Tanggapan Responden terhadap Pengembangan Profesionalisme Guru

Sungai Raya D3 = 7 orang, SMAD1 = 1 orang, di SMPN 1 RT Seulamat D3 = 5 orang, D2 = 5 orang, di SMPN 1 Birem Bayeun D3 = 4 orang, D2 = 3 orang. Sesuai dengan UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maka kualifikasi pendidikan minimal tenaga pendidik adalah S1DIV. Untuk meningkatkan mutu proses pendidikan, pemerintah mengupayakan disetiap sekolah supaya guru mempunyai kualifikasi pendidikan minimal S1. Hal ini juga untuk meningkatkan mutu lulusan sehingga mutu pendidikan akan semakin meningkat. Dengan demikian berarti bahwa ketersediaan guru berdasarkan kualifikasi pendidikan minimal S1 di kabupaten Aceh Timur sudah baik, yaitu sebesar 64,8, maka dapat disimpulkan bahwa ketersediaan guru SMPN di Kabupaten Aceh Timur berdasarkan kualitas sudah baik. Standar kualifikasi pendidikan adalah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, namun faktor lain seperti profesionalisme guru, media pembelajaran, dan sumber pembelajaran serta kemampuan guru untuk melakukan berbagai kreatifitas untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan, haruslah menjadi perhatian.

4.7 Tanggapan Responden terhadap Pengembangan Profesionalisme Guru

Pengembangan Profesionalisme Guru diukur dari indikator kompetensi keperibadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Masing-masing indikator dituangkan ke dalam item-item pertanyaan. Berdasarkan Bustami : Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur, 2010. hasil penelitian, persepsi responden tentang profesionalisme guru SMP Negeri di Kabupaten Aceh skor rata-ratanya sebesar 142,8 yang artinya masuk kategori baik. sedangkan variasi persepsi untuk masing-masing sekolah dapat dilihat seperti Tabel 4. 10. Tabel 4.10 Tanggapan Responden terhadap Pengembangan Profesionalisme Guru Kategori No Nama Sekolah 171-200 138-170 105-137 72-104 40-71 Jumlah SB B CB KB TB 1 SMPN 1 Pante Bidari 1 1 1 - - 3 2 SMPN 1Simpang Ulim 3 1 1 - - 5 3 SMPN 1 Julok 3 2 1 - - 6 4 SMPN 1 Peudawa 2 1 1 - - 4 5 SMPN 1 Idi Rayeuk 5 4 - - - 9 6 SMPN 1 Peureulak 5 2 1 - - 8 7 SMPN 1 Peureulak Timur 5 2 1 - - 8 8 SMPN 1 Sungai Raya 4 2 2 - - 8 9 SMPN 1 RT Seulamat 5 2 1 - - 8 10 SMPN 1 Birem Bayeun 3 2 1 - - 6 Jumlah 36 19 10 - - 65 Persentase 53,9 29,2 16,9 100 Sumber: Diolah dari data penelitian tahun 2009 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa variasi persepsi mengenai pengembangan profesionalisme guru SMP di Kabupaten Aceh Timur sebanyak 36 orang 53,9 menyatakan sangat baik, 19 orang 29,2 menyatakan baik, dan 10 orang 16,9 menyatakan cukup baik. Persepsi ini hampir rata-rata sama antar sekolah karena kategori masing-masing sekolah yang menyatakan sangat baik rata- rata di atas 50 . Ini berarti bahwa pengembangan profesionalisme guru SMP di Kabupaten Aceh Timur telah merata keberadaannya di masing-masing sekolah. Sementara itu untuk mengetahui variasi persepsi responden untuk masing- masing indikator profesionalisme guru yakni kompetensi keperibadian, kompetensi Bustami : Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur, 2010. pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tanggapan responden terhadap kompetensi kepribadian Indikator pertama adalah kompetensi keperibadian, dimana variasi tanggapan responden mengenai keperibadian guru yang mantap dan stabil; keperibadian yang dewasa; arif dan berwibawa; berakhlak mulia dan menjadi teladan dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kompetensi Keperibadian Kategori No Nama Sekolah 26-30 21-25 16-20 11-15 6-10 Jumlah SB B CB KB TB 1 SMPN 1 Pante Bidari 1 2 - - - 3 2 SMPN 1Simpang Ulim 4 1 - - - 5 3 SMPN 1 Julok 3 1 2 - - 6 4 SMPN 1 Peudawa 2 1 1 - - 4 5 SMPN 1 Idi Rayeuk 6 3 - - - 9 6 SMPN 1 Peureulak 5 3 - - - 8 7 SMPN 1 Peureulak Timur 4 3 1 - - 8 8 SMPN 1 Sungai Raya 4 2 2 - - 8 9 SMPN 1 RT Seulamat 5 2 1 - - 8 10 SMPN 1 Birem Bayeun 3 2 1 - - 6 Jumlah 37 20 8 - - 65 Persentase 56,9 30,8 13,3 100 Sumber: Diolah dari data penelitian tahun 2009 Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa persepsi repsonden yang menyatakan sangat baik sebanyak 37 orang 56,9 , persepsi yang menyatakan baik sebanyak 20 orang 30,8 dan persepsi cukup baik sebanyak 8 orang 13,3 . Rata-rata persepsi dapat ini hampir sama di setiap sekolah, artinya bahwa guru yang mengajar mata pelajaran yang di UN kan rata-rata memiliki kompetensi kepribadian yang hampir sama. Bustami : Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur, 2010. 2. Tanggapan responden terhadap kompetensi pedagogik Tanggapan responden mengenai kompetensi pedagogik diukur dari kemampuan guru memahami peserta didik secara mendalam, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, menganalisis hasil evaluasi dan pemanfaatannya dan kemampuan guru dalam mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya. Berikut variasi persepsi responden mengenai kompetensi pedagogik disajikan pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kompetensi Pedagogik Kategori No Nama Sekolah 84-100 68-83 52-67 36-51 20-33 Jumlah SB B CB KB TB 1 SMPN 1 Pante Bidari 1 1 1 - - 3 2 SMPN 1Simpang Ulim 3 1 1 - - 5 3 SMPN 1 Julok 3 2 1 - - 6 4 SMPN 1 Peudawa 2 1 1 - - 4 5 SMPN 1 Idi Rayeuk 5 4 - - - 9 6 SMPN 1 Peureulak 5 3 - - - 8 7 SMPN 1 Peureulak Timur 5 3 - - - 8 8 SMPN 1 Sungai Raya 6 1 1 - - 8 9 SMPN 1 RT Seulamat 5 2 1 - - 8 10 SMPN 1 Birem Bayeun 3 2 1 - - 6 Jumlah 38 20 7 - - 65 Persentase 58,5 30,8 10,7 100 Sumber: Diolah dari data penelitian tahun 2009. Dari Tabel 4.12 diketahui bahwa tanggapan responden mengenai kompetensi pedagogik sebanyak 38 orang 58,5 menyatakan sangat baik, 20 orang 30, menyatakan baik dan 7 orang 10,7 menyatakan cukup baik. Persepsi ini rata-rata Bustami : Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur, 2010. sama untuk masing-masing sekolah, hal ini berarti dapat dikatakan bahwa kemampuan kompetensi pedagogik guru-guru SMP Negeri yang mengajar mata pelajaran yang di UN kan di Kabupaten Aceh Timur hampir sama yakni rata-rata di atas 50 . Hanya di SMP Negeri 1 Pante Bidari yang memiliki skor rata-rata tanggapan dibawah 50 . 3. Tanggapan responden terhadap kompetensi profesional Tanggapan responden terhadap kompetensi profesional meliputi kemampuan guru dalam penguasaan substansi keilmuan terkait dengan bidang studi dan penguasaan tentang struktur dan metode pengajaran, serta menulis karya ilmiah. Mengenai variasi tanggapan responden tentang kompetensi profesional dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Tanggapan responden terhadap indikator kompetensi profesional Kategori 35-40 29-34 22-28 15-21 8-14 No Nama Sekolah SB B CB KB TB Jumlah 1 SMPN 1 Pante Bidari 2 - 1 - - 3 2 SMPN 1Simpang Ulim 4 1 - - - 5 3 SMPN 1 Julok 4 1 1 - - 6 4 SMPN 1 Peudawa 3 1 - - - 4 5 SMPN 1 Idi Rayeuk 5 3 1 - - 9 6 SMPN 1 Peureulak 5 3 - - - 8 7 SMPN 1 Peureulak Timur 5 2 1 - - 8 8 SMPN 1 Sungai Raya 5 2 1 - - 8 9 SMPN 1 