Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010.
utuh, tidak ada yang tertinggal, disembunyikan, disamarkan, atau tidak menyampaikan apa-apa atas fakta material.
41
1. Investor atau pemegang saham menginginkan keterbukaan yang sifatnya full
disclosure dalam mendapatkan informasi mengenai emiten, sementara emiten hanya bersedia membuka informasi hingga tingkatan tertentu;
Dikatakan akurat jika informasi yang disampaikan mengandung kebenaran dan ketepatan. Kalau tidak memenuhu syarat
tersebut maka informasi dikatakan sebagai informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Namun, terdapat pertentangan batasan dan kendala untuk menerapkan
keterbukaan antara investor atau pemegang saham di satu pihak dengan emiten di pihak lain:
2. Investor menginginkan untuk memperoleh data yang rinci dan akurat,
sementara emiten hanya bersedia memberikan informasi secara garis besar; 3.
Investor menginginkan informasi yang tepat waktu, sementara emiten berusaha untuk menahan informasi untuk beberapa waktu dengan alasan
pengurangan biaya penyebaran dan penerbitan laporan.
B. Manfaat Keterbukaan Informasi
Belakangan ini masalah keterbukaan memang menjadi perhatian utama, sehingga kewajiban melakukan keterbukaan ini pun lebih dituntut dan diwajibkan
oleh pemerintah. Hal ini karena dengan keterbukaan masyarakat tidak hanya mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, karena memang telah
41
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Infomasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau
fakta yang dapat memengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010.
tersedia informasi untuk mengetahuinya, tetapi dengan keterbukaan diharapkan akan terjadi semacam kontrol publik terhadap kegiatan-kegiatan tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang
mensyaratkan emiten, perusahaan publik dan yang tunduk pada informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dan efek tersebut. Dari sudut pandang hukum, keterbukaan dapat dipandang sebagai suatu kepatuhan sehingga jika
emiten, perusahaan publik atau pihak lainnya melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai jenis pelanggarannya.
42
Berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX. C. I. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-22PM1991 tanggal 19 April 1991 perihal keterbukaan informasi
yang harus segera diumumkan kepada publik antara lain: Tujuan prinsip keterbukaan di pasar modal adalah untuk menciptakan
mekanisme pasar yang efisien. Karena dengan diterapkannya kewajiban keterbukaan dapat menghindarkan atau minimal kejadian yang dapat menimbulkan akibat buruk
bagi investor publik. Sebab pelaksanaan atas kewajiban keterbukaan membuat para investor dapat memperoleh akses informasi atau fakta material.
43
1. Penggabungan usaha merger, pembelian saham acquistion, peleburan
usaha consolidation, atau pembentukan usaha patungan; 2.
Pemecahan saham atau pembagian deviden saham stock deviden;
42
Agus Kretarto, Op Cit, hal. 82.
43
Diubah menjadi Peraturan Bapepam No. X.K.1 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86PM1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus Segera
Diumumkan Kepada Publik.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010.
3. Pendapatan dan deviden yang luar biasa sifatnya;
4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
5. Produk atau penemuan baru yang berarti;
6. Perubahan dalam pengendalian control atau perubahan penting dalam
manajemen; 7.
Pengumuman pembelian atau pembayaran kembali efek yang bersifat utang; 8.
Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang signifikan jumlahnya;
9. Penjualan,pembelian atau kerugian aktiva yang signifikan;
10. Perselisihan tenaga kerja yang relative penting;
11. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau
penguruspengawas perusahaan; 12.
Pengajuan tawaran atau untuk pembelian efek perusahaan lain; 13.
Penggantian akuntan publik perusahaan; 14.
Perubahan tahun fiskal perusahaan. Sepanjang informasi tersebut dapat mempengaruhi harga efek dan atau
keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tertentu maka dapat dikategorikan sebagai informasi yang
mengandung fakta material.
44
1. Prinsip Keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap
pasar, dimana ketiadaan keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak Oleh karena itu ada tiga fungsi prinsip keterbukaan dalam pasar modal
yaitu:
44
Pasal 1 angka 7 Penjelasan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010.
percaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan mempunyai peranan penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan
investasi karena melalui keterbukaan bias terbentuk penilaian terhadap investasi, sehingga investor secara optimal dapat menentukan pilihan terhadap portofolio
mereka.
45
2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.
Hal ini didasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya
merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian, prinsip keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan supply informasi yang
benar, agar dapat diterapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting berkaitan dengan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang beroperasi
berdasarkan informasi. Tanpa informasi, peserta pasar tidak dapat mengevaluasikan produk-produk lembaga keuangan tersebut.
