Spektrofotometri Visible KESIMPULAN DAN SARAN 42

Mineral yang sering berada dalam air dengan jumlah besar adalah kandungan Fe. Apabila Fe tersebut berada dalam jumlah yang banyak akan memunculkan gangguan. Efek toksik dari logam mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen atau karsinogenik bagi manusia maupun hewan. Fe berperan penting dalam sistem imunitas. Seseorang dengan kadar Fe rendah akan memiliki daya tahan tubuh rendah terhadap infeksi Widowati,W,2008.

2.7 Spektrofotometri Visible

Jika suatu berkas sinar dilewatkan melalui suatu kuvet yang berisi cairan, maka radiasi yang dihasilkan akan lebih lemah dari sinar masuk. Hal ini disebabkan karena adanya kehilangan yang disebabkan pantulan pada permukaan dan hamburan oleh adanya partikel suspensi, tetapi pada larutan yang jernih dapat ditentukan dari absorbsi energi radiasi oleh larutan itu. Jika energi yang diserap besar untuk suatu panjang gelombang sinar tampak, maka akan memperlihatkan warna. Warna yang tampak dari larutan itu biasanya merupakan warna komplemen dari warna yang diabsorbsi. Suatu substansi yang tidak berwarna atau berwarna lemah umumnya ditentukan dengan menambahkan suatu reagen yang akan mengubahnya menjadi suatu campuran yang memiliki warna yang kuat. Spektrofotometer untuk ultraviolet dan visible umumnya berada pada panjang gelombang antara 165 nm dan 210 nm. Batas maksimumnya tidak kurang dari 650 nm, dan banyak juga diperluas sampai 1000 nm dan selanjutnya Ewing,W.G,1975.

2.7.1 Instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis

Pada umumnya konfigurasi dasar setiap spektrofotometer UV-Vis berupa susunan peralatan optik yang terkonstruksi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara SR M SK D A VS Keterangan: SR = Sumber radiasi D = Detektor M = Monokromator A = Amplifier atau penguat SK = Sampel kompartemen VS = Visual display atau meter 1. Sumber radiasi Beberapa macam sumber radiasi yang dipakai pada spektrofotometer UV-Vis adalah lampu deuterium, lampu tungsten, dan lampu merkuri. Sumber radiasi deuterium dapat dipakai pada daerah panjang gelombang 190 nm sampai 380 nm daerah ultraviolet dekat. Sumber radiasi tungsten merupakan campuran dari filamen tungsten dan gas iodin halogen. Ini digunakan pada spektrofotometer UV-Vis sebagai sumber radiasi pada daerah pengukuran sinar tampak dengan rentangan panjang gelombang 380 – 900 nm. Sumber radiasi merkuri dipakai untuk mengecek atau mengkalibrasi panjang gelombang pada spektrofotometer UV-Vis pada daerah ultraviolet, sekaligus mengecek resolusi dari monokromator. 2. Monokromator Monokromator pada spektrofotometer UV-Vis biasanya terdiri dari susunan celah slit masuk-filter-prisma-kisigrating-celah keluar. Monokromator ini berfungsi untuk mendapatkan radiasi monokromatis dari sumber radiasi yang memancar radiasi polikromatis. 3. Sel atau kuvet Kuvet atau sel merupakan wadah sampel yang akan dianalisis. Ditinjau dari pemakaiannya kuvet ada 2 macam yaitu kuvet yang permanen terbuat dari bahan gelas atau leburan silika dan kuvet disposibel untuk satu kali pemakaian yang terbuat dari teflon atau plastik. 4. Detektor Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Universitas Sumatera Utara 5. amplifier Untuk memperkuat sinyal yang dihasilkan oleh detektor. 6. Visual display atau meter Sinyal-sinyal elektronik yang dihasilkan pada detektor oleh visual display kemudian dibaca dalam bentuk transmitansi Mulja,1999.

2.7.2 Prinsip Dasar Spektrofotometri Visible

Bila cahaya monokromatik maupun campuran jatuh pada suatu medium homogen, sebgaian sinar masuk akan dipantulkan, Sebagian diserap dalam medium itu,dan sisanya diteruskan. Jika intensitas sinar masuk dinyatakan oleh I o , I a intensitas sinar yang diserap, I t intensitas sinar terteruskan, I r intensitas sinar terpentulkan, maka: I o =I a + I t + I r Lambert seringkali dianggap berjasa dalam menyelidiki serapan cahaya sebagai fungsi ketebalan medium, meskipun sebenarnya ia hanya memperluas konsep yang pada mulanya dikembangkan oleh Bouguer. Beer kemudian menerapkan eksperimen serupa pada larutan dengan konsentrasi yang berlainan. Kedua hukum yang terpisah yang mengatur absorbsi itu biasanya dikenal sebagai hukum Lambert dan hukum Beer. Dalam gabungan, hukum ini dikenal sebagai hukum Beer-Lambert. Hukum Lambert menyatakan bahwa bila cahaya monokromatik melewati medium tembus cahaya, laju berkurangnya intensitas oleh bertambahnya ketebalan, berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Ini setara dengan menyatakan bahwa intensitas cahaya yang dipancarkan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya ketebalan medium yang menyerap. Angka banding I t I o adalah bagian dari cahaya masuk yang diteruskan oleh medium setebal l dan disebut transmitans T. Kebalikan I o I t adalah keburamanopasitas, dan absorbans A medium diberikan oleh : Universitas Sumatera Utara A = log I o I t Hukum Beer mengkaji efek konsentrasi penyusun yang berwarna dalam larutan, terhadap transmisi maupun absorbsi cahaya Vogel,1994.

2.8 Analisa Fe secara Spektrofotometri