Posisi Hukum Dari Prospektus dalam menyajikan fakta Material

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. BAB IV BEBERAPA ASPEK HUKUM DALAM TRANSAKSI SAHAM DI PASAR MODAL

A. Posisi Hukum Dari Prospektus dalam menyajikan fakta Material

Perusahaan Masalah yang muncul dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan pada perdagangan saham di pasar perdana adalah terpusat dalam penyampaian informasi penawaran umum melalui prospektus, dan selanjutnya adalah berkenaan dengan pengaturan hukum mengenai prospektus. Prospektus dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang fakta material. Begitupun tuntutan yang berkaitan dengan keakuratan informasi prospektus masih tetap mucul. Alasan tuntutan adalah karena sulitnya memperoleh informasi dalam prospektus yang mengandung nilai akurat yang tinngi. Investor sebelum mengambil keputusan investasi harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan informasi emiten yang terdapat dalam prospektus. Sebenarnya tuntutan atas ketidakakuratan informasi dalam prospektus tidak perlu terjadi, bila pembuatan prospektus dilakukan sesuai dengan Pasal 81 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Oleh karena ketentuan tersebut telah menetapkan prospektus harus memuat keterangan yang benar tentang fakta material. Prospektus yang menggambarkan fakta material yang benar sangat penting bagi investor. Prospektus bertujuan untuk menyediakan informasi penting tentang perusahaan yang melakukan pendaftaran. Penyediaan informasi yang demikian itu Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. membantu para investor dalam membuat keputusan untuk membeli atau tidak membeli saham yang ditawarkan. Fungsi prospektus sangat vital bagi setiap investor karena prospektus memberikan pengetahuan yang cukup dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli saham, maka bentuk atau isi dan saat penyampaian prospektus kepada calon investor memerlukan pengaturan yang cukup sehingga dapat bermamfaat sebagai salah satu cara untuk melindungi investor dari penjualan yang curang fraudulent sales. Penjamin Emisi Underwriter juga berkewajiban untuk melaksanakan prinsip keterbukaan, walaupun tugas utamanya hanya menjual saham dalam penawaran umum kepada investor. Masalah lain yang cukup mengkhawatirkan adalah berkaitan dengan informasi tentang proyeksi emiten. Informasi proyeksi yang digambarkan emiten dalam prospektus merupakaninformasi yang banyak bersifat historical, yaitu informasi yang cenderung lebih banyak memuat data dan informasi masa lalu perusahaan daripada mengungkapkan proyeksi perusahaan di masa mendatang. 53 Informasi proyeksi emiten yang demikian dapat dilihat dalam prospektus emiten pada saat penawaran umum. Seringkali informasi proyeksi dalam prospektus tidak menyampaikan secara cukup mengenai perkiraan-perkiraan dan proyeksi tentang kondisi perusahaan di masa mendatang. Misalnya prospektus PT. Eterindo Wahanatama EW mengenai proyeksi hanya menyampaikan prospek perusahaan 53 I Putu Gede Ary Suta, “Informasi dalam Penawaran Umum,” makalah disampaikan pada “Pendidikan dan Pelatihan Bagi Profesi Penunjang Pasar Modal Untuk Konsultan hukum Angkatan IV,” Jakarta 10-22 Juli 1995, hal. 8-9. Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. dari sudut historis dan menyebutkan perbandingan perusahaan sejenis di Asia Tenggara. 54 Penyampaian informasi proyeksi perusahaan tidak terlepas dari ketentuan penyampaian informasi proyeksi yang harus dimuat dalam prospektus. Keputusan Ketua Bapepam 55 atau Peraturan Pedoman mengenai Bentuk dan isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum, serta Keputusan Ketua Bapepam 56 Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia Persero pada saat melakukan penawaran umum atau listing di New York Stock Exchange NYSE, telah menyampaikan proyeksi perusahaan yang lebih luas materinyadibandingkan dengan proyeksi PT. Eterindo Wahanatama EW. Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia menyampaikan informasi perkiraan estimasi dan proyeksi dalam bentuk informasi keuangan yang prospektif prospective financial information. Informasi proyeksi tidak hanyaberdasarkan pada keadaan masa lalu, tetapi informasi proyeksi tersebut dan Peraturan Pedoman mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penawaran Umum, tidak membuat aturan secara rinci mengenai materi apa saja yang harus disampaikan dalam penyampaian informasi proyeksi perusahaan dalam pernyataan pendaftaran atau prospektus dalam proses penawaran umum. Bahkan ketentuan penyampaian informasi proyeksi tersebut tidak secara tegas mengatur untuk mewajibkan emiten menyampaikan informasi proyeksi perusahaan. 