Fungsi dan Tujuan Bimbingan

Menurut Lefever bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkam hidupnya sendiri yang pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat. 21 Rochmah Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehigga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. 22 Muh Surya mengungkapkan bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. 23 Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami mengenai pengertian bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk memehami dirinya, kemempuan untuk menerima dirinya.

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan

Ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan dapat berfungsi: a. Pencegahan, prefentif artinya merupakan usaha pencegahan terhadaqp timbulnya masalah b. Pemahaman, yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa c. Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya sebagai permasalahan yang dialami siswa 21 Prayitno dan Erman Amti, h. 94. 22 Syamsu Yusuf,LN dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2006, hal.6. 23 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 20. d. Pemeliharaan dan Pengembangan, fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. 24 Secara implisit, tujuan bimbingan dan konseling sudah bisa diketahui dalam rumusan tantang bimbingan dan konseling. Individu atau siswa yang dibimbing, merupakan individu yang sedang dalam proses perkembangan. Oleh sebab itu, merujuk kepada perkembangan individu yang dibimbing, maka tujuan bimbingan dan konseling adalah agar tercapai perkembangan yang optimal pada individu yang dibimbing dan agar individu dapat berkembang sesuai lingkungannya. 25 Menurut Prayitno tujuan dari bimbingan dan konseling adalah agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu merencanakan masa depannya. 26 Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta mengenal lingkungannya secara obyektif, baik lingkungan social dan ekonomi, lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier maupun bidang budaya, keluarga dan masyarakat. 27

3. Metode Bimbingan