Penelitian ini membahas tentang perspektif hukum islam terhadap aplikasi dana tabarru
’ di PT Asuransi Syariah Mubarakah, bagaimana aplikasi dana tabarru
’ dari segi pengumpulan, pengelolaan dan penggunaanya, serta apakah ketiga aplikasi tersbut tidak bertentangan dengan hukum islam dan telah
sesuai dengan apa yang telah termaktub dalam fatwa DSN.
2. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Pengelolaan Dana Tabarru pada PT Asuransi BRIngin Life Syariah, Ainun Najiebah, 102046225363 Jakarta,
Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Penelitian yang dilakukan oleh saudari Ainun yaitu membahas tentang konsep ekonomi islam terhadap dana tabarru
’, serta mekanisme pengelolaan dana tabarru
’ pada PT Asuransi BRIngin Life
3. Konsep Dana Tabarru Operasional dan Aplikasinya pada Asuransi syariah
Tinjauan terhadap Praktek Takaful Keluarga Jakarta, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2003.
Penelitian ini membahas tentang konsep serta pengelolaan dana tabarru ’ dan
bagaimana operasional dana tabarru ’ pada Asuransi Takaful Keluarga.
Sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan mengenai metode alokasi surplus dana tabarru
’ pada asuransi syariah general umum yaitu di PT Asuransi Bumiputera Muda 1967. Penulis akan membahas tentang
metode perhitungan yang dilakukan dalam alokasi surplus dana tabarru ’,
ketentuan dalam pembagian surplus dana tabarru ’ dan praktik yang
dilakukan dalam alokasi surplus dana tabarru ’.
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
Pada perusahaan asuransi syariah dana premi yang masuk merupakan dana peserta setelah dikurangi fee ujrah perusahaan atas jasa pengelolaan
dana premi. Ketika terjadi klaim, perusahaan tidak lagi mengeluarkan dana apapun yang berasal dari kas perusahaan karena penggantian klaim diambil
dari dana tabungan peserta tabarru ’
10
Dari dana tabarru ’ pada asuransi kerugian apabila terjadi surplus dana
tabarru ’ dibagikan baik kepada peserta maupun ke perusahaan pada setiap
periodenya dengan besaran prosentase nisbah yang telah disepakati
perusahaan dan nasabah diawal perjanjian.
Penetapan besaran pembagian surplus dana tabarru ’ tergantung kepada
secara kolektif, regulator atau kebijakan manajemen.
11
a. Seluruh surplus sebagai cadangan dana tabarru ’
b. Sebagian sebagai cadangan dana tabarru ’ dan sebagian lainnya
didistribusikan kepada peserta c. Sebagian sebagai cadangan dana tabarru
’, sebagian di distribusikan kepada peserta, dan sebagian lainnya didistribusikan kepada entitas
pengelola.
10
Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional; teori, system, aplikasi dan pemasaran, Ciputat: Kholam Pusdishing, 2006, hal. 68.
11
PSAK No 108 Tentang Akuntansi Transaksi Asuransi syariah