Hasil pengukuran kadar asam urat darah Uji statistik kadar asam urat darah

Tabel 2. Hasil pemeriksaan penapisan fitokimia serbuk herba tapak liman Golongan senyawa Hasil penapisan a. Alkaloid b. Flavonoid c. Saponin d. Steroidtriterpenoid e. Tannin f. Kuinon g. Minyak Atsiri h. Kumarin - + + + + - + - Keterangan : + Memberikan reaksi positif, - Memberikan reaksi negatif

5.4.1 Hasil pengukuran kadar asam urat darah

Hasil pengukuran rata-rata kadar asam urat darah hewan uji selama percobaan Gambar 6 dan Tabel 3 dan untuk data hasil pengukuran kadar asam urat darah hewan uji selengkapnya selama percobaan Tabel 5. Gambar 6. Kurva kadar asam urat darah rata-rata hewan uji selama percobaan Tabel 3. Hasil pengukuran rata-rata kadar asam urat darah hewan uji selama percobaan mgdl Waktu Hari Kontrol Normal Kontrol Negatif Kontrol Pembanding Ekstrak Dosis Rendah Ekstrak Dosis Sedang Ekstrak Dosis Tinggi 1.65 1.48 1.30 1.60 1.25 1.53 6

1.50 2.90

2.78 2.80

3.00 2.80

9 1.43 3.33 2.45 2.48 2.33 2.58 12

1.50 3.55

1.78 2.30

2.23 1.95

15 1.43 3.85 1.15 1.75 1.70 1.65

5.5.1 Uji statistik kadar asam urat darah

Kadar asam urat darah sebelum dan sesudah percobaan seluruh kelompok hewan uji dilakukan uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan uji homogenitas Levene menunjukkan kadar asam urat darah sebelum dan sesudah percobaan terdistribusi normal p ≥ 0.05 dan pada uji homogenitas menunjukkan bervariasi homogen p ≥ 0.05 sehingga dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah Lampiran 11 dan 12. Pada Uji ANOVA satu arah bila p ≤ 0.05 maka harus dilakukan uji Beda Nyata Terkecil BNT dengan metode LSD Lampiran 13. 5.2 Pembahasan Dalam penelitian ini menggunakan ekstrak herba tapak liman Elephantopus scaber L dengan ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70 yang kemudian dilakukan penapisan fitokimia dan diuji efek penurunan asam uratnya, apakah berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat darah tikus yang diinduksi dengan kafeina 27 mg200 g BB tikus. Penelitian ini menggunakan tikus sebagai hewan uji karena mudah didapat, murah dan telah ada penelitian sebelumnya yang berhasil. Tikus putih jantan pada usia 3-4 bulan adalah tkus dewasa muda yang mempunyai keadaan fisiologik yang optimum. Sebelum digunakan, tikus diaklimatisasi selama 2 minggu, agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannnya selama penelitian berlangsung. Tikus yang dipilih untuk penelitian adalah tikus putih jantan bergalur Sprague- Dawley yang sehat dengan ciri-ciri adalah bulu bersih, mata merah jernih bersinar, tingkah laku normal dan berat badan bertambah setelah diaklimatisasi menjadi 180-250 g. Selama pemeliharaan semua tikus ditimbang, diberi makan dan minum dengan takaran yang sama untuk setiap ekor. Sebelum diberi perlakuan, tikus dilakukan pengukuran kadar asam urat darah awal. Penelitian ini menggunakan metode induksi kafeina yang merupakan uji praklinik yang lebih mendekati keadaan penderita asam urat yang sebenarnya. Pada metode ini, kafeina yang merupakan golongan xantin akan dimetabolisme oleh enzim xantin oksidase menjadi asam urat sehingga asam urat pada hewan uji meningkat kadarnya. Ekstrak kental herba tapak liman Elephantopus scaber L diuji kemampuannya untuk menghambat pembentukan enzim xantin oksidase dari hewan uji tersebut. Pada penelitian ini digunakan 3 kelompok kontrol yaitu kontrol normal, kontrol negatif dan kontrol pembanding. Kelompok kontrol normal diperlukan untuk mengetahui kadar normal asam urat darah selama percobaan. Kontrol negatif yang diinduksi dengan kafeina diperlukan untuk mengetahui peningkatan kadar asam urat darah dari keadaan normal selama percobaan. Sedangkan kontrol pembanding dalam penelitian ini adalah alopurinol, diperlukan untuk melihat pengaruh obat penurun kadar asam urat darah oral yang telah terbukti khasiatnya untuk menurunkan kadar asam urat darah. