Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN 42

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kitosan merupakan salah satu senyawa turunan kitin yang diperoleh melalui proses deasetilasi. Kitin yang merupakan bahan baku kitosan adalah salah satu komponen penyusun utama limbah cangkang rajungan. Kitosan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan salah satunya, yang sedang marak diteliti saat ini, adalah pemanfaatan kitosan sebagai penyerap adsorben logam. Kitosan merupakan senyawa turunan dari kitin yang memiliki struktur 1,4-2- Amino-2-Deoksi- β-D-Glukosa. Sumber kitosan yang sangat potensial adalah kerangka Crustaceae. Kitin dan kitosan dapat berinteraksi dengan ion logam. Kitosan dapat mengikat logam melalui pertukaran ion, adsorpsi dan pembentukan chelat Muzarelli,R.A.A,1977. Kitosan memiliki kegunaan yang beragam, antara lain sebagai koagulan untuk proses penjernihan air, mengkoagulasi minyak lemak, proses pengawetan serta dapat digunakan sebagai adsorben untuk mendegradasi logam berat. Kitosan mempunyai kemampuan untuk mengadsorpsi logam dan membentuk kompleks kitosan dengan logam. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam Fe termasuk dalam logam berat esensial, dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan, namun dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan efek racun, bergantung pada bagian mana logam berat itu terikat pada tubuh. Besi, sebagai elemen esensial untuk nutrisi, tubuh, batasan penggunaannya ditentukan berdasarkan pertimbangan dari warna dan rasa. Besi dapat dihilangkan dari Universitas Sumatera Utara air dan garam ferri kadang-kadang digunakan untuk menjernihkan air Dean,B.Robert,1981. Defisiensi besi dalam tubuh berpengaruh luas terhadap kualitas sumber daya manusia, yaitu terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Kelebihan besi dapat menimbulkan efek racun bagi tubuh. Gejalanya seperti muntah, diare bahkan denyut jantung meningkat Almatsier,S,2003. Selain itu, kadar logam besi yang tinggi juga merugikan, karena dapat menimbulkan rasa besilogam, air teh menjadi hitam, warna air pun menjadi kuning atau cokelat, sehingga merugikan jika dipakai dalam produksi maupun untuk aktivitas sehari-hari.

1.2 Permasalahan