46
3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan, seperti yang terdapat
dalam ketentuan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Karena keterbukaan merupakan komponen yang amat penting bagi investor dalam melakukan keputusan investasi maka kapan keterbukaan atas informasi yang
dimiliki oleh emiten harus dilakukan menjadi hal yang sangat penting sekali. Pernyataan mengenai kapan dilakukannya keterbukaan ini menjadi sangat penting,
terutama sehubungan dengan kewajiban untuk melkukan keterbukaan terus menerus,
45
Bismar Nasution, Op Cit, hal. 10.
46
Ibid, hal. 10.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010.
setelah efek atau saham ada di tangan investor dan diperdangangkan dipasar sekunder.
Karena keterbukaan terus menerus yang harus dilakukan berada dan merupakan wewenang emiten dan para pengurusnya, mak peran otoritas Bapepam-
LK dan Bursa Efek IndonesiaBEI hanya dalam hal terjadi kekurangan dan keterlambatan dalam melakukan keterbukaan. Peran otoritas lebih setelah terjadinya
peristiwa keterbukaan sehingga apabila terjadi ketidakmerataan dan ketidakadilan dalam penyebaran informasi atau kekurangcukupan pada saat itu, kerugian
sebenarnya telah terjadi dan kemungkinan besar melibatkan banyak sekali anggota masyarakat yang secara finansial dirugikan akibatnya.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam hal dilakukan keterbukaan terus menerus continuous disclosure, haruslah ada jaminan bahwa keterbukaan yang
dilakukan haruslah mengandung unsure serentak dimaksudkan agar informasi yang disampaikan dapat mencapai sebanyak mungkin pihak yang memerlukan informasi
tersebut.
47
47
Hamud M, Balfas,Op.cit, hal. 225.
Unsur kecepatan diperlukan untuk mengurangi adanya pihak tertentu terutama orang dalam yang aakan menggunakan informasi tersebut terlebih dahulu
sebelum informasi tersebut sampai secara bersamaan serentak kepada investor. Selain itu untur kelengkapan memjadi komponen penting lainnya dalam melakukan
keterbukaan. Tidak adanya keterbukaan pada dasarnya merupakan tindakan tidak memuat keterangan yang benar, yang diharuskan untuk diungkapkan, sebagaimana
yang dikehendaki oleh Pasal 78 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010.
Prinsip keterbukaan yang diterapkan di pasar modal bukanlah kerja satu atau sekelompok orang saja ataupun satu profesi saja. Banyak profesi terlibat dalam usaha
melakukan dan menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan tersebut sehingga memungkinkan dicapainya tujuan menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan.
Bapepam-LK akan mengenakan sanksi administratif atas setiap pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut diatas oleh pihak yang memperoleh izin, persetujuan
atau pendaftaran dari Bapepam-LK. Sepanjang yang menyangkut hasil pekerjaan dari profesi penunjang dan
kepada siapa pertanggung jawaban atas hasil pekerjaan tersebut dapat dimintakan. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan
pedomannya pada Pasal 80. Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyatakan bahwa pihak yang disebutkan dalam pasal tersebut
bertanggung jawab baik sendiri-sendiri maupun bersama, atas kerugian yang timbul jika pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum memuet informasi yang
tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat fakta material sesuai dengan ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya sehingga informasi yang ada di
dalamnya menjadi menyesatkan.
48
Pasal 80 ini harus dibaca sehubungan dengan Pasal 90 dan 104 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai tindak pidana
penipuan di pasar modal. Karena informasi tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat informasi tentang fakta material adalah merupakan tindak pidana yang
48
Pihak-pihak yang disebutkan dalam Pasal 80 UUPM tersebut adalah: a. setiap pihak yang menandatangani pernyataan pendaftaran;
b. direktur dan komisaris Emiten pada waktu pernyataan pendaftaran menjadi efektif; c. penjamin pelaksana emisi efek;
d. profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan dan atas persetujuan dimuat dalam pernyataan pendaftaran.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010.
diatur dalam Pasal 90 dan 104. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga menegaskan adanya pertanggung jawaban perdata yang diakibatkan oleh
adanya pelanggaran atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Untuk ini Pasal 111 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dengan tegas menyatakan bahwa setiap pihak yang menderita kerugian sebagai akibat pelanggaran Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dan atau peraturan pelaksananya, dapat menuntut ganti rugi terhadap pihak- pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.
C. Kriteria Pasar Modal yang Wajar, Teratur, dan Efisien