 , terbentuknya warna biru, hijau atau hitam menunjukkan adanya seyawa golongan tanin.
F. Identifikasi golongan kuinon
Sebanyak + 1 g serbuk dipanaskan dalam air selama 5 menit, disaring. Sebanyak 5 ml filtrat ditambah 5 ml NaOH 1 N, terbentuk warna merah
menunjukkan adanya kuinon. G.
Identifikasi golongan minyak atsiri Sebanyak + 2 g serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi volume 20
ml, tambahkan 10 ml pelarut petroleum eter. Pada mulut tabung dipasang corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air, kemudian
disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh diuapkan pada cawan penguap, selanjutnya residu dilarutkan dengan pelarut etanol 95
sebanyak 5 ml lalu saring dengan kertas saring. Filtratnya diuapkan dengan cawan penguap, residu yang berbau aromatik menunjukkan adanya
senyawa golongan minyak atsiri.
4.4.4 Persiapan Hewan Uji