54 Prospektus PT. Eterindo Wahantama EW, perusahaan bergerak dalam produk petro kimia, yang diterbitkan tanggal 17 April 1997 dalam rangka penawaran umum pada tanggal 24-28 April 1997. 55 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49PM1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik. 56 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51PM1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk danIsi prospektus dalam Rangka Penawaran Umum. Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. dikaitkan dengan keadaan yang mempengaruhinya, seperti inflasi, pajak, perubahan tarif, depresiasi rupiah. 57 Secara hukum kedudukan prospektus sama dengan kedudukan iklan dari suatu produk dimana tidak saja isinya harus benar, tetapi juga tidak boleh misleading. Sungguhpun sistem hukum perjanjian kita kurang dapat menerima prospektus atau iklan sebagai suatu offer dari perjanjian paling tidak pihak yang terkait dalam prospektus telah melakukan suatu perbuatan yang pada gilirannya bisa jadi menimbulkan kerugian besar bagi orang lain. Sehingga Pasal 1365 BW dapat diterapkan karena telah merupakan onrechmatigedaad. Misleading prospektus itu Informasi proyeksi dalam prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia menjadi demikian karena adanya ketentuan dari SEC yang mewajibkan emiten membuat informasi proyeksi yang demikian, apabila emiten akan melakukan listing di NYSE, yaitu harus sesuai dengan daftar isian beberapa formulir yang disiapkan SEC pada saat melakukan pernyataan pendaftaran Registration Statement on Form. Di Amerika Serikat, selain fakta material yang wajib disampaikan, perusahaan juga diwajibkan untuk menyampaikan informasi perusahaan yang berkenaan dengan manajemen, termasuk mengenai proyeksi internalnya internal projection, yang pada mulanya tidak diwajibkan. Hal yang harus disadari oleh segenap pihak yang terlibat dalam pembuatan prospektus adalah bahwa prospektus itu merupakan dokumen yang akan diutak-atik oleh publik, karena itu mestilah super hati-hati dalam menyusunnya, sebab setiap alinea, kalimat bahkan kata perkata akan ditelaah oleh banyak orang. 57 Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia Persero tanggal 2 Oktober 1995. Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. dapat berupa memberikan keterangan yang tidak benar, memberikan keterangan terhadap fakta material. Beberapa karakteristik dari doktrin transparansi adalah : 1. Prinsip ketinggian derajat akurasi informasi 2. Prinsip kelengkapan informasi 3. Prinsip keseimbangan antara faktor-faktor positif dan faktor negatif. Terlihat dengan jelas bahwa prinsip tersebut belum mendapat komitmen yang tegas dari Bapepam-LK, sehingga banyak muncul lubang untuk diselewengkan oleh emiten, misalnya upaya merekayasa laporan finansial melalui akuntan publik. Buku prospektus dari perusahaan yang go public atau menjual saham kepada masyarakat melalui pasar modal tidak sama dengan iklan perusahaan. Isi prospektus harus lengkap, tidak boleh hanya memuat data-data yang bagus saja dari perusahaan. Data atau informasi yang mengandung risiko terhadap perkembangan perusahaan juga harus dimuat, misalnya batas waktu lisensi atau ijin memproduksi juga harus dikemukakan secara jelas. Sekarang ini bukan lagi rahasia bahwa prospektus bukan lagi sarana transparansi tapi lebih merupakan ajang promosi. Mestinya dalam bidang pasar modal dengan tegas dilarang adanya puffing melebih-lebihkan, sungguhpun dalam bidang iklan masih dapat diterima. Juga seyogiannya kita punya ketentuan yang lebih teliti dan rinci untuk mengatur tatacara prediksi perusahaan, yang merupakan salah satu elemen terpenting dalam suatu prospektus yang ada sekarang merupakan self congratulatory prospectus. Mengenai kriteria dari informasi yang perlu dibuka dan tidak boleh di- insidertrading-kan adalah jika informasi yang bersangkutan bersifat material. Dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP 23PM1991 