xxxvii Memperoleh laba atas dasar tanggung jawab telah menjelaskan betapa
pentingnya ketidakpastian uncertainty dan risiko sebagai alasan adanya keuntungan. Oleh karenanya, pemikiran ekonomi syariah didasarkan pada
diterimanya realitas di dalam pasar tidak ada yang pasti atau bebas risiko Riki Antariksa, 2005:4.
E. Analisis Rasio
Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka- angka di dalam atau antara laporan rugi laba dan neraca. Dengan cara rasio
semacam ini diharapakan pengaruh perbedaan ukuran akan hilang. Muhammad dan Dwi Suwiknyo 2009 : 234 menyatakan bahwa tujuan
laporan keuangan pada sektor perbankan syariah adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan aktivitas operasi perbankan yang bermanfaat dalam mengambil keputusan.
Menurut Kasmir 2008:253 Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak
luar yang berkepentingan. Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan dilakukan melalui análisis rasio keuangan.
F. Risiko Bank
Investasi pada sektor perbankan, selain memberikan tingkat keuntungan dibalik itu juga tergantung tingkat risiko. Pengertian risiko adalah ancaman atau
kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan damapk yang
xxxviii berlawanan dengan tujuan yang ingin di capai Idroes, 2008:4. Menurut American
Heritage Dictionary Risiko di definisikan sebagai :
“ The possibility of suffering harm or loss” Dalam kontek investasi, kondisi ‘harm’ atau ‘loss” tersebut dapat berupa
kondisi dimana investor menerima keuntungan yang lebih kecil dari yang di Isyaratkandiharapkan Lukas Setia Atmaja, 2008 ; 35.
Sebagaimana Moyer 2001 : 173, Risiko didefinisikan sebagai : ”Risk is the possibility that actual cash flow return will be different that
forecasted cash flow return”. Berdasarkan pengertian diatas diketahui bahwa risiko dapat dinyatakan
sebagai kemungkinan keuntungan yang menyimpang dari yang diharapkan. Risiko ini biasanya timbul akibat adanya ketidakpastian akan sesuatu yang diharapkan di
masa yang akan datang. Untuk mensiasati kemungkinan berbagai risiko yang timbul pada suatu perusahaan Bank dimasa yang akan datang, selanjutnya digunakan
rasio-rasio risiko bank. Rasio bank pada dasarnya merupakan teknik untuk mengukur risiko yang terdapat pada bank, terutama yang berkaitan dengan
kemungkinan timbulnya kerugian dalam bank yang bersangkutan dalam kegiatan usahanya.
1. Rasio Risiko Bank
Rasio risiko bank yang biasa digunakan untuk mengukur besarnya tingkat risiko pada bank yang bersangkutan yaitu credit risk ratio, asset risk ratio, dan
deposit risk ratio.
xxxix Rasio risiko bank yang digunakan untuk mengukur besarnya tingkat risiko
pada bank yang bersangkutan, yaitu Kasmir 2008:292. Credit risk ratio merupakan rasio untuk mengukur risiko terhadap kredit yang disalurkan dengan
membandingkan kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan.. Rasio ini juga menggambarkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya dengan jalan
mengadakan pergeseranpenarikan kreditnya yang outstanding untuk memenuhi permintaan kredit lainnya. Semakin tinggi rasio ini akan menunjukkan bahwa
banyak kredit macet, dan bank akan mengalami kesulitan financial, sehingga risiko kreditnya menjadi lebih besar.
Menurut Kasmir 2008:294 Risk asset ratio merupakan rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets. Rasio risiko asset digunakan untuk
mengukur sampai sejauh mana kemungkinan penurunan yang terjadi dalam total asset tersebut. Rasio yang tinggi memperlihatkan kemampuan modal bank yang
semakin besar dalam memenuhi penurunan assetnya, sehingga risiko asset menjadi lebih kecil.
Menurut Kasmir 2008:292 Deposit risk ratio merupakan indikator yang menggambarkan risiko atas kegagalan atau ketidak mampuan modal bank untuk
Credit Risk Ratio Bad Debts
= Total Loans
X 100
Risk Asset Ratio Equity Capital
= Total Asset - Cash Assets - Securities
X 100
xl membayar kembali simpanan yang ditanamkan oleh para deposannya. Rasio ini
juga mengukur seberapa besar dana deposan yang harus dijamin pembayarannya oleh modal bank bersangkutan. Semakin besar deposit risk ratio akan
memperlihatkan kemampuan permodalan bank yang semakin besar dalam menjamin data deposan, sehingga risiko simpanannya menjadi lebih kecil.
G. Rasio Profitabilitas
Menurut Muhammad dan Dwi Suwiknyo 2009:263 rasio profitabilitas Perbankan Syariah, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai
melalui usaha operasional bank. Rasio profitabilitas merupakan alat yang paling sederhana, mudah dimengerti
dan mudah dipahami oleh masyarakat umum dalam menilai dan mengukur kinerja keuangan status perusahaan dan merupakan rasio kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba atau profitabilitas. Sebagaimana Moyer, McGuigan, dan Kretlow 2001:84, bahwa :
“profitability ratios measure how effectively a firm’s management is generating profit on sales, total assets, and most importantly, stockholder’s
invesment. There are profit margin ratio, and the return on stockholder’s equity ratio”.
