Tekhnik pengumpulan data Teknik analisa data

Umum Bumipuetra Muda 1967 produk yang dihasilkan, serta kinerja PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967

BAB IV Hasil Penelitian , Bab ini membahas tentang metode yang digunakan

dalam alokasi surplus dana t abarru‟ oleh perusahaan asuransi syariah, ketentuan pembagian dalam alokasi surplus dana tabarru serta praktik yang dilakukannya.

BAB V Penutup

yang meliputi kesimpulan dan saran-saran. 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Dalam literatur arab fikih islam , asuransi dikenal dengan sebutan “al- takaful ” dan al-tadhamun. Secara literal, al-takaful artinya “pertanggungan yang berbalasan ,” atau hal “saling menanggung”, sedangkan at-tadhamun secara harfiah berarti “solidaritas” atau hal saling menanggung hakkewajiban yang berbalasan. Sebutan lain bagi asuransitakaful ialah at- ta’min. Kata ini terambil dari akar kata amina, artinya aman, tenang dan tentram. Maksud kata aman disini ialah ketenangan jiwa dan hilangnya rasa takutwas-was. Asuransi itu dinamakan at- ta’min disebabkan pemegang polis sedikit banyak telah merasa aman begitu ia mengikatkan dirinya sebagai anggotanasabah sebuah asuransi. Dengan menjadi anggota asuransi, paling tidak secara teoritis yang bersangkutan merasa terhindar atau paling sedikit terkurangi rasa cemas akan menanggung beban berat manakala terjadi sesuatu terhadap diri dan atau harta bendanya. 1 Husain Hamid Hisan mengatakan bahwa asuransi adalah sikap ta‟awun yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapih antara sejumlah besar 1 Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional; teori, system, aplikasi dan pemasaran Ciputat: Kholam Pusdishing, 2006, hal. 40. 20 manusia. Semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiwa jika sebagian mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semuanya saling menolong dalam menghadapi peristiwa tersebut, dengan sedikit pemberian derma yang diberikan oleh masing-masing peserta. Dengan pemberian derma tersebut, mereka dapat menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh peserta yang tertimpa musibah. 2 Ahli fiqh kontemporer Wahhab Az-Zuhaili mendefinisikan asuransi dalam dua bentuk yaitu At- Ta’min At-Tawuni asuransi tolong menolong dan At- Ta’min biqist sabit asuransi dengan pembagian tetap. Sedangkan Mustafa Ahnad Az-Zarqa memaknai asuransi sebagai suatu cara atau metode untuk memelihara manusia dalam menghindari risiko ancaman bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanan kegiatan hidupnya atau dalam aktivitas ekonominya. Ia berpendapat bahwa sistem asuransi adalah sistem Ta’awun dan Tadhamun yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-musibah oleh sekelompok tertanggung kepada orang yang tertimpa musibah tersebut. Penggantian tersebut berasal dari premi mereka. Sedangkan di Indonesia asuransi syariah lebih dikenal dengan istilah Takaful yang berarti menjamin atau saling menanggung.Asuransi syariah menurut fatwa Dewan Syariah Nasional No.21DSN-MUIX?2001, adalah: 2 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General Konsep dan System Operasional. Jakarta: MUI,2006, hal. 29.