Bahasa Deskripsi Tari Guel Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Gayo di Kota Medan

dengan agama Islam, dengan sendirinya tidak dianggap sebagai budaya Aceh. Berbagai referensi tentang kebudayaan di Aceh tercatat seperti itu. Demikian juga dengan masyarakat Gayo. Bagi mereka segala aspek kehidupan selalu ditinjau dari aspek agama. Sehingga setiap unsur kebudayaan dalam masyarakat Gayo selalu memiliki kaitan dengan unsur keagamaan. Salah satu unsur kebudayaan yang jelas terlihat berkaitan dengan agama yang dianut oleh masyarakat Gayo adalah bidang kesenian. Kesenian cenderung dijadikan sebagai elemen untuk menyiarkan agama sekaligus wadah dalam berdakwah. Bisa dikatakan bahwa hampir seluruh etnis Gayo merupakan pemeluk agama Islam. Bahkan masyarakat Gayo yang berdomisi di luar wilayah Aceh, merupakaan pemeluk agama Islam.

2.4 Bahasa

Bahasa Gayo merupakan salah satu bahasa yang ada di Nusantara. Keberadaan bahasa ini sama tuanya dengan keberadaan orang Gayo “urang Gayo” itu sendiri di Indonesia. Kita tidak bisa memisahkan bahasa Gayo dengan penuturnya “urang Gayo” dan sebaliknya. Sementara orang Gayo “urang Gayo” merupakan suku asli yang mendiami Nanggroe Aceh Darussalam. Golongan ini termasuk dalam golongan Melayu tua atau proto Melayu yang mendiami daerah ini sebelum kedatangan melayu muda termasuk orang Aceh. Mereka memiliki bahasa, adat istiadat sendiri yang membedakan identitas mereka dengan suku- suku lain yang ada di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Dalam bahasa Gayo, kita juga mengenal tingkat kesopanan yang ditunjukan dengan tutur memanggil seseorang dengan panggilan yang berbeda. Hal tersebut menunjukan tata krama, sopan santun, rasa hormat, penghargaan dan kasih sayang. Kepada orang tua, misalnya, akan memiliki tutur yang berbeda dengan anak-anak. Dapat kita contohkan, pemakaian ko dan kam, yang keduanya berarti kamu anda Panggilan ko biasa digunakan dari orang tua danatau lebih tua kepada yang lebih muda, sebaliknya, terasa janggal atau tidak sopan bila yang muda menggunakan kata ini kepada orang yang lebih tua. Kata kam sendiri lebih sopan dibandingkan dengan ko. Selain itu, kam ini menunjukan makna jamak dan panggilan intim antara suami istri. Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat komunikasi. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti dialek Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul, namun perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Contoh Percakapan perkenalan dalan bahasa Gayo Bahasa Gayo = Bahasa Indonesia • Geralku Algayo = Namaku Algayo • Hana keber ? = Apa kabar? • Keber jeroh = Kabar baik • Nge mangan ? = Sudah makan • Gerilen = Belum • I Gayo tareng isihen? = Di Gayo tinggal dimana? • Tareng i Pante Raya = Tinggal di pante raya • selohen enggeh ku umahku? = Kapan datang ke rumahku • Barek selo ike ara waktu = Kapan2 kalau ada waktu • nge mulo boh = Udah dulu ya • aku male ulak = Aku mau Pulang Universitas Sumatera Utara

2.5 Kesenian