Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009
i Membuat cover note
ii Membuat polis asuransi
iii Menagih pembayaran premi asuransi
iv Menyelesaikan klaim apabila terjadi suatu kerugian
b. Ekspedisi Muatan Kapal Laut, tugasnya antara lain:
i Menyiapkan angkutan untuk pengiriman barang
ii Membantu importir mengeluarkan barang dari pelabuhan
iii Membayar bea masuk
c. Superintending Company
Untuk memastikan atas kebenaran barang yang diimpor, maka importir dapat meminta jasa dari superintending company untuk meneliti barang yang akan diimpor. Objek penelitian
didasarkan atas permintaan pemberi amanat, dapat berupa penelitian atas keaslian barang, kelengkapan barang, dan lain sebagainya.
E. Syarat – Syarat Dalam Mengajukan Pembukaan Letter of Credit
Letter of Credit merupakan suatu alat pembayaran yang memungkinkan importir untuk melakukan pembayaran dalam suatu transaksi ekspor impor kepada eksportir, dan sebaliknya
pula importir akan berusaha agar penyediaan pembayaran ini tidak akan disalahgunakan oleh eksportir penerima LC tersebut. Untuk maksud ini, di dalam LC perlu ditentukan syarat-
syarat yang harus dipenuhi oleh eksportir untuk menarik wesel dan menerima pembayaran atas LC yang berssangkutan. Syarat-syarat yang harus ditetapkan tersebut anatara lain
sebagai berikut: 1.
LC yang akan dibuka harus merupakan Commercial Documentary of Credit. Dalam hal eksportir mendapat fasilitas kredit bank, maka LC yang diterima harus bersifat
Irrevocable LC atau Irrevocable and Confirmed LC.
Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009
2. Dokumen-dokumen yang dimaksud sekurang-kurangnya harus terdiri dari dokumen-
dokumen sebagai berikut: a.
Bill of Lading BL b.
Commercial Invoice Faktur perdagangan c.
Dokumen Asuransi, dan dokumen-dokumen ini harus disertai dengan wesel. 3.
Dalam hal transaksi ekspor impor yang sudah memperoleh Seritifikat Ekspor, maka diperlukan dokumen lain yaitu Laporan Kebenaran Pemeriksaaan LKP yang dikeluarkan
oleh SGS. 4.
Dokumen-dokumen tambahan yang lain, antara lain: a.
Packing List b.
Certificate of Inspection c.
Consular Invoice d.
Certificateof Origin e.
Measurement List f.
Weight Certificate List g.
Certificate of Analysis h.
Cerificate of Quality, dan sebagainya
F. Hubungan Hukum Antara Eksportir, Importir, dan Pihak Bank
Hubungan hukum antara para pihak yang terlibat dalam pembukaan Letter of Credit dapat dijelaskan sebagai berikut:
20
A. Hubungan Hukum antara Importir dan pihak Bank
20
Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam Teori Dan Praktek Buku Kedua, PT Citra Aditya Bandung, 1999, hal. 91
Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009
Menurut pendapat Molengraaf, ”bahwa hubungan hukum antara importir dan pihak bank itu timbul akibat adanya perjanijan pemberian kuasa dan perjanjian melakukan beberapa
pekerjaan. Dari hubungan hukum itu terdapat adanya hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yang bersangkutan”.
Hubungan hukum yang demikian itu di dalam pembukaan suatu LC, pihak bank mempunyai kewajiban antara lain:
a. Meneliti apakah dokumen-dokumen yang diserahkan kepadanya sudah memenuhi
persyaratanyang harus dipenuhi di dalam suatu pembukaan LC, dan bank berkewajiban meneruskan dokumen-dokumen itu kepada importir.
b. Membayar kepada eksportir sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh importir. Hal
ini berarti bahwa bank berhak mengajukan penuntutan penggantian atas apa yang telah dibayarkan kepada eksportir tersebut, sehingga importir haruslah menyediakan dana kepada
bank untuk kepentingan pelaksanaan pembayaran daripada LC tersebut. B.
Hubungan Hukum antara Eksportir dan Importir Perjanjian antara eksportir dan importir sebagaimana telah disepakati kedua belah pihak
dalam perjanjian jual-beli, atau kontrak jual-beli, merupakan dasar dari hubungan hukum antara eksportir dan importir.
C. Hubungan Hukum antara Eksportir dan pihak Bank
Hubungan hukum antara eksportir dan pihak bank dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a.
Untuk suatu kredit yang Revocable, yaitu suatu kredit yang dapat ditarik atau diubah atau dibatalkan setiap saat tanpa persetujuan para pihak, maka pada prinsipnya antara
eksportir dan bank terdapat suatu hubungan hukum. b.
Untuk suatu kredit yang Irrevocable, yaitu suatu kredit yang hanya dapat ditarik atau diubah dengan persetujuan para pihak, maka bank terikat untuk melakukan pembayaran
Farid Chairmawan : Tinjauan Yuridis Mengenai Pelaksanaan Ekspor Impor Yang Menggunakan Letter Of Credit, 2008. USU Repository © 2009
kepada eksportir dengan syarat telah dipenuhi semua syarat-syarat yang terdapat di dalam LC tersebut.
BAB III PELAKSANAAN EKSPOR IMPOR DI INDONESIA