Ilustrasi Musik sebagai Media Pembelajaran

5 Digital Projector Perbedaan digital projector dengan OHP yaitu kalau digital projector dapat menampilkan bahan visual diam dan gerak, sedangkan OHP hanya menampilkan bahan visual diam saja. Dari berbagai jenis media yang diurai di atas, maka dalam penelitian ini, penulis menerapkan penggunaan satu media baru yang bersifat auditif yaitu ilustrasi musik sebagai media pembelajaran menulis puisi yang berfungsi untuk membangkitkan keinginan, minat, motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, serta meningkatkan kemampuan menulis puisi.

4. Ilustrasi Musik sebagai Media Pembelajaran

Kata ilustrasi dan musik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, 43 ilustrasi yaitu penjelasan tambahan berupa contoh, bandingan, dsb untuk lebih memperjelas paparan tulisan dsb, sedangkan arti kata musik yaitu nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu. Pengertian ilustrasi musik dalam KBBI adalah musik yang mengiringi pertunjukan sandiwara di pentas atau melatari film. Ilustrasi musik bukan hanya untuk mengiringi pertunjukan sandiwara atau melatari film saja tetapi bisa juga menjadi sebuah media 43 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 526 dan 943. pembelajaran. Ilustrasi musik dapat mengubah lingkungan belajar menjadi menyenangkan sehingga para siswa pun antusias untuk belajar. Musik sangat penting untuk lingkungan Quantum Teaching karena musik sebenarnya berhubungan dan mempunyai kondisi fisiologis selama melakukan pelajaran mental yang berat, tekanan darah dan denyut jantung cenderung meningkat, dan otot-otot menjadi tegang. Selama relaksasi dan meditasi, denyut jantung dan tekanan darah menurun dan otot-otot mengendur. Musik sangat berpengaruh pada guru dan pelajar. Sebagai seorang guru, dapat menggunakan musik untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar. Di samping itu, kebanyakan siswa memang mencintai musik. 44 Penelitian di Universitas California mengungkapkan bahwa masing-masing otak otak kiri dan otak kanan mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda-beda sesuai dengan tugas yang sudah menjadi tugas masing-masing. Hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya tumpang tindih antara otak kanan dan otak kiri, karena keduanya mempunyai ruang yang berbeda. Otak kiri menangani 44 Bobbi Deporter, dkk, Quantum Teaching Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010, h. 110 masalah tentang angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran lebih rasional. Sedangkan otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, orisinilitas, daya cipta, dan bakat artistik. 45 Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa musik berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi, kesehatan, daya ingat, kreativitas dan daya pikir. Bahkan mahasiswa yang diperdengarkan musik-musik klasik beberapa jam sebelum tes IQ berakibat pada bertambahnya nilai IQ para mahasiswa tersebut dibanding jika mereka tidak didengarkan musik klasik. 46 Para ahli percaya bahwa pelatihan menggunakan musik membentuk jalur baru di dalam otak. Pelatihan menggunakan musik juga memberikan lebih dari sekedar hubungan sebab akibat terhadap perkembangan bagian-bagian tertentu dari otak secara jangka panjang. Musik memicu keterkaitan yang lebih besar dari stimulus lainnya terhadap belahan otak sebelah kiri dan otak kanan. Musik juga memicu keterkaitan yang lebih besar diantara bidang-bidang di dalam otak yang bertanggung jawab atas emosi dan ingatan. Menggunakan musik sebagai alat untuk memaksimalkan potensi manusia merupakan upaya yang sangat berarti. Musik mampu memotivasi dan mendorong 45 Miftahul A‘la, Quantum Teaching Yogyakarta: DIVA Press, 2010, h. 25-26. 46 Amrizal, ―Peranan Musik dalam Pembelajaran‖, artikel diakses pada pukul 15:50, tanggal 6 April 2011 dari http:lembaga-pendidikan-pengabdian-knpi.blogspot.com201007peranan- musik-dalam-pembelajaran.html partisipasi dalam kegiatan yang akan membantu meraih tujuan di dalam fungsi-fungsi sosial, bahasa dan motorik. 