Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini semakin pesatnya arus teknologi dan informasi telah mempengaruhi banyak hal seperti kebutuhan, gaya hidup, dan keinginan yang semakin meningkat dan beragam. Kondisi ini membuat produsen memilki peluang bisnis, di mana mereka saling berlomba untuk memasarkan suatu produk sejenis dengan keunggulan dan merek berbeda dari pesaingnya. Sehingga kemudian alternative suatu produk sejenis yang ditawarkan dan dipasarkan menjadi lebih beragam. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi semakin teliti dalam menerima dan menyeleksi informasi yang mereka terima. Juga secara tidak langsung membuat tantangan yang dihadapi pemasar menjadi lebih kompetitif dalam memasarkan produknya, terutama dalam menciptakan suatu brand image citra merek yang kompetitif berdasarkan persepsi konsumen. Positioning membukakan kunci strategis mendobrak pasar. Bagaimanapun pasar adalah hakim yang paling berkuasa untuk menilai kinerja organisasi. Padahal seperti kita ketahui dinamika pasar berlandaskan kepada persepsi pelanggan. Konsekuensinya akan tergantung kepada dinamika persepsi konsumen. Jika dalam strategi korporat ditekankan bagaimana membentuk dan menyampaikan keunggulan kompetitif, maka strategi merek menekankan kepada bagaimana positioning keluaran organisasi produk atau jasa agar bersemayam di tempat yang tepat dalam persepsi konsumen. Menurut Craven 1991:270 bahwa positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan total situation analysis . Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran. Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’ tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan. Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai tempat menyaring, menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku mati’ pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang. Pembidikan pasar menentukan pesaing perusahaan. Perusahaan harus meneliti posisi pesaing dan memutuskan posisinya yang terbaik. Penentuan posisi positioning adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing. Tugas penentuan posisi terdiri dari tiga langkah: mengenali keunggulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan, memilih yang paling tepat dan secara efektif mengisyaratkan kepada pasar tentang posisi yang dipilih perusahaan. Strategi penentuan posisi produk perusahaan kemudian akan memungkinkan perusahaan beranjak ke langkah berikutnya, yaitu merencanakan strategi pemasaran bersaingnya. Penentuan posisi dapat dikelompokkan menjadi penentuan posisi menurut nilai, menurut pesaing, menurut manfaat, menurut penggunaan, menurut pemakai, menurut kategori produk, dan menurut atribut. Dalam hal ini, setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup berkembang dan mampu bersaing. Maka setiap perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan suatu strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasaran yang dilakukan diarahakan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan. Dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi di era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing di dunia bisnisnya. Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan agar mampu bertahan adalah dengan menerapkan suatu penempatan positioning antara produk suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan melakukan penempatan positioning produk, suatu produk akan membentuk citra produk tertentu di benak konsumen. Dunia perbankan pada saat ini merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah Negara. Tanpa bank, dapat dibayangkan bagaimana sulitnya menyimpan dan mengirim uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan internasional secara efektif dan aman. Pada kenyataannya dunia perbankan mengalami banyak sekali perkembangan, salah satunya yaitu dengan munculnya konsep perbankan baru yaitu sistem perbankan syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil. Terhadap perkembangan banyak kalangan yang belum mengerti tentang perbedaan system perbankan syariah dan konvesional serta bagaimana system itu berjalan. Masyarakat umum atau awam menganggap perbankan konvensional dan perbankan syariah itu sama. Namun kenyataan strategi yang berbeda dengan Bank konvensional yaiu straegi yang berlandaskan Syariat Islam. Pada tahun 2005 saat tejadi krisis moneter banyak bank-bank konvensional besar maupun kecil mengalami kebagkrutan tetapi pada saat itu bank syariah dapat bertahan. Sejak itu pula bank syariah berkembang. Saat ini bank yang beroperasi bank syariah dan bank konvensional. Persaingan yang sehat adalah persaingan yang akan membawa suatu perusahaan menjadi lebih baik, dimana Allah SWT. Berfirman ﻜ و ﺔﻬﺟو ﻮه ﺎﻬ ﻮ اﻮ ﺳﺎﻓ تاﺮ ﺨ ا ﺎ أ اﻮ ﻮﻜ تﺄ ﻜ ﻪ ا ﺎ ﺟ نإ ﻪ ا ﻰ آ ء ﺷ ١٤٨ ﺮ ﺪ ١٤٨ “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.QS: Al-Baqarah 148 Bank secara umum merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, dimana funsinya sebagai lembaga intermediary antara masyarakat yang membutuhkan dana dan masyarakat yang kelebihan dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya. Oleh karena bank berfungsi sebagai perantara keuangan , maka dalam hal ini factor kepercayaan dari masyarakat merupakan factor utama dalam menjalankan bisnis perbankan. Strategi positioning dihadapkan pada berbagai upaya untuk mendapatkan kepercayaan dan menjaga kepercyaan tersebut, sehingga dapat memperoleh simpati dari para calon nasabahnya. Bisnis perbankan di Indonesiadi era tahun 1960-an dan 1970-an merupakan bisnis yang belum begitu terkenal, kesan bank masih angker, bank tidak perlu mecari nasabah tetapi nasabahlah yang mencari bank. Kemudian di era tahun 1980-an dan tahun 1990-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini justru perbankan mulai aktif mengejar nasabah. Bahkan dengan keluarnya fakto 88 dan UU no.7 tahun 1992, perbankan di Indonesia tumbuh subur dan banyak perbankan baru berdiri. Untuk itulah, maka bagi suatu perusahaan jasa keuangan seperti bank Syariah Mandiri, hendaknya menyusun konsep pemasaran yang strategis yang dapat menyelaraskan turbulensi lingkungan yang ketat akan persaingan dengan sasaran, strategi dan program pemasaran yang sesuai dengan syariah. Semua itu dapat dilakukan oleh suatu perusahaan dengan resegmentation, retargeting, dan repositioning. Tujuan pokok startegi, segmentasi, targeting dan positioning adalah memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif jika produk jasa tersebut menawarkan atribut-atribut determian yang penting dan dinilai unik oleh pelanggan. Untuk itu langkah pertama yang harus adalah melakukan segmentasi pasar secara cermat. Segmentasi mengacu pada pengelompokkan ulang pasar, retargeting memperbaharui pembiodikan pasar sasaran target market, sedangkan repositiong berusaha membentu citra baru yang jelas , beda dan unggul secara relative disbanding dengan bank-bank yang lainnya. Pembentukan brand image ini merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk tetap tumbuh dalam persaingan, sehingga mampu menarik minat beli konsumen nasabah bahkan dapat mempertahankan nasabah yang sudah memberi kepercayaan terhadap Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan uraian tersebut, kajian dalam skripsi ini akan lebih focus kepada masalah, “Strategi Positioning Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah