Menurut Hartanti 2005 ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Seorang karyawan bekerja dengan produktif atau
tidak tergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan, dan aspek-aspek
ekonomis, teknis serta keprilakuan lainnya. David C. Mc Cleland 1997 berpendapat bahwa “Ada hubungan
yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja kinerja dengan predikat terpuji. Sehingga diduga
bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan akuntansi dan dinyatakan hipotesisnya sebagai berikut:
Ha1: Motivasi Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Akuntansi
2. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Akuntansi
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah budaya organisasi. Molenaar 2002, menyatakan bahwa budaya mempunyai kekuatan penuh,
berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhadap lingkungan kerja.
Budaya organisasi atau perusahaan sebagaimana telah diuraikan diatas merupakan suatu variabel yang dapat mempengaruhi terhadap suatu
29
variabel tertentu. Dimana variabel yang diangkat akan dipengaruhi dengan timbulnya budaya perusahaan dalam penelitian ini adalah kinerja. Artinya
para karyawan membentuk suatu persepsi subyektif keseluruhan mengenai organisasi berdasarkan pada faktor-faktor seperti toleransi resiko, tekanan
pada tim Robert 2002
. Koesmono 2006 mengemukakan didalam salah satu key
principles terdapat pernyataan mengenai “aspek budaya lebih memfokuskan diri pada pengoptimalan kinerja dibanding hanya
memaksimalkan hasil akhir dari suatu fungsi”. Sehingga diduga bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan akuntansi dan
hipotesisnya sebagai berikut: Ha2: Budaya Organisasi Berpegaruh Positif Signifikan Terhadap Kinerja
Karyawan Akuntans
3. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Akuntansi
Aspek lain yang mempengaruhi kinerja adalah tingkat kompetensi karyawan terhadap pekerjaan yang diberikan. Kompetensi tersebut
stratejik, yaitu bahwa kompetensi harus dapat mendukung sistem kerja berdasarkan team work Koesmono 2006. Koesmono 2004, berargumen
bahwa kompetensi merupakan “characteristics” yang secara causal terkait dengan kinerja yang efektif terhadap pekerjaan. Dengan demikian
kompetensi merupakan faktor yang mendahului peningkatan kinerja.
30
Kompetensi merupakan pengetahuan nyata dan keterampilan yang secara khusus yang tercermin dalam keahlian dan kemampuan pemasaran,
inovasi, penggunaan teknologi dan operasional. Kompetensi mendukung penggunaan pengetahuan baru dalam perusahaan. Kompetensi yang
dimiliki perusahaan hendaknya tidak mudah ditiru oleh pesaing, dan mendorong tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
Hartanti 2005. Sehingga diduga bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan akuntansi dan dinyatakan hipotesisnya sebagai
berikut: Ha3: Kompetensi Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kinerja
Karyawan Akuntansi
4. Pengaruh Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan Akuntansi