Jenis – Jenis Letter of Credit

Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009

B. Jenis – Jenis Letter of Credit

Mengenai jenis-jenis letter of credit, terdapat beberapa jenis LC jika ditinjau dari beberapa sudut pandang berbeda. Untuk itu penulis akan mengemukakan beberapa jenis LC berdasarkan beberapa sudut pandang yang berbeda. 16 1. Dari segi kekuatan berlaku a. Revocable LC Yaitu suatu LC yang dapat ditarik atau dirubah atau dibatalkan kembali setiap waktu oleh pihak-pihak yang bersangkutan sepanjang belum terjadi pelaksanaan pembayaran. Dengan kata lain Revocable LC merupakan LC yang dapat dibatalkan setiap saat tanpa memerlukan persetujuan pihak lainnya. Mestinya Revocable LC dapat dibatalkan kapan saja tanpa perlu pemberithuan terlebih dahulu kepada pihak penjual. Namun demikian, di dalam praktek pembatalan hanya boleh dilakukan apabila Revocable LC belum dinegosiasi. Apabila pembatalan terjadi setelah LC dinegosiasi, maka LC tersebut akan dibayar oleh Bank Pembuka. Namun Revocable LC ini dalam praktek jarang sekali dipergunakan, karena sifatnya yang dapat dicabut sewaktu-waktu tanpa persetujuan dapat menimbulkan kerugian bagi pihak penjual. b. Irrevocable LC Yaitu suatu LC yang merupakan kebalikan dari Revocable LC, dimana kredit hanya dapat ditarik atau dirubah atau dibatalkan di dalam masa berlakunya, dengan persetujuan pihak pembeli, bank pembuka, bank penerus, dan penjual. 16 Ibid, hal. 95 Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 Irrevocable LC ini banyak dipergunakan dalam praktek karena sifatnya yang tidak dapat dicabut tanpa persetujuan para pihak tersebut tidak akan menimbulkan kekhawatiran bahwa LC tersebut akan ditarik atau diubah atau dibatalkan. c. Irrevocable and Confirmed LC Yaitu suatu LC yang tidak dapat dibatalkan atau diubah kecuali ada persetujuan dari para pihak. Dalam LC jenis ini yang bertanggungjawab adalah bank pembuka selama jangka waktu berlakunya LC, dan bank kedua juga bertanggung jawab atas pembayaran tersebut. Untuk setiap pembukaan LC, harus disebutkan secara tegas dan jelas apakah LC tersebut Revocable LC atau Irrevocable LC. menurut ketentuan Pasal 6 c UCP 500 1993, bahwa jika tidak terdapat petunjuk demikian, maka kredit tersebut akan dianggap sebagai Irrevocable LC. 2. Dari segi pihak yang mengeluarkan LC a. Banker’s LC Yaitu suatu LC yang pembukaannya dilakukan oleh suatu bank atas permintaan dari pembeli dan bertanggung jawab atas pembayarannya apabila syarat yang ditentuka telah dipenuhi. LC jenis ini paling banyak dijumpai dalam praktek, karena memberi jaminan akan dilaksanakannya suatu pembayaran. b. Merchant’s LC Yaitu suatu LC yang dikeluarkan oleh seorang pedagang atau suatu perusahaan, sedangkan bank hanya meneruskan pemberitahuan kepada penjual bahwa telah dibuka suatu kredit pada bank tersebut, dan akan dibayar apabila penjual menerbitkan sepucuk wesel atas pembeli dengan menyerahkan beberapa dokumen. LC jenis ini jarang dipergunakan karena pihak bank tidak bertanggung jawab, dan tidak menjamin akan adanya pelaksanaan pembayaran. 3. Dari segi persyaratan LC a. Documentary LC Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 Yaitu suatu LC yang syarat pembayarannya di dalam penarikan wesel harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang disebutkan di dalam LC tersebut. Dokumen-dokumen tersebut antara lain: i Bill of Lading Konosemen ii Commercial Invoice Faktur Perdagangan iii Insurance Certificate Serifikat Asuransi iv Packing List Daftar Pembungkus v Brochure Brosur b. Open atau Clean LC Yaitu suatu LC yang syarat pembayarannya di dalam penarikan wesel tidak memerlukan adanya dokumen-dokumen. Bahwa untuk pengambilan kredit hanya dengan menyerahkan kuitansi atau rekening saja. 4. Dari segi cara pembayaran a. Sight LC Yaitu suatu LC yang cara pembayarannya dilakukan oleh negotiating bank pada saat wesel ditunjukkan oleh eksportir, dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang sesuai dengan kondisi dan syarat yang disebutkan di dalam LC b. Usance LC Yaitu suatu LC yang cara pembayarannya dilaksanakan pada saat jatuh tempo wesel berjagka. Hal ini dilakukan apabila penjual dan pembeli sudah merupakan langganan dan saling percaya. Usance LC harus memenuhi syarat-syarat antara lain: i Wesel berjangka ditarik dan diaksep oleh bank pembuka ii Tanggal pembayaran wesel berjangka tersebut selambat-lambatnya dilakukan 180 hari setelah tanggal pengapalan 5. Dari segi sifat Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 