RT Seulamat 5 3 - - - 8 10 SMPN 1 Birem Bayeun 4 2 - - - 6 Jumlah 42 18 5 - - 65 Persentase 64,6 27,7 7,7 100 Sumber: Diolah dari data penelitian tahun 2009. Bustami : Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur, 2010. Tabel 4.13 menunjukkan keberagaman persepsi dominan terdapat pada kategori sangat baik yakni 64,6 42 orang, ketegori baik sebanyak 18 orang 27,7 dan persepsi yang menyatakan cukup baik sebanyak 5 orang 7,7 . Sementara itu tanggapan untuk masing-masing sekolah juga menunjukkan variasi yang hampir sama yakni rata-rata di atas 60 menyatakan kompetensi profesional sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang di UN kan di SMP Negeri Kabupaten Aceh Timur hampir sama baiknya. 4. Tanggapan responden terhadap kompetensi sosial Indikator kompetensi sosial yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif kepada peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan serta dengan orangtua atau wali murid dan masyarakat sekitar. Tabel 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kompetensi sosial Kategori 26-30 21-25 16-20 11-15 6-10 No Nama Sekolah SB B CB KB TB Jumlah 1 SMPN 1 Pante Bidari 2 1 - - 3 2 SMPN 1Simpang Ulim 3 1 1 - - 5 3 SMPN 1 Julok 4 2 - - 6 4 SMPN 1 Peudawa 2 2 - - 4 5 SMPN 1 Idi Rayeuk 6 1 2 - - 9 6 SMPN 1 Peureulak 4 1 2 - - 8 7 SMPN 1 Peureulak Timur 5 2 1 - - 8 8 SMPN 1 Sungai Raya 5 3 - - 8 9 SMPN 1 RT Seulamat 5 1 2 - - 8 10 SMPN 1 Birem Bayeun 4 2 - - 6 Jumlah 40 11 8 - - 65 Persentase 61,6 26,1 12,3 100 Sumber: Diolah dari data penelitian tahun 2009 Bustami : Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur, 2010. Dari Tabel 4.14 diketahui bahwa variasi persepsi tentang kompetensi sosial terbanyak terdapat pada kategori sangat baik sebesar 61,6 40 orang, kategori baik 26,1 11 orang dan sebesar 12,3 8 orang. Tanggapan untuk masing-masing sekolah juga menunjukkan variasi yang hampir sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata kompetensi sosial guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang di UN kan di kabupaten Aceh Timur adalah sama baiknya. Hasil penelitian menunjukkan setiap sekolah telah berupaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dengan inisiatif dari guru, kepala sekolah, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat, serta lembaga-lembaga yang lain. Dalam hal peningkatan profesionalismenya, guru melakukan berbagai upaya diantaranya mengikuti workshop, pelatihan, penataran, seminar dan melanjutkan pendidikan. Selain itu guru juga menekuni dan mempelajari secara kontinu pengetahuan-pengetahuan dengan teknik dan proses belajar mengajar secara umum. Misalnya, pengetahuan tentang PBM proses belajar mengajar atau ilmu ilmu lain yang relefan dengan profesinya. Kepala sekolah juga memberikan peran yang nyata terhadap peningkatan profesionalisme guru yaitu mengirim guru untuk mengikuti pelatihan, penataran, lokakarya, MGMP, dan seminar. Melakukan studi banding kesekolah yang lebih maju, melakukan dorongan, semangat dan motivasi kepada guru untuk terus berkarya dan meningkatkan kemampuannya untuk menjadi guru yang berkualitas. Bustami : Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur, 2010. Pemerintah daerah dan pusat juga telah melakukan berbagai upaya yaitu pemberian insentif dan tunjangan yang dapat memenuhi kesejahteraan guru. Selanjutnya pemerintah juga telah menyediakan dana untuk mengadakan berbagai kegiatan seminar, pelatihan dan MGMP.

4.8 Mutu Pendidikan