ditafsirkan sebagai semua rincian Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. dan fakta yang penting dan relevan yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Walaupun masih belum jelas benar pengaturannya sekarang tetapi adalah hukum yang berlaku secara universal bahwa setiap partisipan dari prospektus, seperti Konsultan Hukum, Akuntan, Apraisal, bahkan Underwriter mesti memperhatikan standar ketentuan bagi mereka, yakni apa yang disebut Duty of Reasonable Investigation Untuk mengetahui apakah Reasonable Investigation dalam proses go public telah dilakukan masing-masing profesi, beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan antara lain: 1. Tipe dari emiten; 2. Tipe sekuritas yang diisukan; 3. Tipe dari orang yang melakukan investasi; 4. Kantor dimana investigator berasal; 5. Hubungan antara investigator dan emiten; 6. Reasonable releance kepada pejabat atau pegawai yang karena tugas dan kedudukannya seharusnya mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam bidang tertentu. Secara universal prospektus yang misleading sering terjadi karena tidak berhasil secara reasonable mengungkapkan: 1. Trend yang terbalik yang telah terjadi terhadap penjualan dan income dari emiten; 2. Kontribusi terhadap penjualan danatau income oleh produk bisnis dari devisi, subsidiary, lines of business dari emiten; 3. Pengeluaran yang full, fair, detail terhadap penggunaan dana hasil listing; Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. 4. Transaksi orang dalam insider trading; 5. Pembuatan prospektus readable dan understandable; 6. Kurang atau berlebihannya bagian pengantar; 7. Secara kurang layak menggunakan dana perusahaan untuk tujuan politik dan sosial. Dalam rangka penawaran umum, prospektus mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Prospektus merupakan fakta Prospektus merupakan sarana kondisi objektif perusahaan pada saat melakukan penawaran umum. Emiten dan Penjamin Emisi Efek menyatakan bertanggung jawab atas semua isi yang terkandung dalam prospektus, sehingga pemodal dapat menggunakan prospektus sebagai cara untuk mengetahui kondisi perusahaan dimana pemodal akan menanamkan dananya. 2. Prospektus merupakan dokumen formal dalam penawaran umum a. Keadaan emiten Prospektus merupakan sarana untuk mengungkapkan keadaan emiten pada saat itu. Emiten berkewajiban mengungkapkan kondisi-kondisi perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan investasi. Dalam prospektus juga diungkapkan tentang pernyataan tentang kebenaran terhadap hal yang dinyatakan dalam prospektus. Misalnya pernyataan bahwa selain yang diungkapkan dalam laporan keuangan. b. Janji dan komitmen Dalam prospektus disebutkan tentang janji-janji yang merupakan komitmen yang akan dipenuhi oleh perusahaan di masa mendatang. Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. Janji-janji tersebut misalnya janji untuk membagikan deviden. Biasanya dalam prospektus disebutkan tentang porsi laba yang dibagikan sebagai deviden dan periode pembagian, dan janji perseroan tidak akan mengeluarkan saham baru dalam jangka waktu tertentu setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif. 3. Prospektus merupakan alat perjanjian efek. Ada ketentuan bahwa tidak ada satu pihakpun dapat menjual efek kecuali pembeli telah mendapat kesempatan membaca prospektus. Hal tersebut diataur dalam Pasal 71 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyatakan bahwa tidak satu pihakpun dapat mejual efek dalam penawaran umum, kecuali pembeli atau pemesan menayatakan dalam formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau pemesan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk membaca prospektus berkenaan dengan efek yang bersangkutan sebelum atau pada saat pemesanan dilakukan. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa prospektus merupakan media yang mengkomunikasikan antara penjual dan pembeli efek yang berisi informasi untuk pengambilan keputusan investasi, bukan media untuk mempromosikan perusahaan dengan memberikan informasi yang berkelebiha atau kondisi-kondisi perusahaan sebenarnya sehingga dapat menyesatkan pemodal. Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh pemodal dalam kaitannya dalam prospektus walaupun di satu pihak, emiten serta pihak-pihak yang terkait dalam penawaran umum harus bertanggung jawab atas kebenaran semua informasi dalam prospektus namun di lain pihak pemodal juga sebelum mengambil keputusan investasi harus memperhatikan hal-hal berikut yang berkaitan dengan prospektus: Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. 1. Informasi belum bersifat siap pakai Dalam banyak hal informasi yang disajikan dalam prospektus merupakan informasi yang masih memerlukan interpretasi dan analisis agar bias menjadi informasi yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan. Misalnya laporan keuangan, investor perlu melakukan analisis terhadap laporan dengan sendiri, pengembangan perusahaan dari tahun ketahun maupun dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis lain; 2. Informasi banyak bersifat kualitatif Data yang diuntgkapkan dalam prospektus bayank yang bersifat kualitatif yang akan banyak berpengaruh terhadap jalannya perusahaan di masa yang akan dating, dan sebagainya. Tentunya dalam mengambil keputusan investasi pemodal diharuskan untuk melakukan pertimbangan tertentu, sehingga analisis yang dilakukan lebih menghasilkan kesimpulan yang tepat; 3. Informasi yang bersifat kuantiatif dibuat berdasarkan taksiran Dalam banyak hal informasi yang bersifat kuantiatif yang diungkapkan dalam prospektus dibuat berdasarkan taksiran atau metode-metode penilaian sehingga dalam membaca prospektus diperlukan pertimbangan untuk mengambil keputusan, apakah informasi tersebut relevan dan dapat diandalkan; 4. Informasi yang disajikan banyak bersifat historical. Prospektus lebih banyak memuat data dan informasi masa lalu perusahaan daripada mengungkapkan tentang proyeksi perusahaan di masa dating. Berdasarkan data historis yang ada pemodal harus memuat pemikiran- pemikiran dan proyeksi tentang kondisi perusahaan di masa mendatang; Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. 5. Kondisi makro ekonomi jauh berbeda antara saat prospektus dibuat dengan kondisi sebenarnya yang terjadi setelah go public. Perlu dipertimbangkan oleh pemodal mengenai asumsi kondisi makro ekonomi yang perubahannya sangat cepat. Sehingga dalam melakukan analisis perlu menganalisa fenomena ekonomi secara global, misalnya mengenai kondisi moneter, kebijakan negara lain, perdagangan dan sebagainya. 6. Terdapat risiko-risiko yang perlu mendapatkan perhatian setiap perusahaan dalam usahanya tentu banyak dihadapkan pada risiko-risiko dunia usaha. Risiko tersebut dapat datang dari pihak intern dan ekstern perusahaan. a Risiko terhadap bisnis Risiko yang dihadapi secara mikro perusahaan sangat bervariasi. Namun hal ini telah diungkapkan dalam prospektus. Pemodal mendapatkan gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan yang dihadpi perusahaan di masa yang akan datang. b Risiko terhadap industri Masuknya atau menguatnya perusahaan-perusahaan sejenis akan sangat berpengaruh pada situasi persaingan antar perusahaan sehingga mempengaruhi market sharenya. Dalam melakukan analisis suatu perusahaan, pemodal disarankan untuk menganalisis secara lebih luas lagi, yaitu juga terhadap perusahaan-perusahaan sejenis untuk mengetahui posisi persaingan perusahaan. c Risiko terhadap lingkungan Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat Investor, 2010. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan perusahaan sangat berpengaruh terhadap operasi usaha. Perubahan-perubahan tersebut dapat berasal dari adanya perubagan-perubahan peraturan pemerintah. d Risiko terhadap tidak likuidnya saham Tidak likuidnya saham di bursa efek merupakan risiko yang harus diantisipasi oleh para pemodal. Dengan tidak likuidnya saham berakibat kesempatan untuk memperoleh capital gain dari perdagangan saham menjadi hilang. Saham dapat tidak likuid di Bursa Efek dapat diakibatkan sedikitnya saham yang ditawarkan kepada masyarakat dank arena adanya pembatasan-pembatasan, misalnya pembatasan pemodal yang diijinkan membeli sahamnya. Dengan sedikitnya saham yang ditawarkan kepada masyarakat ada risiko tidak likuidnya saham karena pada umunya risiko- risiko tersebut dapat memberikan dampak dalam setiap analisis harus mempertimbangkan kemungkinan adanya hal-hal yang merugikan perusahaan sebagai akibat dari risiko diatas.

B. Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Insider Trading yang dapat merugikan perusahaan dan investor