Cangkang Kelapa Sawit Jenis-Jenis Bahan Bakar Padat

karena menggunakan dapur crucible dengan tungku grafit, memakan waktu yang lama untuk melakukan proses peleburan sehingga akan membutuhkan jumlah briket yang sangat banyak pula.

4.2.3 Cangkang Kelapa Sawit

Kelapa sawit Elleis Guinensis merupakan salah satu sumber minyak nabati yang penting di Indonesia. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 pericarp dan 20 yang di lapisi dengan cangkang. Cangkang merupakan bagian paling keras pada komponen yang terdapat pada kelapa sawit. Saat ini pemanfaatan cangkang sawit di berbagai industri pengolahan minyak CPO belum begitu maksimal. Ditinjau dari karakteristik bahan baku, jika dibandingkan dengan tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit memiliki banyak kemiripan. Perbedaan yang mencolok yaitu pada kadar abu ash content yang biasanya mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh tempurung kelapa dan tempurung kelapa sawit. Buah kelapa sawit selain mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, juga mempunyai keuntungan dari cangkang buahnya tersebut. Cangkang sebagai limbah dari PKS Pabrik Kelapa Sawit dapat juga dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar. Gambar 4.3 Cangkang Kelapa sawit Cangkang sawit memiliki banyak kegunaan serta manfaat bagi industri, usaha dan rumah tangga. Beberapa diantaranya adalah produk bernilai ekonomis tinggi, yaitu karbon aktif, asap cair, fenol, briket arang, dan tepung tempurung. Selain itu, cangkang kelapa sawit memilki kegunaan sebagai: 1. Bahan baku arang sawit atau charcoal. 2. Sebagai bahan bakar untuk boiler. Universitas Sumatera Utara 3. Bahan campuran untuk makanan ternak. 4. Cangkang sawit dipakai sebagai pengeras jalanpengganti aspal, khususnya di perkebunan sawit. Gambar 4.3 Diagram Kegunaan Cangkang Kelapa Sawit Cangkang kelapa sawit memiliki karakteristik sebagai berikut: Tabel 4.2 Karakteristik Cangkang Sawit Parameter Jumlah Kadar air Kadar abu Kadar yang menguap Kadar karbon Heating value 7,8 2,2 69,5 20,5 20.093 kJkg Jika kita tinjau dari karakteristik cangkang, bahan bakar ini sangat baik dijadikan alternatif bahan bakar saat ini. Namun penggunaannya harus dengan skala besar. Untuk itu, pemakaian cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar Universitas Sumatera Utara sering kita jumpai pada pabrik-pabrik kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler pabrik itu sendiri. Untuk dapur crucible, pemakaian cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar memang dapat kita lakukan mengingat heating value dari cangkang yang cukup tinggi, serta kandungan air yang tidak terlalu banyak. Kadar karbon yang cukup tinggi juga membantu dalam proses pembakaran. Hanya saja, jika memakai bahan bakar ini, akan memakan biaya yang cukup banyak. Pasalnya, memperoleh cangkang kelapa sawit yang telah menjadi briket tidak bisa kita dapatkan dalam jumlah yang sedikit. Sementara, pada laboratorium foundry, biaya menjadi pertimbangan yang sangat penting. Untuk itu, dalam pembuatan dapur crucible ini tidak menggunakan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar.

4.2.4 Tempurung Kelapa