Sistem Pelayanan Struktur Organisasi Program Kerja

kebutuhan penyandang cacat rungu wicara. Seperti apa yang tercantum dalam UU No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat dalam Bab III pasal 5 dan 6 yang berbunyi : Setiap penyandang cacat memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Sebagai salah satu lembaga rehabilitasi sosial penyandang cacat rungu wicara. PSBRW “Melati” memiliki program prioritas pelayanan rehabilitasi social yang dititik beratkan pada kemampuan berkomunikasi. Tujuan kegiatan tersebut adalah agar penyandang cacat rungu wicara dapat mandiri, dapat berkomunikasi dan bersosialisasi secara wajar. Selanjutnya setelah kelayan mengikuti program di PSBRW “ Melati “ mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik sesuai dengan kemempuan dan keterampilan yang mereka miliki.

B. Sistem Pelayanan

1. Visi dan Misi a. Visi : PSBRW Melati siap memfasilitasi penyandang cacat rungu wicara menjadi manusia yang mandiri, mampu bersaing dan berkompetensi dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan pada tahun 2017. b. Misi : 1 Tersedianya aksebilitas fisik maupun non fisik 2 Peningkatan pelayanan yang prima dan tepat sasaran 3 Pemerataan jangkauan pelayanan 4 Terciptanya klien yang mampu bersaing dalam dunia usahakerja 5 Tersedianya SDM yang Profesional 2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi PSBRW “Melati” Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial RI No. 22HUK1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial Type A adalah: a. Kedudukan PSBRW “Melati” dalam pelaksanaan operasional berada dalam lingkungan Direktorat Pelayanan Rehabilitasi social Departemem Sosial RI. b. Tugas Memberikan pelayanan Rehabilitasi dan Vokasional bagi penyandang cacat rungu wicara yang masih potensial agar dapat mengembangkan bakat dan keterampilan sehingga mereka mampu hidup mandiri terlepas dari ketergantungan oranglain. c. Fungsi 1 Sebagai pusat penyebaran pelayanan kesejahteraan sosial 2 Sebagai pusat pemberdayaan dan pembelajaran kerja 3 Sebagai pusat pelatihan keterampilan 4 Sebagai pusat informasi kesejahteraan sosial 5 Sebagai tempat rujukan Pelayanan Rehabilitasi dan Vokasional di bidang rungu wicara dari lembaga rehabilitasi sejenisnya.

C. Struktur Organisasi

Kepala Dra Ing. Sri Wuwuh P,M.Si NIP 170019806 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Drs Bambang AchmadYoganarta NIP 170028655 Kepala Seksi Kepala seksi Program Dan Advokasi Sosial Rehabilitasi Sosial Bambang Wibowo SH Hartono, S.Ap NIP 170013213 NIP 170009058 Kelompok Jabatan Fungsional: 1. Dra Istiqomah NIP 170023229 2. Sri Mulyani NIP 17002491

