Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F Uji Signifikansi Parameter Individual Uji statistik t

D. Uji Hipotesis 1. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini: Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .607a .368 .334 2.099 a Predictors: Constant, Kepribadian, BudayaOrganisasi, Motivasi, Kompetensi Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,334 hal ini berarti 33,4 variabel dependen kinerja karyawan akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel independen motivasi, budaya organisasi, kompetensi, dan kepribadian. Sedangkan sisanya 66,6 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

2. Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikasi 0,05. Jika nilai probablitity F lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama 59 berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji koefisien signifikansi simultan uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini Tabel 4.17 Hasil uji koefisien signifikansi simultan uji statistik F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 187.593 4 46.898 7.318 .003a Residual 256.318 40 6.408 Total 443.911 44 a Predictors: Constant, Kepribadian, BudayaOrganisasi, Motivasi, Kompetensi b Dependent Variable: KinerjaKaryawanAkuntansi Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 7,318 dengan tingkat signifikasi 0,003 karena nilai probabilitas 0,003 jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan akuntansi. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa variabel motivasi, budaya organisasi, kompetensi, dan kepribadian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan akuntansi.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil Uji t dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini: 60 Tabel 4.18 Hasil uji signifikansi parameter individual Uji statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 27.152 1.081 3.360 .002 Motivasi .065 .027 .324 2.173 .038 BudayaOrganisasi -. 061 . 189 -. 054 -. 325 . 75 Kompetensi .115 . 045 .340 2.639 . 014 Kepribadian .111 .036 .329 2.358 .011 a Dependent Variable: KinerjaKaryawanAkuntansi Sumber: Data SPSS Hasil pengujian variabel independen motivasi, budaya organisasi, kompetensi, dan kepribadian terhadap variabel dependen kinerja karyawan akuntansi secara individu yang dilakukan dengan uji t tabel 4.18 adalah sebagai berikut: 1. Hasil uji hipotesis yang pertama, yaitu: Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel motivasi mempunyai angka signifikansi 0,038 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti motivasi dapat membawa dampak bagi kinerja karyawan akuntansi, hal tersebut didukung dengan adanya teori Efek Hawthorn Adie, 2008 yang mengatakan: a. Kebutuhan dihargai sebagai manusia ternyata lebih penting dalam meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan kondisi fiisik lingkungan kerja. 61 b. Sikap karyawan dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi baik di dalam maupun di luar lingkungan tempat kerja. c. Kelompok informal di lingkungan kerja berperan penting dalam membentuk kebiasaan dan sikap para karyawan. d. Kerjasama kelompok tidak terjadi begitu saja, tetapi harus direncanakan dan dikembangkan. Dari teori diatas, menunjukan bahwa adanya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan akuntansi, dan dari hasil yang ada di dalam tabel 4.18 menjelaskan bahwa Ha diterima, hal ini berarti bahwa motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. 2. Hasil uji hipotesis kedua, yaitu: Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa variabel budaya organisasi mempunyai angka signifikansi 0,75 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05, yang dapat diartikan bahwa variabel budaya organisasi tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. Jika dilihat dari standar koefisien budaya organisasi memiliki nilai standar koefisien yang paling kecil dibandingkan dengan nilai koefisien variabel-variabel lainnya yang digunakan untuk menguji pengaruh terhadap kinerja karyawan akuntansi sebagai variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan terhadap variabel ini akan memberikan pengaruh yang paling kecil terhadap kinerja karyawan akuntansi. Dari hasil uji 62 hipotesis yang telah ditunjukan di dalam tabel 4.18 dapat disimpulkan bahwa, Ha ditolak, hal ini berarti bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. 3. Hasil uji hipotesis ketiga, yaitu: Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa variabel kompetensi mempunyai angka signifikansi 0,014 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dari hasil uji hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa variabel kompetensi dapat memberikan dampak yang baik terhadap kinerja karyawan akuntansi di masing-masing perusahaan. Seperti pada pembahasan sebelumnya, dengan adanya kompetensi di antara karyawan dapat memacu karyawan tersebut untuk memberikan kinerjanya yang terbaik dan maksimal bagi perusahaan tersebut. Dan hal ini dapat dijadikan tolak ukur bagi karyawan lainnya agar bisa memberikan kinerja yang baik dibandingkan kinerja yang sebelumnya. Di dalam tabel 4.18 tersebut dapat kita lihat bahwa Ha diterima, hal ini berarti bahwa kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. 4. Hasil uji hipotesis keempat, yaitu: Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kepribadian berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi. Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa variabel kepribadian mempunyai angka signifikansi 0,011 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut dapat di artikan bahwa 63 64 kepribadian dapat mempengaruhi kinerja karyawan, kepribadian dari supervisor juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan atau peningkatan kinerja dari karyawan itu sendiri. Apabila supervisor tidak dapat memberikan contoh yang baik bagi para karyawannya maka akan membawa dampak yang buruk bagi kinerja karyawan tersebut. Dari tabel 4.18 diatas dapat diartikan Ha diterima, hal ini berarti bahwa kepribadian berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, budaya organisasi, kompetensi, dan kepribadian terhadap kinerja karyawan akuntansi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji regresi di temukan variabel motivasi, kompetensi, dan kepribadian berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi, sedangkan budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi.

2. Variabel kompetensi merupakan variabel independen yang paling dominan

mempengaruhi kinerja karyawan akuntansi. B. Implikasi 1. Bagi Peneliti: Dengan dibuatnya penelitian ini diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan model penelitian yang sama namun pada objek yang berbeda, misalnya pada perusahaan lain atau industri lain. Selain itu sebaiknya penelitian berikutnya menggunakan jumlah responden yang lebih banyak agar bisa didapat hasil perhitungan yang lebih efisien dan akurat, dan penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain untuk diteliti selain variabel motivasi, budaya 65