a. Transferable LC Yaitu suatu LC yang memberikan hak kepada penjual untuk memberikan memberikan instruksi kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran atau akseptasi kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi untuk menyerahkan hak atas kredit itu seluruhnya atau sebagian kepada pihak ketiga penjual kedua. Transferable LC tidak dapat dipindah-tangankan lebih dari satu kali. Hal ini ditentukan dalam Pasal 48 e UCP 500 1993, yang menyatakan “bahwa suatu transferable LC hanya dapat dipindah-tangankan untuk satu kali saja. Menurut Hartono Hadisoeprapto, alasan ketentuan LC transferable LC dapat dipindah-tangankan untuk sekali adalah: i Faktor politik ii Faktor harga iii Faktor kerugian iv Faktor barang dan kualitas rendah 17 b. Non Transferable LC Yaitu suatu LC yang merupakan kebalikan dari transferable LC, yang mana tidak dapat dipindahtangankan, sehingga yang berhak hanya penjual yang namanya tercantum pada LC tersebut. 6. Jenis-jenis LC khusus Selain jenis-jenis LC yang telah dikemukakan, masih ada beberapa jenis LC lain yang merupakan jenis dari LC khusus. Ada beberapa jenis LC khusus, yaitu: a. Revolving LC 17 Hartono Hadisoeprapto, Kredit Berdokumen Cara Pembayaran Dalam Jual Beli Perniagaan, 1984, hal. 44 Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 Yaitu suatu LC yang dibuka untuk beberapa transaksi sehingga dapat dibayar beberapa kali. Dengan demikian pembayaran kredit itu bersambung hingga mencapai jumlah maksimum yang diperjanjikan. Revolving LC terbagi atas: i Revolving LC yang kumulatif Pada LC jenis ini, penjual diperbolehkan untuk menambah kekurangan pengiriman barang dari periode yang lalu untuk dihimpun di dalam pengiriman berikutnya. ii Revolving LC yang non kumulatif Pada LC jenis ini, penjual tidak diperbolehkan untuk menambah kekurangan pengiriman barang periode yang lalu untuk dihimpun di dalam pengiriman berikutnya. b. Back to Back LC Yaitu suatu LC yang pembukaannya terpisah tetapi masih didasarkan atas data-data kredit yang semula. LC yang telah dibuka sebelumnya menjadi dasar bagi dibukanya back to back LC. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa kedua LC tersebut memiliki persyaratan yang sama, baik dalam jumlah dan jenis barang maupun jenis dokumen yang diperlukan, tetapi terdapat perbedaan harga dalam faktur dan wesel dari LC semula dengan yang baru. c. Red Clause LC Yaitu suatu LC yang dapat dibayar oleh bank terlebih dahulu sebelum dokumen-dokumen yang disyaratkan diserahkan. LC ini mengandung syarat bahwa atas beban dan tanggungan pembuka LC, bank pembayar dapat membayarkan uang muka sebagian maupun seluruh jumlah LC walaupun eksportir belum melaksanakan pengiriman barang. Red clause LC dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: i Secured atau Covered Red Clause LC Yaitu suatu LC yang mengandung syarat bahwa bank pembayar dapat membayar uang muka kepada eksportir, walaupun eksportir belum melaksanakan pengiriman barang. Pembayaran Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009 hanya dapat dilakukan apabila eksportir menyerahkan wesel atau kuitansi disertai surat jaminan serta surat-surat lainnya sesuai dengan persyaratan LC, seperti surat gudang, polis asuransi, dan lain-lain. ii Clean atau Unsecured Red Clause LC Yaitu suatu LC yang mengandung persyaratan bahwa pembayaran dapat dilakukan oleh bank kepada eksportir, walaupun eksportir belum mengirimkan barang, yang pembayarannya dapat dilakukan berdasarkan kuitansi tanpa disertai jaminan. d. Green Clause LC Yaitu suatu LC yang mirip dengan Red Clause LC, hanya saja dalam red clause LC pembayaran uang mukanya merupakan perintah dari pihak pembeli, sedangkan dalam green clause LC pembayaran uang mukanya dilakukan oleh bank atas kepercayaannya terhadap pedagang perantara. e. Negocierings LC Yaitu suatu LC yang mengharuskan penjual menerbitkan wesel kepada pembeli, yang akan dinegosiasi oleh bank pembuka. Bentuk LC seperti ini membebankan tanggung jawab kepada bank pembuka, sedangkan bank penerus tidak bertanggung jawab sedikitpun. f. Standby LC Yaitu suatu LC yang dipergunakan sebagai alat pembayaran terhadap pembelian barang- barang dalam perdagangan dengan mengkaitkannya dengan dokumen-dokumen perkapalan. Standby LC ini seperti Clean LC, karena untuk terlaksananya pembayaran tidak memerlukan penyerahan dokumen-dokumen, hanya saja digunakan untuk masalah-masalah garansi.

C. Dokumen – Dokumen yang Terdapat di Dalam Letter of Credit