Penggunaan Tari Guel Deskripsi Tari Guel Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Gayo di Kota Medan

BAB IV PENGGUNAAN DAN FUNGSI TARI

GUEL

4.1 Penggunaan Tari Guel

Berbicara tentang penggunaan yang terkait dengan unsur kebudayaan, penulis setuju dengan apa yang disampaikan oleh Alam. P Merriam 1964:209- 226 yang mengatakan bahwa “penggunaan musik meliputi pemakaian musik dalam konteksnya atau bagaimana musik tersebut digunakan”. Pendapat ini memang dimaksudkan untuk melihat penggunaan musik, namun bisa saja kita terapkan untuk melihat penggunaan tari. Pada masyarakat Gayo penggunaan tari Guel, adalah pada saat upacara perkawinan, upacara peresmian atau perayaan-perayaan. Penyajian tari ini merupakan wujud dari suka-cita atas kegiatan yang sedang dilaksanakan. Inti penyajian tari guel adalah untuk menyambut, pengantin sekaligus memeriahkan jalannya upacara perkawinan. Apabila kita tinjau dengan pendapat Tuti Rahayu 2005:24-27, maka tari guel ini dapat digolongkan kedalam tari upacara sekaligus sebagai tari klasik. Tari upacara menurut beliau adalah tarian yang erat hubungannya dengan kepentingan- kepentingan agama dan adat. Sedangkan ciri-ciri tari klasik adalah : 1.Gerakan tari telah diatur 2. Tari tari merupakan perbendaharaan tertentu 3. Tari mempunyai standarisasi tertentu 4. Musik pengiring yang khusus Universitas Sumatera Utara 5. Kostum dengan pola tertentu Gerakan tari guel telah teratur dari dulu hingga sekarang. Bahkan gerakan tari tersebut terkait dengan legenda yang pernah ada yaitu ”Legenda Gajah Putih”. Dimana gerakan tari terinspirasi atau lahir dari keberadaan legenda tersebut Tari merupakan perbendaharaan tertentu, artinya tari guel ini merupakan sebuah tari yang memiliki fungsi tersendiri dalam kebudayaan masyarakat Gayo. Tari mempunyai standarisasi tersendiri tertentu, maksudnya adalah dari segi penyajiaannya dan standarisasi geraknya sudah baku. Tari ini hanya disajikan pada saat acara-acara tertentu dengan gerakan yang sudah baku. Musik pengiring yang khusus, yaitu tari ini diiringi oleh seperangkat alat musik tradisional Gayo, yaitu gegedem alat musik pukul yang mirip dengan rebana, Sebuah alat musik tiup yang disebut dengan soling suling, teganing alat musik pukul yang terbuat dari satu ruas bambu dengan senar yang berasal dari kulit bambu tersebut. Disamping itu ada tiga buah gong yang memiliki ukuran kecil, sedang dan besar. Gong yang kecil disebut dengan canang. Gong yang sedang disebut dengan memong. Gong yang besar disebut dengan gong.

4.2 Fungsi Tari Guel