47 Di negara-negara maju, musik telah dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan bukan hanya pada kepentingan musik. Bank, dokter gigi, agen asuransi rumah sakit dan tempat-tempat yang berhubungan dengan orang banyak telah memanfaatkan musik untuk kepentingan tertentu. Negara Indonesia belum mampu untuk melihat prospek musik dari aspek manfaat. Musik masih difungsikan untuk sekedar hiburan dan menjadi disiplin khusus yang sangat spesial sehingga terasa sulit untuk disejajarkan dengan disiplin ilmu lain. Plato pernah berkata, ―Di dalam pendidikan, musik menduduki posisi tertinggi karena tidak ada satupun disiplin yang dapat masuk ke dalam jiwa dan menyertai dengan kemampuan bertahap melebihi irama dan harmoni‖. 48 Musik sepertinya merupakan sistem yang sudah terpasang pada otak kita. Dalam Origins of Music, Wallin, Merker, dan Brown 1999 mengatakan bahwa musik merupakan bentuk komunikasi universal yang mempengaruhi pemeliharaan spesies dan memainkan peran dalam menarik pasangan, mengikat, dan harmoni. Weinberger 2004, seorang neuroscientist pada University of California di Irvine, menunjukan bahwa temuan-temuan baru mendukung teori bahwa otak dikhususkan untuk membangun blok musik. Risetnya mengemukakan 47 Ibid. 48 Ibid. bahwa auditory cortex menanggapi titinada dan bukan hanya frekuensi suara mentah dan bahwa sel-sel otak individual mengolah kontur melodi. 49 Dampak musik dapat dirasakan juga pada detak jantung, seperti diukur dengan denyut, yang cenderung sinkron dengan hentakan musik yang sedang kita dengar —semakin cepat musik, semakin cepat denyut. Tubuh ikut beresonansi dengan panjang gelombang molekul yang stabil; musik memiliki frekuensinya sendiri, yang entah beresonansi pada frekuensi yang sama, kita merasa nyaman, kita belajar lebih baik, dan kita akan lebih sadar dan siaga. 50 Jadi, dengan musik, kegiatan belajar mengajar akan terasa menyenangkan. Menurut Eric Jensen, efek potensial musik terhadap pikiran dan tubuh mencakup berikut ini: 1. Meningkatkan energi otot. 2. Meningkatkan energi molekuler. 3. Mempengaruhi detak jangtung. 4. Mengurangi sakit dan stres. 5. Mempercepat penyembuhan dan pemulihan pasien bedah. 6. Menghilangkan kelelahan. 7. Membantu dalam melegakan emosi. 8. Merangsang kreativitas, sensitivitas, dan berpikir. 49 Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis-Otak: Paradigma Pengajaran Baru Jakarta: PT Indeks, 2011, h. 101 50 Ibid. Selanjutnya, berikut ini adalah manfaat pembelajaran yang dianggap berasal dari musik: 1. Relaksasi dan pengurangan stres stres menghambat pembelajaran. 2. Mendorong kreativitas melalui aktivasi gelombang-otak. 3. Stimulasi imajinasi dan pemikiran. 4. Stimulasi keterampilan gerakan motor, berbicara, dan vokabulari. 5. Pengurangan dalam masalah disiplin. 6. Pemfokusan dan pengaturan energi kelompok. 7. Transmisi informasi sadar dan bawah sadar. Menurut Hernowo, berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa ditingkatkan oleh musik: 51 1. Mengerjakan karya seni maupun ilmiah. 2. Menulis naskah atau artikel. 3. Belajar untuk ujian atau membantu anak-anak belajar. 4. Membaca novel atau buku teks. 5. Menyiapkan bahan kuliah atau bahan lokakarya. 6. Menulis karangan. 7. Berlatih yoga, tai chi, atau bentuk meditasi fisik yang lain. 8. Mencari ilham untuk karya kelompok. 9. Menghafal pidato atau naskah untuk peran sebuah drama. 10. Menciptakan program komputer yang baru. 51 Hernowo, Quantum Writing Bandung: Mizan Learning Center, 2003, h. 166. Menurut Hernowo dalam bukunya, Quantum Writing, musik bisa secara fenomenal membantu pembelajaran dan untuk belajar. Orang- orang yang menerapkan teknik Superlearning biasanya memutar musik yang temponya lambat atau largo karena musik dengan tempo lambat, yaitu 60 ketukan per menit, mampu menurunkan gelombang otak dan detak jantung sehingga memicu relaksasi yang lebih dalam. Berikut ini adalah cara melatih keahlian berimajinasi menurut Hernowo: 1. Cari tempat yang tenang untuk duduk atau berbaring. 