Hasil Penelitian Pengolahan Data

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Data hasil penentuan panjang gelombang, waktu operasi dan pengukuran absorbansi dari suatu seri larutan standar besi diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar dapat dilihat pada tabel 1,2 dan 3 pada lampiran. Data hasil pengukuran absorbansi ion BesiFe untuk variasi konsentrasi dan lama penyimpanan larutan kitosan dapat dilihat pada tabel 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3. Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran Transmitansi Ion Besi Fe untuk Variasi Konsentrasi Larutan Kitosan No Konsentrasi Larutan Kitosan Transmitansi T 1 T 2 T 3 T A 2 – logT 1 0,2 73 74 73 73,33 0,1347 2 0,4 74 74 75 74,33 0,1288 3 0,6 75 75 74 74,67 0,1269 4 0,8 74 72 73 73 0,1367 5 1,0 71 72 74 72,33 0,1407 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Trasmitansi Ion Besi Fe untuk Variasi Lama Penyimpanan Larutan Kitosan pada Suhu -23 o C No Lama Penyimpanan Hari Waktu alir larutan kitosan s Transmitansi T 1 T 2 T 3 T A 2-logT 1 I 5,7 77 76 76 76,33 0,1173 2 II 4,9 75 75 76 75,33 0,1230 3 III 4,2 74 74 73 73,67 0,1327 4 IV 3,7 73 71 73 72,33 0,1407 5 V 3,0 72 71 70 71 0,1488 Tabel.4.3. Data Hasil Pengukuran Transmitansi Ion Besi Fe untuk Variasi Lama Penyimpanan Larutan Kitosan pada Suhu Kamar No Lama Penyimpanan Hari Waktu alir larutan kitosan s Transmitansi T 1 T 2 T 3 T A2-logT 1 I 5,7 77 76 76 76,33 0,1173 2 II 4,3 74 74 73 73,67 0,1328 3 III 3,2 71 72 73 72 0,1488 4 IV 1,6 70 69 70 69,67 0,1570 5 V 0,8 67 68 66 67 0,1740

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi

Hasil pengukuran transmitansi dari suatu seri larutan standar besi yang digunakan terlebih dahulu dikonversikan menjadi absorbansi dengan menggunakan rumus : Universitas Sumatera Utara A = 2 – log T Selanjutnya absorbansi dialurkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis linier gambar 1 dapat dilihat pada lampiran. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode Least Square sebagai berikut : Tabel 4.4 Data Hasil Penurunan Persamaan Regresi untuk Fe No Xi Yi X Xi − 2 X Xi − Y Yi − 2 Y Yi − Y Yi X Xi − − 1 0,6 0,1135 -0,4 0,16 -0,0726 0,0053 0,0290 2 0,8 0,1487 -0,2 0,04 -0,0374 0,0014 0,0075 3 1,0 0,1870 0,0 0,00 0,0009 0,0000 0,0000 4 1,2 0,2218 0,2 0,04 0,0357 0,0013 0,0072 5 1,4 0,2596 0,4 0,16 0,0735 0,0054 0,0294 ∑ 5,0 0,9306 0,0 0,40 0,0001 0,0134 0,0731 Dimana harga X rata-rata : n Xi Σ = 5 , 5 = 1 Dan harga Y rata-rata : n Yi Σ = 5 9306 , = 0,1861

4.2.2 Penurunan Persamaan Garis Regresi

Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : y = ax + b Dimana : a = slope b = intersept a = 2 X Xi Y Yi X Xi − Σ − − Σ Sehingga diperoleh harga a : a = 40 , 0731 , = 0,1828 Universitas Sumatera Utara Harga intersept b diperoleh melalui substitusi harga a ke persamaan berikut : y = ax + b b = y – ax = 0,1861- 0,1828 x 1 = 0,0033 Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah : y = 0,1828 x + 0,0033

4.2.3 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi r dapat ditentukan sebagai berikut : r = 2 2 Y Yi X Xi Y Yi X Xi − Σ − Σ − − Σ r = 0134 , 40 , 0731 , x = 0,9986 Dengan mensubstitusi harga konsentrasi larutan standar Xi ke persamaan garis regresi maka diperoleh harga Y yang baru Y seperti tercantum dalam tabel : Tabel 4.5. Data Hasil Perhitungan Korelasi untuk Besi No Xi Yi Xi 2 Y │ Y Yi − │ 2 Y Yi − 1 0,6 0,1135 0,36 0,1130 0,0005 0,25 x 10 -6 2 0,8 0,1487 0,64 0,1495 0,0008 0,64 x 10 -6 3 1,0 0,1870 1,0 0,1861 0,0009 0,81 x 10 -6 4 1,2 0,2218 1,44 0,2227 0,0009 0,81 x 10 -6 5 1,4 0,2596 1,96 0,2592 0,0004 0,16 x 10 -6 Σ 5,0 0,9306 5,4 0,9305 0,0035 2,67 x 10 -6 Universitas Sumatera Utara Dari perhitungan pada tabel diatas maka dapat ditentukan deviasi standar untuk intersept Sb yaitu dengan persamaan: Sb = [ ] 2 1 2 X Xi x Sy − Σ Dimana, x Sy = 2 1 2 2       − − Σ n Y Yi = 2 1 6 2 5 10 67 , 2       − − x = 0,9434 x 10 -3 Sehingga diperoleh, Sb = 2 1 6 40 , 10 9434 , − x = 1,4915 x 10 -3 Harga Sb dihitung untuk menentukan batas kepercayaan nilai intersept yaitu b ± t Sb, dimana t diperoleh dari tabel t-distribusi dengan derajat kepercayaan 95 dan derajat kebebasan n-2 = 5-2 = 3 diperoleh p = 0,05 dan t = 3,18 sehingga batas kepercayaan untuk nilai intersept adalah : 0,0033 ± 3,181,4915 x 10 -3 0,0033 ± 4,7430 x 10 -3 0,0033 ± 0,0047 Deviasi slope dari standar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Universitas Sumatera Utara Sa = x Sy 2 1 2 2       − Σ Σ X Xi n Xi = 3 10 9434 , − x 40 , 5 4 , 5 x = 1,5502 x 10 -3 Sesuai dengan cara untuk menentukan batas kepercayaan nilai intersept maka kepercayaan nilai slope adalah a ± t Sa, 0,1828 ± 3,181,5502 x 10 -3 0,1828 ± 4,9296 x 10 -3 0,1828 ± 0,0049

4.2.4 Penentuan Batas Deteksi

Batas deteksi dapat dihitung dengan persamaan : 3Sb = Y – Yb atau, Y = 3Sb + Yb Dimana : Y = signal pada batas kadar deteksi Sb = standar deviasi Yb = Intersept kurva kalibrasi Persamaan kurva kalibrasi, Y = 0,1828 x + 0,0033 Dimana, Yb = 0,0033 Sb = x Sy = 0,9434 x 10 -3 Universitas Sumatera Utara Maka dengan mensubstitusikan harga Yb dan Sb pada persamaan Y = 3Sb + Yb dapat diperoleh harga untuk batas deteksi : Y = 3Sb + Yb = 30,9434 x 10 -3 + 0,0033 = 0,0028 + 0,0033 = 0,0061 Dengan mensubstitusi nilai Y terhadap persamaan : Y = 0,1828x + 0,0033 0,0061 = 0,1828x + 0,0033 0,0028 = 0,1828x x = 0,0153 mgL Jadi, batas deteksi pengukuran besi untuk penelitian ini adalah 0,0153 mgL.

4.2.5 Penentuan Kadar Besi Fe setelah Penambahan Kitosan

Kadar Besi dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Dari data pengukuran transmitansi Besi untuk variasi konsentrasi larutan kitosan 0,2, diperoleh sebagai berikut : T 1 = 73 A1 = 0,1367 T 2 = 74 A2 = 0,1308 T 3 = 73 A3 = 0,1367 Dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi ke persamaan garis regresi berikut : Y = 0,1828X + 0,0033 Maka diperoleh : Universitas Sumatera Utara X1 = 0,7298 X2 = 0,6975 X3 = 0,7298 Dengan demikian kadar Besi untuk variasi konsentrasi larutan kitosan 0,2 adalah : n Xi X Σ = = 0,7190 Kemudian dihitung deviasi standar sebagai berikut : 2 1 X X − = 0,7298 – 0,7190 2 = 1,1664 x 10 -4 2 1 X X − = 0,6975 – 0,7190 2 = 4,6225 x 10 -4 2 1 X X − = 0,7298 – 0,7190 2 = 1,1664 x 10 -4 2 1 X X − Σ 6,9553 x 10 -4 Maka, S = 1 2 1 − − Σ n X X = 2 10 9553 , 6 4 − x = 1,8648 x 10 -2 = 0,0186 Didapat harga S x = n S = 3 018648 , = 73205 , 1 018648 , = 0,0108 Dari data hasil distribusi t student untuk n=3, derajat kebebasan dk = n-1 = 2 Untuk derajat kepercayaan 95 p=0,05, t=4,30. Maka, d = x S xn t 1 05 , − d = 4,30 x 0,1 x 0,0108 d = 0,0046 Dari data hasil pengukuran kadar Besi untuk variasi konsentrasi larutan kitosan 0,2 adalah sebesar: 0,7190 ± 0,0046 mgL Universitas Sumatera Utara Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi ion Besi Fe untuk variasi konsentrasi dan lama penyimpanan larutan kitosan. Data dapat dilihat pada tabel 4, tabel 5 dan tabel 6 pada lampiran.

4.2.6 Persentasi Penurunan Konsentrasi Ion Besi Fe

Data hasil percobaan yang diperoleh ditunjukkan dalam tabel 4, tabel 5 dan tabel 6 dalam lampiran. Persen penurunan kadar besi diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus sebagai berikut : Persen penurunan = [ ] [ ] [ ] 100 x awal akhir awal − Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan