Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah negara tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut tidak
hanya dilakukan antara para pengusaha dalm satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan
dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya. Harus diakui cara pembayaran dengan uang tunai dianggap kurang begitu aman, maka
sebagai pengganti uang tunai dipergunakan sistem pembayaran dengan menggunakan surat berharga dalam transaksi-transaksi perdagangan internasional. Hal ini terjadi diakibatkan
pemikiran para pengusaha bahwa dengan menggunakan surat berharga maka akan menghemat waktu dan biaya para pengusaha yang berdomisili dilain negara. Disamping itu
pembayaran dengan menggunakan uang tunai dianggap rentan mengalami gangguan seperti perampokan ataupun kehilangan, dan surat berharga dianggap cukup memberikan jaminan
untuk pemenuhan pembayaran atas barang-barang yang mereka jual. Untuk lalu lintas perdagangan di dalam negeri , maka cara pembayarannya cukup dilakukan
dengan pembayaran cek, giro, ataupun wesel. Tetapi sudah menjadi kenyataan yang tidak dapat disangkal lagi bahwa untuk lalu lintas perdagangan internasional agar lebih efisien dan
efektif diperlukan peranan dari pihak Bank sebagai perantara untuk melakukan pembayaran atas perjanjian jual beli yang telah disepakati. Sehingga wajar bila dewasa ini, Bank tidak lagi
hanya dianggap sebagai tempat untuk menyimpan atau meminjam uang saja, tetapi juga
Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009
merupakan pihak perantara dalam memecahkan masalah pelaksanaan pembayaran apabila para pengusaha mengadakan transaksi perdagangan antar negara.
Di dalam perkembangan perhubungan perdagangan yang sifatnya internasional, seorang penjual dalam negeri eksportir yang melaksanakan penjualan barang kepada seorang
pembeli diluar negeri importir untuk memudahkan pembayaran atas barang tersebut, maka mereka dapat meminta jasa dari Bank, yakni dengan pembukaan kredit berdokumen atau
yang dikenal dengan Letter of Credit LC. Secara sederhana, dalam pembukaan kredit berdokumen ini terdapat empat pihak, yaitu:
1. Eksportirpenjualbenefeciary, yaitu pihak yang melakukan penjualan barang, dimana
LC dibuka untuk kepentingannya untuk pelaksanaan pembayaran transakasi yang telah disepakati dengan pihak pembeli.
2. Importirpembeliapplicant, yaitu pihak pembeli barang, dimana LC dibuka atas
permintaan darinya kepada pihak Bank penerbit untuk melakukan pembayaran kepada eksportir melalui Bank koresponden.
3. Bank pembukaIssuing Bank, yaitu suatu Bank yang melakukan pembukaan LC
setelah adanya permintaan dari pihak importir untuk membuka LC. 4.
Bank penerusAdvising Bank, yaitu suatu Bank yang meneruskan LC kepada pihak eksportir. Jika Bank ini dikuasakan untuk membeli wesel-wesel yang ditarik oleh pihak
eksportir, maka pihak ini dinamakan negotiating Bank.
1
Mengenai jenis-jenis LC, maka akan dijumpai banyak jenis LC tergantung dari segi apa kita meninjau. Jenis LC dapat dibedakan menurut bentuk, cara pembayaran, syarat-syarat, sifat,
ataupun yang mengeluarkan LC. Selain itu masih dijumpai banyak lagi beberapa bentuk dari LC, dimana mengenai masalah ini akan dikemukakan lebih lanjut nantinya.
1
Munir Fuady, 1996, Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, hal. 66
Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009
Kiranya sangat menarik untuk mengetahui dan mempelajari secara mendalam tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembayaran ekspor impor dengan menggunakan
kredit berdokumen LC ini, untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga akan menambah manfaat.
B. Rumusan Masalah