Landasan Hukum Penggunaan Dana Tabarru
33
dengan prinsip syariah.maka Mekanisme pengelolaan dana peserta premi adalah sebagai berikut :
16
a Perusahaan wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban dana tabarru’
dari kekayaan dan kewajiban perusahaan. b Perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan produk asuransi dengan
prinsip syariah yang mengandung unsur investasi wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban dana investasi peserta dari kekayaan dan
kewajiban perusahaan maupun dari kekayaan dan kewajiban dana tabarru’
c Perusahaan wajib membuat catatan terpisah untuk kekayaan dan kewajiban perusahaan, dana tabarru
‟ dan dana investasi peserta. Kekayaan dan kewajiban dana
tabarru’ merupakan kekayaan dan kewajiban dana peserta secara kolektif, untuk itu perusahaan wajib
menggunakan dana tabarru ‟ hanya untuk :
a Pembayaran santunan kepada peserta yang mengalami musibah atau
pihak lain yang berhak. b
Pembayaran reasuransi c
Pembayaran kembali Qardh ke perusahaan, dan d
Pengembalian dana tabarru’ akibat pembatalan polis dalam periode
yang diperkenankan . Dalam pengelolaan dana investasi, baik dana tabarru
‟ maupun
16
Peraturan Mentri Keuangan nomor 18PMK.0102010, Tentang Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah, pasal 3.
34
saving dapat digunakan akad wakalah bil ujrah atau mudharabah. Dengan akad wakalah bil ujrah perusahaan asuransi syariah sebagai wakil tidak
berhak memperoleh bagian dari hasil investasi selain berupa fee atau ujrah karena akad yang digunakan adalah akad wakalah, fee yang didapat juga
harus ditetapkan dalam jumlah yang sewajarnya atau tidak berlebihan dan telah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari peserta.
Dalam praktiknya kedudukan perusahaan asuransi syariah dalam transaksi asuransi kerugian adalah sebagai mudhorib, pemegang amanah.
Sedangkan peserta sebagai shahibul mal. Mudhorib berkewajiban untuk membayarkan klaim, apabila ada salah satu dari peserta mengalami musibah,
juga berkewajiban menjaga dan menjalankan amanah yang diembannya secara adil, transparan dan propesional dalam mengelola dana peserta yang
terkumpul pada kumpulan dana tabarru’mudhorib diawasi secara tekhnis dan
operasional oleh komisaris dan secara syar‟i diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah DPS.
Dalam pengelolaan dana setiap premi yang akan diterima akan dimasukan kedalam rekening
tabarru’ yaitu rekening yang akan diniatkan dermatabarru
‟ dan digunakan untuk membayar klaim kepada peserta apabila terjadi musibahharta benda peserta itu sendiri.Kemudian diinvestasikan
kedalam lembaga keuangan yang dibenarkan secara syar‟i dan premi asuransi akan dikelompokan kedalam
“kumpulan dana peserta” untuk syariah. Keuntungan investasi yang diperoleh akan dimasukan ke dalam kumpulan
dana peserta untuk kemudian dikurangi “beban asuransi” klaim, premi