Landasan Hukum Asuransi Syariah

25             Artinya: Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. QS. Al-Baqarah: 185 3 Perintah Allah untuk saling melindungi dalam keadaan susah        Artinya: yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. QS. Al-Quraisy: 4

b. Sunnah Rasul

يف ْي مْؤ ا ثم م س ي ع ها ص ها سر اق اق ريشب ب ابْع ا ْ ع يعا ت ضع م ي تسا ا ا سج ا ثم م فطاعت م دا ت م دا ت م حارت اس ئ رحس ا ي ح اب سج ا ر . م س ا ا ر Artinya: “Dari Nu’man bin basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh bilamana salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak tidur atau ketika demam.” HR. Muslim Hadits itu menggambarkan tentang adanya saling tolong menolong dalam masyarakat islam. Dimana digambarkan keadaannya seperti satu tubuh; jika ada satu anggota masyarakat yang sakit, maka yang lain ikut merasakannya. Minimal dengan menjenguknya, atau bahkan memberikan bantuan.Dan terkadang bantuan yang diterima jumlahnya melebihi „biaya‟ yang dikeluarkan untuk pengobatan.Sehingga terjadilah „surplus‟, yang 26 minimal dapat mengurangi „beban‟ penderitaan orang yang terkena musibah.Hadits ini menjadi dasar filosofi tegaknya sistem asuransi syariah.

3. Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Asuransi syariah harus dibangun diatas fondasi dan prinsip dasar yang kuat serta kokoh. Dalam hal ini prinsip utama dalam asuransi syariah adalah ta’awanu’ ala al birr wa al-taqwa tolong-menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan taqwa dan al- ta’min rasa aman. Prinsip ini menjadikan para anggota atau peserta asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang satu dengan yang lainnya saling menjamin dan menanggung risiko.Hal ini disebabkan transaksi yang dibuat dalam asuransi takaful adalah akad takafuli saling menanggung, bukan akad tabaduli saling menukar yang selama ini digunakan oleh asuransi konvensional, yaitu pertukatan pembayaran premi dengan uang pertanggungan. 9 Prinsip-prinsip dasar yang ada dalam asuransi syariah ialah sebagai berikut : a. Prinsip ikhtiar dan berserah diri; Allah adalah pemilik mutlak atas segala sesuatu, karena itu menjadi kekuasaannya pula untuk memberikan atau mengambil sesuatunya kepadadari hamba-hambanya yang ia kehendaki. Manusia memiliki kewajiban untuk berusaha ikhtiar sesuai dengankesanggupannya, tetapi pada saat yang bersamaan manusia juga 9 Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, hal. 146. 27 harus berserah diri tawakkal hanya kepada Allah. 10 b. Prinsip tolong-menolong ta’awun Prinsip paling utama dalam melaksanakan kegiatan harus didasari dengan semangat tolong-menolong antara anggota.Seseorang yang masuk asuransi, sejak awal harus mempunyai niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan beban temannya yang pada suatu ketika mendapatkan musibah kerugian. c. Prinsip bertanggung jawab Para peserta asuransi setuju untuk saling bertanggung jawab antara satu sama lain, dan harus melaksanakan kewajiban dibalik menerima yang menjadi hak-haknya. 11 d. Prinsip kerja sama Prinsip kerja sama atau saling membantu, yang berarti diantara peserta asuransi syariah yang satu dengan yang lainnya saling bekerja sama dan saling tolong-menolong dalam mengatasi kesulitan yang dialami karena sebab musibah yang diderita. Sebagaimana hadits Nabi yang yang membicarakan perkara seperti ini yang artinya : “Sesiapa yang memenuhi hajat saudaranya, Allah akan memenuhi hajatnya” H.R. Bukhari, Muslim dan Abu Daud. 10 Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional; teori, system, aplikasi dan pemasaran Ciputat: Kholam Pusdishing, 2006, hal.58. 11 Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional; teori, system, aplikasi dan pemasaran, hal. 59. 28 e. Prinsip saling melindungi dari berbagai kesusahan Para peserta asuransi syariah setuju untuk saling melindungi dari musibah, kesusahan, bencana, dan sebagainya. Terutama melalui penghimpunan dana tabarru‟ melalui perusahaan yang diberi kepercayaan untuk itu. Asas saling melindungi ini dijunjung tinggi dalam ajaran islam, sebagaimana dapat dipahami dari ayat al- Qur‟an Q.S Al-Baqarah ayat 279                   Artinya: “Maka jika kamu tidak mengerjakan meninggalkan sisa riba, Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat dari pengambilan riba, Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya ”.Q.S Al-Baqarah : 279

B. Konsep Dana Tabarru

’ 1. Pengertian Dana Tabarru ’ Dana tabarru’ terdiri dari kata dana dan tabarru‟. Dalam kamus bahasa Indonesia kata dana adalah uang yang disediakan atau sengaja dikumpulkan untuk suatu maksud, derma, sedekah, pemberian atau hadiah. Sedangkan tabarra ‟ berasal dari kata tabarra’a-yatabarro’u-tabarrau’an, artinya sumbangan hibah, dana kebajikan, atau derma. Orang yang memberikan sumbangan disebut mutabarri’ “dermawan”. Tabarru’ merupakan pemberian sukarela seseorang kepada orang lain tanpa ganti rugi, yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada orang yang diberi. 29 Tabarru’ dalam arti luas adalah mengerahkan segala daya dan upaya untuk memberikan harta atau manfaat kepada orang lain baik langsung atau dimasa yang akan datang tanpa mengharapkan kompensasi dengan tujuan semata-mata untuk kebaikan dan perbuatan amal shaleh. 12 Jumhur ulama mendefinisikan tabarru ’ dengan akad yang mengakibatkan pemilik harta, tanpa ganti rugi yang dilakukan seseorang dalam keadaan hidup kepada orang lain secara sukarela. Niat tabarru’ dana kebajikan dalam akad asuransi syariah adalah alternatif u ang sah yang dibenarkan oleh syara‟ dalam melepaskan diri dari praktik gharar yang diharamkan oleh Allah SWT. 13 Menurut jumhur ulama, menunjukkan hukum anjuran untuk saling membantu antar sesama manusia, oleh sebab itu islam sangat menganjurkan seseorang yang mempunyai kelebihan harta untuk menghibahkannya kepada saudara-saudara yang memerlukan. Sedangkan dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru’ memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk tujuan saling membantu diantara sesama peserta takaful asuransi syariah apabila ada diantaranya mendapat musibah. Dana klaim yang diberikan diambil dari rekening dana tabarru’ yang sudah diniatkan oleh semua peserta ketika akan menjadi peserta asuransi syariah, untuk kepentingan dana kebajikan atau dana tolong-menolong. 12 http:bataviase.co.idnode330210 Diakses pada tanggal 29 Desember 2010 13 http:www.syakirsula.comindex. Diakses pada tanggal 29 Desember 2010