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini berupa ekstrak herba tapak liman dengan dosis 175 mg200 g BB, 350 mg200 g BB, dan 750 mg200 g BB. Dosis ini setara dengan 0.5; 1; dan 2 kali dosis manusia dan telah dikonversikan ke dosis tikus. Sedangkan dosis kontrol pembanding yang digunakan adalah 36 mg200 g BB. Dosis ini didapatkan berdasarkan dosis efektif oral pada manusia yang dikonversikan ke dosis tikus. Pemberian bahan uji dilakukan satu kali sehari peroral dengan menggunakan sonde lambung. Pada hari pertama percobaan, sebelum diinduksi dengan kafeina, kadar asam urat darah tikus seluruh kelompok menunjukkan hasil yang normal. Kemudian hewan uji yang telah diinduksi kafeina diperiksa kadar asam urat darahnya pada hari ke-6 untuk mengetahui kadar hiperurisemia awal. Pada hari ke-7 dilakukan pemberian perlakuan berdasarkan kelompoknya masing-masing setiap hari dan kefeina tetap diberikan juga pada semua kelompok kecuali kelompok normal. Pengukuran kadar asam urat darah selanjutnya pada hari ke-9, ke-12 dan ke-15. Hasil presentase penurunan asam urat pada hari ke-15 hewan uji yang diberikan sediaan uji ekstrak kental herba tapak liman adalah dosis rendah 175 mg 200 g BB sebesar 37.5 ; 350 mg 200 g BB sebesar 43 ; 750 mg 200 g BB sebesar 41 Tabel 4. Tabel 4. Hasil persentase penurunan kadar asam urat darah rata-rata kelompok ekstrak uji, dan kontrol pembanding Kelompok Perlakuan Penurunan 9 hari 12 hari 15 hari Kontrol Pembanding 11.87 35.97 58.63 Ekstrak Dosis Rendah 11.43 17.86 37.50 Ekstrak Dosis Sedang 22.33 25.67 43 Ekstrak Dosis Tinggi 7.86 30.36 41 Keterangan : Hari setelah perlakuan Berdasarkan pada uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan kadar asam urat darah sebelum dan sesudah percobaan terdistribusi normal p≥0,05 dan pada uji homogenitas Levene menunjukkan bervariasi homogen p≥0,05 sehingga dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA. Pada Uji ANOVA satu arah bila p≤0,05 maka harus dilakukan uji Beda Nyata Terkecil BNT dengan metode LSD Lampiran 11 dan 12. Uji ANOVA satu arah dan BNT pada hari ke-6 terhadap kadar asam urat darah seluruh kelompok hewan uji ekstrak, kontrol negatif dan kontrol pembanding menunjukkan berbeda secara bermakna p ≤ 0.05 dengan kelompok kontrol normal karena seluruh kelompok hewan uji ekstrak, kontrol negatif dan kontrol pembanding telah mengalami hiperurisemia. Uji ANOVA satu arah dan BNT pada hari ke-9 terhadap kadar asam urat darah seluruh kelompok hewan uji ekstrak, kontrol negatif dan kontrol pembanding menunjukkan masih berbeda secara bermakna p ≤ 0.05 dengan kelompok kontrol normal. Uji ANOVA satu arah dan BNT pada hari ke-12 terhadap kadar asam urat darah kelompok hewan uji ekstrak dosis tinggi, dan kontrol pembanding menunjukkan tidak berbeda secara bermakna p ≥ 0.05 dengan kontrol normal. Uji ANOVA satu arah dan BNT pada hari ke-15 terhadap kadar asam urat darah seluruh kelompok hewan uji ekstrak dan kontrol pembanding menunjukkan tidak berbeda secara bermakna p ≥ 0.05 dengan kontrol normal Lampiran 13. Penurunan kadar asam urat darah kelompok yang diberi alopurinol disebabkan oleh kerjanya yang menghambat pembentukan enzim xantin oksidase dari hewan uji tersebut namun penurunan kadar asam urat darah kelompok yang diberi sediaan uji ekstrak kental etanol 70 herba tapak liman Elephantopus scaber L belum diketahui mekanisme kerjanya. 44 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 52 100

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN TAPAK LIMAN Elephantopus scaber L) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR.

1 1 19

EFEK ANALGESIK KOMBINASI EKSTRAK HERBA TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L) DAN RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa L) PADA MENCIT JANTAN DENGAN METODE PODODOLORIMETRI (ANALGESIC EFFECT OF COMBINATION OF EXTRACT HERBA TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L) AND

0 0 5

EFEK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

0 4 7

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) TERHADAP KADAR LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) DARAH MENCIT PUTIH JANTAN

0 0 8

82 EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN

0 0 9