Paduan Al-Cu-Mg ini dihasilkan melalui proses pencampuran paduan ini pada temperatur 550°C seperti terlihat pada gambar 2.3. dimana pada gambar ini
paduan harus diupanaskan sampai temperatur A sehingga komponen-komponen larutan membentuk larutan padat.
…
Gambar 2.3 Diagram fasa Al-Cu-Mg
2.5.6 Paduan Al-Si 4030-4039
Paduan Al-Si ini sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan bagus sekali, pada ketegasan panas dan sangat baik untuk paduan cor. Sebagai
tambahan paduan ini mempunyai ketahanan korosi yang baik dan sangat ringan, koefisien pemuaian yang kecil dan penghantar listrik dan panas yang baik. Karena
mempunyai kelebihan yang mencolok ini maka paduan ini sangat banyak dipergunakan. Paduan Al-Si ini ditemukan pertama kali oleh A. Pacz pada tahun
1921 dan paduan yang telah diadakan perlakuan tersebut dinamakan silumin. Paduan Al-Si dengan kandungan 12 sangat banyak dipakai untuk paduan
cor cetak. Tetapi dalam hal modifikasi tidak perlu dilakukan. Sifat-sifat paduan ini dapat diperbaiki dengan perlakuan panas dan sedikit diperbaiki dengan tambahan
unsur paduan lainnya yang umum dipakai yaitu 0,15 – 0,4 Mn dan 0,5 Mg.
Universitas Sumatera Utara
paduan yang diberi perlakuan peraturan dan ditempa dinamakan silumin β.
Paduan yang memerlukan paduan panas ditambah juga dengan unsur Mg, Cu dan Ni untuk memberikan kekerasan pada saat proses pemanasan.. Tabel 2.4 ini
menunjukkan kekuatan dan sifat mekanis Al-Si. Tabel 2.4 Sifat-sifat kimia paduan Al-Si
Paduan Perlakuan
Temperatur Uji °C
Sifat-sifat mekanik Kekuatan
tarik kgfmm
2
Kekuatan mulur
kgfmm
2
Perpanjangan
Alcoa 32S Al-12,5Si-1,0Mg-
0,9Cu-0,9Ni untuk dibentuk
T6: 510-521°C, 4 jam dicelup dingin air, 160-
174°C, 6-10 jam penuaan 24
204 316
371 39,2
11,2 4,2
2,5 32,2
7,7 2,5
1,4 8
30 60
120 Alcoa A132
Al-12Si-2,5Ni-1,2Mg- 0,8Cu
untuk dicor cetak T551: 168-174°C, 14-18
jam dianil, tanpa perlakuan pelarutan
24 204
316 25,2
16,1 7,7
19,6 9,5
3,5 0,5
2,0 8,0
Alcoa D 132 Al-9Si-3,5Cu-0,8Mg-
0,8Ni untuk dicor cetak
T5: 204°C, 7-9 jam dianil, tanpa perlakuan pelarutan
24 204
316 371
25,2 14,4
6,3 3,9
19,6 9,1
4,2 2,8
1,0 5,0
20,0 40,0
Pada gambar 2.4 juga dapat dilihat terjadinya diagram fasa dari paduan ini dimana dari gambar ini dapat diketahui titik eutektik yaitu pada suhu 577°C serta
fasa paduan mencair serta terjadinya fasa lainnya.
Gambar 2.4 Diagram Fasa Al-Si Fasa Al-Si
Universitas Sumatera Utara
Koefisien pemuaian termal dari Si sangat rendah, oleh karena itu paduannya mempunyai koefisien yang rendah juaga apabila ditambah Si lebih
banyak. Berbagai cara dicoba untuk memperhalus butir primer Si, seperti yang telah dikembangkan pada paduan Hypereotektik Al-Si sampai dengan 29Si.
Paduan Al-Si juga banyak dipakai untuk elektroda pengerasan terutama yang mengandung 5 Si.
2.5.7 Paduan Al-Mg-Si 6001 – 6069