xxxv Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan
dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat, atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
g. Risiko Kepatuhan Compliance Risk Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Dari delapan risiko yang harus dikelola oleh perbankan, terdapat tiga risiko utama yang menjadi fokus perhatian perbankan saat ini, yaitu risiko
kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas.
3. Pandangan Fiqih Tentang Risiko Dan Keuntungan.
Vogel dan Hayes 1998:83 mengemukakan bahwa dalam wacana keuangan Islami, risiko merupakan masalah penting. Terdapat dua aksioma
berlandaskan pendekatan fiqih di dalam keuangan Islami, yaitu a al kharaj bi ad-daman
dan b al-ghunm bi al-ghurm yang berbasis risiko. Yang pertama menyebutkan bahwa keuntungan secara moral dan diterima hanya dengan
mengambil risiko kerugiannya gain accopanies lliability for lost. Dengan demikian, jika keuntungan diperoleh tanpa risiko gaining return without
responsable for any risk , maka dinilai tidak adil. Yang kedua mengandung
rasionalisasi dan prinsip dari konsep bagi hasil dalam syariah, dimana keuntungan diperblehkan hanya dengan berusaha atau berserikat dan berbagi
risiko sehingga dapat berkontribusi terhadap ekonomi. Sebenarnya hubungan
xxxvi keadaan risiko-keuntungan di dalam teori keuangan konvensional juga sudah
dijelaskan dengan aksioma : return goes along with risk Karim, 2003:41 Sehubungan dengan itu, Kahf dan Kahn 1989 mengemukakan
justifikasi adanya keuntungan proft return atas pembiayaan financing di dalam fiqih Islam. Dalam ekonomi konvensional, keuntungan profit, sewa
rent, upah wage, da bunga interest diperlakukan sebagai faktor-faktor produksi. Dalam hubungannya dengan waktu, seluruh faktor tersebut, kecuali
keuntungan dinilai secara tetap fixed. Keuntungan merupakan jumlah yang tidak pasti, sementara upah, sewa, dan suku bunga adalah tetap dan diketahui.
Sedangkan literatur Islam telah membuang faktor bunga kerena hal ini memang dilarang berdasarkan Al-Qur’an. Upah dan sewa diperlakukan sama, dan
diistilahkan sebagai ujrah, yaitu memberi nilai harga terhadap sumber daya manusia perunit waktu upah dan pemakaian nilai guna suatu aset tetap sewa
Riki Antariksa, 2005:4. Dalam fiqih Islam, keuntungan didefinisikan sebagai penambahan nilai
aset, baik aset tetap maupun bergerak, yang direalisasikan dalam pertukaran. Keuntungan dapat diperoleh sebagai hasil dari proses natural suatu pertumbuhan
tanpa melibatkan adanya usaha atau biaya dari pihak pemilik misalnya bertambahnya jumlah air di sumur seseorang. Selain itu, keuntungan juga dapat
diperoleh dari usaha manusia terhadap aset yang akan meningkatkan nilai tukarnya, dimana usaha tersebut telah mengubah nilai aset menjadi libih tinggi,
misalnya pada abrik manufaktur yang mengubah besi baja menjadi mesin Riki Antariksa, 2005:4.
xxxvii Memperoleh laba atas dasar tanggung jawab telah menjelaskan betapa
pentingnya ketidakpastian uncertainty dan risiko sebagai alasan adanya keuntungan. Oleh karenanya, pemikiran ekonomi syariah didasarkan pada
diterimanya realitas di dalam pasar tidak ada yang pasti atau bebas risiko Riki Antariksa, 2005:4.
E. Analisis Rasio