Supervisi dan pembinaan secara aktif Supervisi dan pembinaan secara pasif

informasi dan lain-lain sesuai denga pedoman yang berlaku pada bank yang bersangkutan. 6.5 Tahap Supervisi Kredit dan Pembinaan Debitur Credit Supervision dan follow up Supervisi pengawasan pengendalian kredit dan pembinaan debitur pada dasarnya ialah upaya pengamanan kredit yang telah diberikan oleh bank dengan jalan terus memantau memonitor dan mengikuti jalannya perusahaan serta memberikan saranasihat dan konsultasi agar perusahaandebitur berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, sehingga pengembalian kredit akan berjalan dengan baik pula. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari siklus kredit dan sekaligus pula merupakan tahap yang paling kritis dan sulit apalagi jika keadaan usaha debitur kurang menggembirakan. Dikatakan tahap paling kritis atau sulit, karena pada tahap-tahap sebelumnya bank belum melibatkan uang dalam pembiayaan usaha debitur, sedangkan pada tahap ini bank telah melepaskan sejumlah uang untuk diputar dalam perusahaan debitur.Adapun batas tahapan supervisi ini pada umumnya dmulai dari pencairan kredit disbursement dan berakhir setelah semua kewajiban kepada bank dilunasi oleh debitur. Supervisi dan pembinaan kredit hendaknya dilakukan secara simultan melalui dua cara yaitu;

1. Supervisi dan pembinaan secara aktif

Dilakukan dengan kunjungan-kunungan langsung ke lokasi usaha proyek debitur dan mengadakan penilaian berdasarkan data fisik dan administrasi catatan-catatan yang ada pada nasabah serta mengadakan pembicaraan dan diskusi langsung dengan nasabah. Universitas Sumatera Utara

2. Supervisi dan pembinaan secara pasif

Dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisis informasi- informasi dan data yang ada pada bank, misalnya dari neraca dan perhitungan laba rugi, dapat terlihat berapa keuntungan yang didapat atau kerugian yang diderita pada suatu saat. Bagaimana pula perkembangan perusahaan tersebut akan terlihat jika bank membandingkan dengan neraca perhitungan laba rugi sebelumnya. supervisi dan pembinaan debitur hanyalah suatu upaya meminimilisasi kredit-kredit yang kurang lancar, diragukan atau macet, sebab bagaimanapun ketatnya upaya tersebut dalam kenyataannya hampir tidak mungkinbahwa segalanya akan berjalan dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki. 7 Pengertian Efektivitas Efektivitas merupakan salah satu aspek yang mendapatkan perhatian khusus dari manajemen, khususnya dalam mengelola perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengertian efektivitas dikemukakan oleh J.s. Badudu 1994;371 adalah sebagai berikut: “Efektivitas mempunyai efek pengaruhakibat; memberikan hasil yang memuaskan; memanfaatkan waktu dan cara dengan sebaik –baiknya; berhasil guna; keefektifan; sifat atau keadaan efektif”. Sedangkan menurut Anthony and Weish 1996;544, pengertian efektivitas adalah: “Effectiveness is the relationship between the output as responsibility center and the goals of the organization”. Universitas Sumatera Utara Dari kedua defenisi di atas maka dapat dikatakan bahwa efektivitas di atas maka dapat dikatakan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran pencapaian sasaran atau tujuan dari perusahaan yang maksimal dari input yang tersedia. 8 Efektivitas Pemberian Kredit Pemberian suatu kredit memiliki tujuan atau sasaran tertentu yang ingin dicapai oleh pihak bank. Tujuan pemberian kredit itu tidak akan terlepad dari misi bank tersebut didirikan. Kasmir 2000;96, menyebutkan bahwa tujuan utama pemberian kredit itu antara lain; 1. mencari keuntungan, yaitu yang bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya adminstrasi kredit yang dibebankan pada nasabah, 2. membantu usaha nasabah, yaitu nasabah yang memerlukan dana baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan mengembangkan dan memperluas usahanya, 3. membantu pemerintah. Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak bank, maka akan semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya kredit adalah; a. penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh dari nasabah dan bank, Universitas Sumatera Utara b. membuka kesempatan kerja, c. meningkatkan jumlah barang dan jasa, d. menghemat devisa Negara, e. meningkatkan devisa Negara. Dari ketiga faktor di atas, faktor pertamalah yang biasanya dikaitkan dengan efektifitas pemberian kredit disuatu bank. Dengan tepatnya pengembalian kredit disertai pembayaran bunga yang menjadi keuntungan bagi pihak bank, maka pemberian kredit dapat dikatakan efektif. 9 Peranan Penerapan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Yang Memadai Dalam Menunjang Efektifitas Pemberian Kredit. Laporan keuangan merupakan alat pertanggung jawa manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Penyajian laporan keuangan juga dimaksudkan untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan ekonomi. Maka itu penyajian daripada laporan keuangan disajikan sedemikian rupa dan diatur dalam berbagai standar atau prinsip yang berlaku umum agar setiap informasi yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dari segi keuangan maupun going concern perusahaan dapat diakses dan tersedia didalamnya. Bagi pihak kreditur bank, laporan keuangan mempunyai peranan yang sangat penting sebab laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang bermanfaat dalam membuat keputusan kredit yang mana merupakan penghaslan sekaligus risiko terbesar yang dimiliki bank, sehingga Universitas Sumatera Utara keputusan yang diambil benar-benar telah sesuai dengan apa saja yang telah ditentukan atau sesuai dengan pedoman yang berlaku. Sebelum memberi keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan , pihak kreditur perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan keadaan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan perusahan pemohon kredit akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahan tersebut. Dari hasil analisis laporan keuangan, pihak kreditur dapat mengetahui likuiditas, solvabilitas, rentabilitas profitability dan stabilitas usaha perusahaan pemohon kredit. Kemudian kreditur dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman tersebut, kreditur juga dapat mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan trsebut, yang digabarkan atau terlihat pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dari uraian di atas tampak jelas peranan penerapan analisis laporan keuangan perusahaan yang memadai dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Selain itu dengan analisis laporan keuangan maka pihak kreditur dapat mengurangi resiko terjadinya kredit macet.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Bank, Umur Listing, dan Keputusan Auditor terhadap Internet Financial Reporting pada Perbankan yang terdaftar di BEI

3 23 114

Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Tekstil Di BEI

7 27 79

RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PRICE BOOK VALUE (PBV) PADA Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Price To Book Value (PBV) Pada Perusahaan Food And Beverage Tahun 2011-2014.

0 6 14

RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PRICE BOOK VALUE (PBV) Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Price To Book Value (PBV) Pada Perusahaan Food And Beverage Tahun 2011-2014.

0 6 16

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Solvabilitas Terhadap pertumbuhan Laba.

0 9 27

Pemgaruh Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

0 0 5

Pemgaruh Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

0 0 4

Pemgaruh Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

1 2 24

Pemgaruh Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

0 0 1

Pemgaruh Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

0 0 16