2. Sebelum musik diputar, yakinkan diri bahwa Anda akan mengamati setiap citra dan keterkaitan yang muncul. 3. Amati setiap perasaan yang muncul bersama dengan pencitraan tersebut. 4. Bayangkan Anda berada di alam terbuka, di sebuah tempat yang Anda sukai. 5. Putar Intriduction and Allegro dari Ravel atau Prelude to the Afternoon of Faun. Biarkan musik membawa Anda pergi. 6. Catat di dalam buku harian Anda, citra, keterkaitan, dan emosi yang muncul. Tulis secepat mungkin, jangan berpikir. Cara membuat karangan dengan iringan musik menurut Hernowo: 1 Untuk memicu kreativitas yang lebih dalam dan lebih introspektif, putar Brandenburg Concerto No. 5 movement kedua karya Bach. 2 Siapkan pena dan kertas kosong yang tidak bergaris. 3 Dengarkan dalam suasana santai, pertama-tama tarik napas dalam, kemudian lakukan sedikit latihan peregangan. 4 Setelah musik mulai diputar, bayangkan Anda berada di sebuah jalan setapak. Perhatikan bagaimana bentuknya dan rasakan permukaannya di bawah telapak kaki Anda. Perhatikan suasana keliling Anda. Kemudian, biarkan musik menunjukan kepada Anda, kemana jalan tersebut mengarah. 5 Setelah selesai, putar sekali lagi. 6 Sambil mendengarkan, tuliskan kemana jalan setapak itu membawa Anda pergi. Jadi, media ilustrasi musik dalam pembelajaran menulis terutama menulis puisi sangat mempengaruhi konsentrasi, kesehatan, daya ingat, kreativitas, imajinasi dan daya pikir siswa sehingga pengaruh tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Pengaruh peningkatan kemampuan menulis puisi para siswa tersebut perlu dibuktikan dengan penelitian. Oleh karena itu, penulis meneliti bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kelas X dengan media ilustrasi musik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 22 Serpong. Sekolah ini terletak di Jalan Pahlawan Seribu No. 60, Tangerang Selatan, Banten. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2011-2012, tepatnya selama tiga bulan, mulai dari bulan Juli s.d September 2011. Waktu untuk mengajar adalah dua kali pertemuan dengan siswa.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pemilihan metode ekperimen ini berdasarkan karena peneliti ingin mengetahui secara pasti pengaruh penggunaan media ilustrasi musik terhadap kemampuan menulis puisi siswa di dua kelompok sampel yang dijadikan penelitian. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. 52 Menurut Burhan Bungin: 52 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: Alfabeta, 2010 cet.9, h. 107 55

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kemampuan Menulis Puisi Antara Siswa Boarding School Dan Siswa Sekolah Umum (Studi Kasus Di Kelas Vii Smp Khadijah Islamic School Jakarta Selatan Dan Siswa Kelas Vii Mts Cendekia Muslim Bogor) Tahun Pelajaran 2013-2014

2 9 89

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI PEMAHAMAN BAHASA FIGURATIF

1 5 94

PENGARUH MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 11

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NAMORAMBE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 23

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Sambi Tahun Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Sambi Tahun Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 14

PENGARUH MEDIA VIDEO SIBOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA TAMAN SISWA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 27

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ILUSTRASI LAGU PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Ilustrasi Lagu pada peserta Didik Kelas VIII B SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011.

1 1 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KEKAYAAN ALAM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA.

1 9 37

PENGARUH MODEL KREATIF PRODUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA CERPEN SISWA KELAS X-IPA MAM 09 LAMONGAN TAHUN AJARAN 20172018

0 1 12