Rasio profitabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur
tingkat efectivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Deposit Risk Ratio
Equity Capital =
Total Deposit X 100
xli
1. Rasio Profitabilitas ROE
Menurut Harahap 1998:310 Return on equity capital merupakan indikator untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal
yang tersedia untuk mendapatkan keuntungan bersih. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas. Jadi,
informasi return on equity ratio yang mengidentifikasikan tingkat kemampuan perusahaan menggunakan modalnya yang memperoleh pendapatan bersih, akan
di respon oleh investor, baik secara positif maupun negatif.
2. Rasio Profitabilitas ROA
ROA adalah ukuran ratio yang dinyatakan dalam persentase antara pendapatan bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan dengan jumlah
kekayaan yang dimiliki perusahaan. Menurut Hasibuan 2005:100 ROA adalah perbandingan rasio laba sebelum pajak earning before taxEBT selama 12
bulan terakhir terhadap rara-rata volume usaha dalam periode yang sama. Semakin besar ROA, semakin besar pula keuntungannya yang dicapai oleh bank
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Indikator variabel ini diukur dengan :
ROE Net Income
= Equity Capital
X 100
ROA Net Income
= Total Asset
X 100
xlii
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian profitabilitas dan rasio risiko Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia telah dilakukan oleh Donny Akbar, dalam penelitian ini
variabel bebas digunakan adalah rasio risiko asset, rasio risiko deposito, rasio risiko kredit, sedangkan variabel terikatnya ROE,
Hasil pengujian pada BMI dengan menggunakan analisis regresi berganda bahwa variabel deposit risk berpengaruh signifikan
terhadap ROE. Sedangkan Hasil pengujian pada BSM dengan menggunakan analisis regresi berganda bahwa variabel deposit risk dan credit risk berpengaruh signifikan
terhadap ROE
. Penelitian tentang pengaruh risiko liquiditas terhadap profitabilitas telah
dilakukan oleh Riki Antariksa 2005 Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah LTA, LAD, dan FDR, sedangkan variabel terikatnya ROA dan
ROE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan uji kausalitas granger hanya variabel LTA yang menyebabkan profitabilitas.
Penelitian yang berkaitan dengan pengukuran risiko dan profitabilitas bank Islam juga telah dilakukan oleh Andel Hameed M. Bashir 1999.
Dalam penelitiannya ia membandingkan dua bank Islam di sudan yaitu Faisal Islamic Bank
Sudan FIBS dan Tadamon Islamic Bank Sudan TIBS. Penelitian ini menganalisis implikasi dari skala bank pada profitabilitas dan risiko pada tahun
1979-1993. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara konsisten, tingkat rate of return
kedua bank menunjukkan sifat tidak stabil.
xliii
Perbandin gan
Penelitian Terdahulu
Abdel Hamed:1999
Penelitian Terdahulu Riki
Antariksa: 2005 Penelitian
Terdahulu Dony Akbar:2008
Penelitian sekarang
Objek penelitian
FIBS dan TIBS
BMI BMI, BSM
BMI, BSM, dan BSMI
Sumber: Data sekunder yang diolah
I. Kerangka Berpikir
Dengan berjalannya waktu perbankankan syariah membuktikan mempunyai prospek dan potensi yang Sangat besar mengingat pangsa pasar di Indonesia adalah
mayoritas Islam.
xliv Kemudian peneliti juga ingin mengetahui apakah pandangan fiqih yang
berbasis risiko dimana keuntungan diperbolehkan hanya dengan berusaha atau berserikat dan berbagi risiko sehingga dapat berkontribusi terhadap ekonomi juga
diterapkan pada BMI, BSM dan BSMI. Dalam penelitian ini, untuk menghitung semua rasio keuangan tersebut akan
dihitung dengan menggunkan sofware Microsoft Excel 2003 dengan memasukan rumus masing-masing, setelah itu data-data berformat Excel tersebut akan
dikonversi ke E-Views 6 dan SPSS 17 untuk selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji Asumsi Klasik. Pengujian rasio risiko terhadap
profitabilitas dengan ROE dan ROA sebagai alat penguji profitabilitas Bank Syariah dianalisa dengan Comparing Means. Sehingga dari hasil penghitungan
tersebut akan diketahui rasio risiko dan profitabilitas ketiga bank syariah tersebut. Selanjutnya untuk mengetahui apakah rasio risiko berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas BMI, BSM dan BSMI maka alat uji yang digunakan adalah dengan Regresi Berganda.
xlv Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
ROE
Comparing Means Bank Muamalat indonesia
Bank Mega Syariah
Rasio Risiko Rasio Profitabilitas
Deposit Risk Asset Risk
Credit Risk
Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi
Interpretasi Analisa Hasil Uji Statistik
Profitabilitas dan Rasio Risiko Bank Syariah
Bank Mandiri Syariah
ROA
Interpretasi Analisa Hasil Uji Statistik
Latar Belakang: Perkembangan Bank Syariah, Kesamaan System, Konsep
Operasional Risiko dan Profitabilitas ketiga Bank tersebut
xlvi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank Syariah Mandiri BSM dan Bank Syariah Mega Indonesia BSMI. Dalam hal ini
ketiga bank tersebut adalah bank syariah yang beroperasi di Indonesia.
B. Metode Penentuan Sampel
Menurut Indriartono Supomo, 2002 : 130 Skripsi ini disusun dengan melakukan pemilihan sampel menggunakan metode non probabilitas secara tidak
acak. Metode yang diambil adalah pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan judgment sampling yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan mempergunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian atau skripsi.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Library Research