Etika penelitian METODE PENELITIAN

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden berdasarkan usia adalah untuk kategori usia 15-60 tahun berjumlah 76 orang 84,4, untuk usia diatas 60 tahun berjumlah 14 orang 15,6. Untuk jenis kelamin, responden laki- laki berjumlah 66 orang 73,3, perempuan berjumlah 24 orang 26,7. Sedangkan distribusi berdasarkan faktor risiko lainnya: riwayat konsumsi alkohol 25 orang 27,8, status gizi kurang berjumlah 46 orang 51,1, status gizi buruk 23 orang 25,6, sedangkan responden yang masih memiliki status gizi baik berjumlah 21 orang 23,3, konsumsi rokok 62 orang 68,9, riwayat penyakit hati sebelumnya 9 orang 10 , riwayat konsumsi obat lain berumlah 7 orang 7,8. Berikut adalah gambaran histogram pola distribusi responden berdasarkan jenis kelamin. Gambar 4.1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Drug-induced-hepatitis DIH merupakan suatu bentuk peradangan pada organ hati diakibatkan oleh obat anti tuberkulosis. Di Indonesia disebut dengan istilah 66 24 10 20 30 40 50 60 70 Jenis Kelamin Laki‐laiki Perempuan hepatitis imbas OAT. Obat anti tuberkulosis OAT merupakan regimen yang digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis. Hepatitis imbas OAT sendiri memiliki definisi beragam menurut beberapa penelitian, tetapi secara umum definisi hepatitis imbas OAT adalah peningkatan kadar ALT 1,5 kali dari kadar normal yang muncul setelah terapi, minimal 4 minggu. Prevalensi hepatitis imbas OAT hampir berbeda tiap negara, tetapi negara berkembang cenderung lebih menunjukkan prevalensi yang tinggi. 17 Sebagai negara berkembang, Indonesia menunjukkan prevalensi yang tinggi pada kejadian hepatitis imbas OAT. Persentase prevalensi hepatitis imbas OAT di RSUP Persahabatan dan RSPG Cisarua pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2. Prevalensi pasien TB paru yang nengalami hepatitis imbas OAT di RSUP Persahabatan Jakarta dan RSPG Cisarua pada tahun 2012. Variabel Frekuensi n Persentase DIH Tidak mengalami DIH 47 43 52,2 47,8 Tabel diatas merupakan akumulasi total prevalensi dari dua rumah sakit yakni RSUP Persahabatan dan RSPG Cisarua. Untuk jumlah responden yang mengalami hepatitis imbas OAT masing-masing rumah sakit didapatkan data yaitu pada RSUP Persahabatan 14 pasien mengalami hepatitis imbas OAT dan 21 orang tidak mengalami hepatitis imbas OAT, sedangkan pada RSPG Cisarua didapatkan data yaitu 33 responden mengalami hepatitis imbas OAT dan 22 orang lainnya tidak mengalami hepatitis imbas OAT. Hepatitis imbas OAT dibagi menjadi 4 stadium menurut derajat keparahannya. Berikut merupakan gambaran distribusi karakterisitik responden berdasarkan derajat keparahannya.