Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan keluarga serta masyarakat. 10 Dengan bimbingan anak penyandang tunarungu maka mereka dapat terlatih dan menghasilkan kreativitas yang jauh lebih baik dari anak normal lainnya. Untuk menjadikan anak tunarungu dalam meningkatkan kreativitasnya, prestasi belajarnya maupun pekerjaannya. Maka seorang pembimbing dalam melakukan bimbingan harus dapat memberikan motivasi yang sesuai untuk mereka. Pada pelaksanaan bimbingan terhadap anak tunarungu ini sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah dan para pendidik. Salah satu lembaga pemerintahan yang menangani dan melaksanakan bimbingan terhadap anak tuna rungu adalah Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati milik Departemen Sosial yag ada di daerah Jakarta Timur. Kegiatan Bimbingan yang ada di Panti Sosial Binarungu Wicara Melati ini diupayakan terhadap anak tuna rungu kurang pendengaran dan terganggunya dalam bicarayang secara kejiwaan pada umumnya tuna rungu mengalami keminderan, pesimis dalam dirinya yang disebabkan oleh fisik mengalami gangguan, sehingga anak tuna rungu merasa kurang mampu dalam meningkatkan kreatifitas. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan dalam meningkatkan kreatifitas anak tuna rungu di Panti Sosial Binarungu Wicara Melati. Untuk itu skripsi ini penulis beri judul Pelaksanaan Bimbingan Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Tuna Rungu Di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Bambu Apus Jakarta Timur

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

10 Prayitno dan Erman Anti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta: Asdi Mahasatya, 2004, h.94. Pada latar belakang masalah di atas telah digambarkan dan dapat dipahami hal-hal apa saja yang dijadikan fokus atau batasan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, yaitu mengenai bimbingan dalam meningkatkan kreativitas anak tuna rungu. Bedasarkan pembatasan masalah di atas maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kreativitas anak tunarugu? b. Apa saja metode atau tekhnik bimbingan yang digunakan dalam meningkatkan kreatifitas anak tunarungu? c. Apa saja hasil kreativitas anak tunarungu di panti sosial bina rungu melati setelah diberi bimbingan? d. Apa faktor penghambat dan penunjang bagi anak tuna rungu dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kreativitasnya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Sesuai pembatasan dan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bentuk dan pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kreativitas anak tuna rungu di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati b. Untuk mengetahui metode bimbingan dalam meningkatkan kreativitas anak tuna rungu di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati c. Untuk mengetahui hasil kreativitas anak tunarungu di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati d. Untuk mengetahui faktor penghambat dan penunjang bagi anak tunarungu dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kreativitasnya 2. Manfaat Penelitian a. Secara teoritis penelitian ini diterapkan menambah pengetahuan wawasan mengenai bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kreatifitas tuna rungu b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dan pedoman bagi orangtua, guru, sekolah atau panti yang bergerak dalam penanganan anak tuna rungu.

D. Metodologi Penelitian