D. Program Kerja

Panti Sosial Binarungu Wicara Melati ini memiliki beberapa tahapan dalam program kerjanya, di antaranya adalah : 1. Tahap Rehabilitasi Sosial Tahap Rehabilitasi Sosial merupakan suatu kegiatan pelayanan yang ditujukan pada anak asuh dalam panti guna memulihkan kembali rasa harga diri, kecintaan kerja serta rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, sehingga mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan wajar. Rangkaian kegiatan tahap pelayanan di PSBRW “Melati”. a. Tahap pendekatan awal Merupakan tahap memperoleh gambaran tentang permasalahan penyandang cacat, sekaligus pemberian motivasi dan seleksi b. Tahap Penerimaan Merupakan tahap registrasi bagi calon klien atau anak asuh guna mendapatkan data objektif dan menyeluruh tentang permasalahan, tingkat kecacatan, minat dan bakat agar dapat menentukan jenis pelayanan yang dibutuhkan c. Tahap bimbingan sosial dan keterampilan Merupakan tahap pemberian bimbingan rehabilitasi berupa : 1 Bimbingan fisik dan mental, dalam bentuk : agama, budi pekerti, bahasa isyarat SIBI, Speech Therapy, Pancasila, kecerdasan, olahragaout bond 2 Bimbingan sosial dalam bentuk : pramuka, dinamika kelompok, kesenian nyanyian isyarat, rekreasi, kerja bakti lingkungan, koperasi 3 Bimbingan keterampilan menjahit putra dan putri, salon tata rias wajah, kerajinan tangan, komputer, tata boga, las listrik, pertukangan kayu 4 Kegiatan penunjang dalam bentuk : Persatuan Orang Tua Klien POT 2. Tahap Resosialisasi Tahap resosialisasi merupakan suatu proses aktualisasi diri kelayan atau anak asuh yang telah menjalani proses rehabilitasi, yang diarahkan untuk mempersiakan kelayan atau anak asuh agar dapat berintegrasi dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Tahap resosialisasi terdiri dari : a. Bimbingan Kesiapan dan peran serta masyarakat, jenis kegiatan antara lain : 1 Melaksanakan evaluasi perkembangan kelayan atau anak asuh 2 Melaksanakan bimbingan dan motivasi kepada kelayan atau anak asuh 3 Melaksanakan penyuluhan sosial kepada keluarga kelayan dan masyarakat 4 Pertemuan orangtua kelayan atau anak asuh secara berkala b. Bimbingan sosial hidup bermasyarakat, jenis kegiatan antara lain : 1 Memberikan motivasi kepada kelayan baik secara individu maupun kelompok dalam penyesuaian diri dengan masyarakat 2 Melaksanakan konsultasi dengan keluarga kelayan atau anak asuh tentang perkembangan kelayan dalam rangka mempersiapkan kelayan untuk disalurkan 3 Mempersiapkan pelaksanaan Praktek Belajar Kerja PBJ bagi kelayan berdasarkan hasil sidang. c. Bimbingan pembinaan bantuan stimulan usaha produktif, jenis kegian antara lain : 1 Mengadakan seleksi kelayan atau anak asuh yang mendapat bantuan permodalan stimulant uasha produktif sesuai dengan kemampuan keterampilan yang dikuasai kelayan 2 Melaksanakan bimbingan motivasi kepada kelayan dan keluarga dalam pengembangan usaha 3 Melaksanakan bimbingan latihan kerja yang bersifat pemantapan kelompok 4 Pemberian bantuan stimulant kepada kelayan atau anak asuh d. Bimbingan usaha kerja produktif, jenis kegiatan : 1 Pelaksanakan seleksi kelayan atau anak asuh yang mendapat bantuan permodalan stimulant usaha produktif sesuai dengan kemampuan keterampilan yang dikuasai kelayan atau anak asuh 2 Melaksanakan bimbingan motivasi kepada kelayan atau anak asuh dan keluarga dalam pengembangan usaha 3 Melaksanakan bimbingan pendirian kelompok usaha produktif dalam rangka membuka usaha secara kelompok e. Penyaluran, jenis kegiatan : 1 Melaksanakan kegiatan Praktek Belajar Kerja PBK bagi kelayan atau anak asuh yang telah memenuhi syarat 2 Melaksanakan pendekatan kepada pihak pengusaha 3 Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan kepada orangtua kelayan atau anak asuh untuk menyalurkan kembali kelayan kepada keluarga. 3. Tahap Pembinaan Lanjut Proses ini merupakan tahap bimbingan pada kelayan atau anak asuh yang sudah mendapatkan rehabilitasi dipanti, agar meningkatkan kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Tahap bimbingan lanjut terdiri dari : a. Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat dan peran serta dalam pembangunan, jenis kegiatannya : 1 Melaksanakan bimbingan sosial dan motivasi kepada penyandang cacat rungu wicara dalam kehidupan bermasyarakat 2 Memberikan konsultasi kepada penyandang cacat rungu wicara jika mengalami hambatan dalam peningkatan kerja maupun usaha b. Bantuan Pengembangan usaha bimbingan peningkatan keterampilan, jenis kegiatannya : 1 Bimbingan bidang produksi 2 Bimbingan bidang pemasaran 3 Bimbingan bidang administrasi 4 Bimbingan bidang pengembangan usaha c. Bimbingan PemantapanPengembangan Usaha, jenis kegiatan : 1 Bimbingan Pengorganisasian 2 Bimbingan Pemasaran 3 Bimbingan Pengelolaan Usaha 4 Bimbingan cara-cara pembentukan koperasi 5 Bimbingan penggalian dan pemanfaatan system sumber

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA