kali dan diteliti keadaannya. Ternyata batu tahan api ini tidak mengalami perubahan bentuk struktur mekanis dan fisiknya secara besar atau batu tahan api
ini mampu dan sesuai untuk digunakan pada dapur peleburan ini. Dengan tahannya batu tahan api ini dipanasi sampai suhu sekitar 1000
C, sedangkan suhu dapur yang direncanakan hanya lebih kurang 800
C sehingga batu bata tahan api ini dapat digunakan untuk dapur pelebur, selain itu harga dari
tiap batu tahan api ini relative lebih murah dari batu tahan api jenis lain serta mempunyai kekuatan yang baik sehingga dapat menahan beban yang akan
ditumpu oleh batu tahan api ini, keuntungan yang lain adalah konduktivitas dari batu tahan api ini juga kecil sehingga dapat mengurangi panas yang keluar dari
ruang bakar sehingga efisiensi panas dapat lebih ditingkatkan.
2.8 Semen Tahan Api
Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat batu bata serta untuk menutup celah yang terjadi dari penyusunan batu bata. Bahan pengikat yang dipakai ini
adalah semen tahan api yang juga dapat menambah ketahanan batu bata terhadapa suhu tinggi.
Untuk dapur peleburan ini dipakai bahan pengikat yaitu semen tahan api yang dijual dipasaran dengan komposisi kimia :
a SiO
2
dengan kadar 96,33 b
Al
2
O
3
dengan kadar 0,28 c
CaO dengan kadar 2,74
d Fe
2
O
3
dengan kadar 0,56 e
Na
2
O dengan kadar 0,04 f
K
2
O dengan kadar 0,04
g TiO
2
dengan kadar 0,03
Sebagai bahan pengikat, semen ini dicampur dengan air dan pasir silica dengan perbandingan 1 : 2 : 3. Campuran semen dan pasir silica ini kemudian
diaduk selama kurang lebih 2 menit dan kemudian ditambahkan air dan diaduk kurang lebih 3 menit. Kadar air harus dijaga sebaik mungkin karena bila kadar air
berlebihan akan menyebabkan gelembung gas dan lubang-lubang kecil sedangkan
Universitas Sumatera Utara
bila air terlalu sedikit semen akan kehilangan sifat lekatnya sehingga tidak dapat mengikat batu bata dengan baik dan akibatnya batu bata dapat ambruk atau
berlepasan. Selain kadar air yang berlebihan menyebabkan air berusaha melepaskan diri sehingga akibatnya permeabilitas permukaan yang besar.
Pemakaian bahan pengikat juga memerlukan teknik yang baik karena tidak boleh terjadinya retak dan harus dipadatkan sepadat mungkin.
Kadar semen dan pasir silica juga menjadi faktor yang penting karena bila kadar semen yang terlalu sedikit selain menyebabkan kehilangan sifat lekatnya
juga dapat membentuk gumpalan-gumpalan pasir serta menyebabkan konstruksi batu bata susah dibongkar.
2.9 Konstruksi Dapur Pelebur
Sesuai dengan judul perencanaan, maka berikut yang akan dijelaskan adalah dapur pelebur dengan bahan bakar batubara. Konstruksi dapur pada
dasarnya hanya merupakan sebuah cawan pelebur yang terletak ditengah-tengah sebuah silinder baja yang dilapisi dengan penyekat panas, terdapat ruang bakar
diantara cawan pelebur dan dinding penyekat panas. Di bagian bawah terdapat unit pembangkit untuk membantu jalannya pembakaran dan untuk mengambil
alumunium cair digunakan gayung pengaduk.
2.10 Perpindahan Panas