Pengertian dan Dasar Hukum Letter of Credit

Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI LETTER OF CREDIT LC

A. Pengertian dan Dasar Hukum Letter of Credit

Di dalam tinjauan umum ini penulis akan memberikan beberapa pengertian tentang Letter of Credit, dengan maksud agar kita dapat melihat gambaran betapa banyaknya pendapat para sarjana tentang LC yang berbeda. Hal ini mungkin terjadi karena setiap sarjana ingin mengemukakan atau memberikan pandangan yang dianggap paling tepat. Memang sangat sulit untuk untuk memberikan pengertian tentang LC yang lengkap dan sempurna, sehingga akan lebih baik bila kita membandingkan beberapa pengertian untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas. Pengertian Letter of Credit menurut ketentuan di dalam The Uniform and Practice for Documentary Credit Revision 1993 adalah: “Setiap perjanjian dengan nama apapun atau bagaimanapun perumusan, dimana suatu bank issuing bank yang bertindak atas permintaan dan amanat pemohon pembuka kredit applicant”. Amir mengatakan, “LC adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu bank atas permintaan importir langganan bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 relasi importir itu, yang memberi hak kepada eksportir tersebut untuk menarik wesel-wesel atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebutkan di dalam surat itu”. 12 Emmy Pangaribuan Simanjuntak mengatakan, “LC adalah suatu surat perintah membayar kepada seseorang atau beberapa orang yang dialamati untuk melakukan pembayaran sejumlah uang tertentu yang disebutkan dalam surat perintah itu kepada seorang tertentu”. 13 Djauhari Ahsjar mengatakan, “LC adalah sebuah instrumen yang diterbitkan oleh bank atas permintaan nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau suatu perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank berdasarkan persyaratan dalam instrumen tersebut”. 14 1. Merupakan suatu surat atau alat Dari defenisi-defenisi diatas, maka kita dapat menarik beberapa kesimpulan, bahwa suatu LC harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: 2. Diterbitkan oleh suatu bank 3. Atas permintaan atau perintah dari importir 4. Mengandung sejumlah uang untuk diberikan kepada eksportir 5. Syarat-syarat tertentu lainnya Pengertian tentang LC sendiri yang kita jumpai dewasa ini di dalam peraturannya tidaklah sama dengan pada saaat permulaan cara pembayaran dengan LC dikenal. Pada mulanya, LC dibuka oleh para pedagang bukan oleh suatu bank, dan inilah yang dinamakan dengan Merchant’s Credit. Dalam suatu merchant’s credit, pihak bank sama sekali tidak terikat kepada pihak eksportir dalam pembukaan kredit tetapi hanya meneruskan surat pemberitahuan daripembeli kepada 12 Amir M.S, 1996, Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, hal. 15 13 Amir M.S, 1991, Seluk Beluk dan teknik Perdagangan Luar Negeri, hal. 37 14 Djauhari Ahsjar, 2007, Pedoman Transaksi Ekspor Impor, hal. 37 Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 penjual bahwa telah dibuka suatu kredit pada bank tersebut dan akan dibayar apabila penjual menerbikan sepucuk wesel atas pembeli dengan menyerahkan beberapa dokumen. Dapat dilihat disini bahwa pihak penjual tidak mendapatkan jaminan dari pembeli atau piahk bank bahwa akan dilaksanakan suatu pembayaran. Yang terpenting dalam merchant’s credit adalah unsur kepercayaan dan kejujuran antara pihak pembeli dan penjual. Kemudian merchant’s credit berkembang kearah dikenalnya Banker’s Credit, dimana pembeli sudah melibatkan pihak bank untuk terikat kepada penjual. Bank menguatkan pernyataan bahwa pembeli akan melakukan pembayaran kepada penjual melalui bank tersebut, sehingga dalama hal ini kedudukan penjual menjadi terjamin. Yang menjadi dasar hukum dari Letter of Credit adalah Uniform Customs and Practice for Documentary Credit UCP. International Chamber of Commerce ICC melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan akan adanya kesesuaian mengenai cara pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional. Untuk itu ICC menyusun suatu peraturan yang bersifat internasional yang dikenal dengan nama Uniform Customs and Practice for Documentary Credit UCP. UCP itu sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan akibat adanya pengaruh yang besar terhadap teknis maupun mekanisme pelaksanaan pembayaran dengan LC, dan disempurnakan yang terakhir dengan UCP No. 500 tahun 1993 15 . International Chamber of Commerce ICC selalu berusaha mnyesuaikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam UCP dengan perkembangan-perkembangan yang ada. UCP mulai berlaku di Indonesia sejak tanggal 13 April 1975, yaitu sejak Indonesia menyatakan bergabung menjadi anggota ICC dan tunduk pada ketentuan UCP. 15 Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek Buku Kedua, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hal. 93 Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009

B. Jenis – Jenis Letter of Credit