b. Lingkungan Biologik Lingkungan biologik yang mempengaruhi penularan DBD terutama adalah
banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan, yang mempengaruhi kelembaban, pencahayaan di dalam rumah, merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk
hinggap dan beristirahat Soegijanto, 2003.
2.2.2 Bionomik Vektor
Bionomik vektor
adalah tempat perindukan breeding place, kebiasaan menggigit feeding habit, kebiasaan istirahat resting habit dan jarak terbang flight
range Soedarmo, 1998. Menurut Soegijanto 2003, tempat perindukan utama adalah tempat-tempat
penampungan air di dalam dan di sekitar rumah. Biasanya tidak melebihi jarak 500 lima ratus meter dari rumah. Nyamuk Ae.aegyptitidak berkembang biak pada
genangan air yang langsung berhubungan dengan tanah. Jenis-jenis tempat perkembangbiakan nyamuk Ae.aegyptidapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Tempat Penampungan Air TPA, untuk keperluan sehari-hari seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi, WC, ember dan lain-lain.
b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, barang-barang bekas ban,
kaleng, botol, plastik dan lain-lain. c. Tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, pelepah daun,
tempurung kelapa, dan lain-lain.
Awida Roose: Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
Nyamuk Ae. aegypti disebut black-white mosquito karena tubuhnya ditandai dengan pita atau garis-garis putih keperakan diatas dasar hitam, yamuk ini sering disebut
nyamuk rumah. Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Ae. aegypti mengalami metamorfosa sempurna melalui 4 tahap yaitu telur, larva, pupa dan
dewasa. Nyamuk Dewasa
1 - 2 hari
Pupa Kepompong
Telur
1 – 2 hari 6 – 7 hari
Jentik
Gambar 2. 1. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti Setiap bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir.
Telur berbentuk ellips atau oval memanjang, warna hitam, ukuran 0,5 – 0,8 mm, permukaan poligonal, tidak memiliki alat pelampung, diletakkan satu per satu pada
benda – benda yang terapung pada dinding bagian dalam tempat penampungan air yang berbatasan langsung dengan permukaan air.
Jentik kecil berwarna transparan dengan corong pernafasan berwarna hitam siphon yang menetas dari telur dan akan tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5
– 1 cm. Jentik akan selalu bergerak aktif dalam air dengan gerakan berulang-ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas mengambil udara, kemudian turun
Awida Roose: Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
kembali ke bawah dan seterusnya. Pada waktu istirahat posisi hampir tegak lurus dengan permukaan air. Biasanya berada di sekitar dinding tempat penampungan air.
Setelah 6-8 hari jentik akan berubah menjadi kepompong. Kepompong berbentuk koma, geraknya lamban dan sering berada di permukaan air. Setelah 1-2 hari akan
menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk
betina Ae. aegypti lebih menyukai darah manusia dari pada binatang antropophilik. Darahnya diperlukan untuk mematangkan telur jika dibuahi oleh
sperma nyamuk jantan sehingga dapat menetas. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk menghisap darah sampai telur
dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari. Jangka waktu tersebut satu siklus gonotropik. Nyamuk betina biasanya mencari mangsa pada siang hari dengan 2 dua
puncak aktivitas yaitu pukul 09.00 – 10.00 dan pukul 16.00-17.00. Nyamuk Ae.aegyptimempunyai kebiasaan menghisap berulang kali dalam satu siklus
gonotropik untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk ini sangat efektif sebagai penular penyakit. Tempat yang disenangi nyamuk untuk
beristirahat selama menunggu waktu bertelur adalah tempat yang gelap, lembab, dan sedikit angin. Nyamuk biasanya hinggap di dalam rumah pada benda-benda yang
bergantungan seperti pakaian, kelambu dan handuk. Pergerakan nyamuk dari tempat perindukan ke tempat mencari mangsa dan ke tempat istirahat ditentukan oleh
kemampuan terbang nyamuk betina, yaitu rata-rata 40-100 meter. Namun secara pasif misalnya karena angin atau terbawa kenderaan, nyamuk ini dapat berpindah lebih
jauh. Untuk mempertahankan cadangan air dalam tubuh nyamuk dari penguapan oleh
Awida Roose: Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
karena aktivitasnya, maka jarak terbang nyamuk terbatas, sehingga penyebarannya tidak jauh dari tempat perindukan, tempat mencari mangsa dan tempat istirahat,
terutama di daerah yang padat penduduknya Soeroso, 2000. Waktu mencari makanan, selain terdorong oleh rasa lapar, nyamuk Ae.
aegypti juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bau yang dipancarkan oleh inang, temperatur, kelembaban, kadar karbon dioksida CO
2
dan warna. Untuk jarak yang lebih jauh faktor bau memegang peranan penting bila dibandingkan dengan
faktor lainnya. Kebiasaan istirahat lebih banyak di dalam rumah pada benda-benda yang tergantung, berwarna gelap dan tempat-tempat lain yang terlindung Soegijanto,
2003.
2.2.3 Pengamatan Kepadatan Vektor