Bank Devisa Sebagai Media Antara Eksportir dan Importir

Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 Kebijaksanaan pemerintah mengenai kredit ekspor, jaminan kredit ekspor, dan asuransi ekspor, diatur di dalam Pasal 4 PP No. 1 tahun 1982, dimana untuk peningkatan ekspor dibidang selain minyak dan gas bumi disediakan persyaratn yang lunak. Sedangkan fasilitas kredit ekspor dan asuransi disediakan oleh pemerintah. Untuk beberapa jenis barang tertentu dikenakan pungutan ekspor yang disebut dengan pajak ekspor dan pajak ekspor tambahan, sebagaimana diatur dalam Pasal 5 PP No. 1 tahun 1982. Untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor, Menteri Perdagangan dan Koperasi menetapkan harga patokan untuk barang-barang ekspor secara berkala. Hal ini diatur dalam Pasal 6 PP No. 1 tahun 1982. Sedangkan menurut ketentuan Pasal 7 PP No. 1 tahun 1982, Menteri Perdagangan dan Koperasi menetapkan barang-barang tertentu yang dilarang untuk diimpor, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ekonomi nasional serta kepentingan negara pada umumnya. Dengan berlakunya PP No. 1 tahun 1982, maka seluruh peraturan yang bertentangan yang berlaku sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9 PP No. 1 tahun 1982 tersebut.

C. Bank Devisa Sebagai Media Antara Eksportir dan Importir

Melakukan suatu pembayaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh bank dalam pelaksanaan transaksi ekspor impor, baik itu bank yang berada di dalam negeri ataupun bank yang berada di luar negeri. Pembayaran dalam negeri, pada umumnya dapat dilakukan oleh semua bank, tetapi untuk pembayaran keluar negeri maka bank tersebut harus memiliki ijin sebagai Bank Devisa. Pembayaran di dalam negeri lazimnya mempergunakan mata uang rupiah, karena mata uang tersebut merupakan alat pembayaran yang sah di dalam negeri. Sebaliknya untuk pembayaran keluar negeri tidak dapat dilakukan dengan menggunakan mata uang rupiah, karena belum Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 diterima sebagai alat pembayaran yang sah diluar negeri, sehingga harus menggunakan mata uang tertentu yang diakui sebagai alat pembayaran dalam transaksi internasional. Maka dari itu pembayaran transaksi perdagangan internasional merupakan suatu transaksi yang berkaitan erat dengan mata uang asing, hal ini lazim karena perdagangan internasional melibatkan dua negara atau lebih. Suatu badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya memerlukan ijin dari pemerintah, terlebih jika kegiatan tersebut menyangkut wewenang untuk melakukan sesuatu, misalnya bertindak sebagai Bank Devisa. Tidak semua bank dapat bertindak sebagai bank devisa karena untuk menjadi bank devisa harus memiliki ijin dari pemerintah, yang dalam hal ini dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, yaitu Bank Indonesia. Untuk dapat menjadi bank devisa suatu bank harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, antara lain: 1. bank tersebut harus memiliki tenaga kerja yang memiliki pengetahuan khusus tentang perdagangan internasional, peraturan tentang transaksi ekspor impor, dan prosedur pelaksanaan transaksi ekspor impor. 2. Bank tersebut dinilai mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Tugas bank devisa antara lain sebagai berikut: a. Melayani importir dalam melakukan pembayaran b. Melayani eksportir untuk memperoleh pembayaran c. Mengusahakan valuta asing yang diperlukan oleh nasabah d. Melayani eksportir dalam merealisir hasil ekspornya e. Melayani jual-beli traveller check f. Melayani transfer valuta asing ke luar negeri g. Membantu pemerintah dalam melakukan pungutan pajak Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 h. Turut menjaga dan mengawasi berlakunya peraturan pemerintah i. Memberikan surat jaminan bank atas valuta asing dan steamship guarantee. 24 Bank devisa selain mempunyai tugas-tugas seperti yang telah disebutkan diatas, juga berfungsi seperti bank pada umumnya, seperti melayani nasabah yang akan menyetor dan menarik uang, dan juga memberikan pinjaman uang kepada nasabah yang mengajikan permohonan kredit. Suatu bank devisa tidak dapat menjadi eksportir ataupun importir, melainkan hanya sebagai media antara pihak eksportir dan importir. Hal ini disebabkan karena bank devisa semata- mata berurusan dengan penelitian dokumen ekspor ataupun dokumen impor, serta mengatur pelaksanaan pembayaran atas permintaan eksportir ataupun importir.

D. Tata Cara Pelaksanaan Ekspor Impor