Mekanisme penularan Tempat Potensial bagi Penularan Nyamuk DBD

atau lebih. Dua kriteria klinis ditambah peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosa klinis DBD. WHO 1997 membagi derajat DBD dalam 4 empat tingkat, yaitu sebagai berikut: Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji tourniquet positif. Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau pendarahan lain. Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dam lembut, tekanan nadi menurun ≤ 20 mm Hg atau hipotensi disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah. Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.

2.1.5 Mekanisme penularan

Faktor-faktor yang memegang peranan dalam penularan infeksi virus dengue yaitu manusia, vektor perantara dan lingkungan. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti. Nyamuk Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8 – 10 hari Extrinsic incubation period sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia Awida Roose: Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 pada gigitan berikutnya. Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya transavaria transmition namun peranannya tidak penting Suroso, 2000. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak dalam tubuh nyamuk maka nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya infiktif. Dalam tubuh manusia virus memerlukan waktu tunas 4- 6 hari intrinsic incubation period sebelum menimbulkan penyakit. Seseorang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit DBD. Virus dengue berada dalam darah selama 4 – 7 hari setelah 1 sampai 2 hari baru mulai demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Penularan ini dapat terjadi setiap nyamuk menusuk menggigit, sebelum menghisap darah, nyamuk akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya proboscis, agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan kepada orang lain Depkes RI, 2004c.

2.1.6 Tempat Potensial bagi Penularan Nyamuk DBD

Penularan nyamuk DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya. Tempat-tempat potensial untuk terjadinya penularan DBD adalah : Tempat-tempat umum merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang datang Awida Roose: Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 dari berbagai wilayah sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran beberapa tipe virus dengue cukup besar yaitu : 1. Sekolah Anak sekolah merupakan kelompok umur yang paling rentan untuk terserang penyakit DBD. 2. PuskesmasRumah sakit dan unit pelayanan kesehatan lainnya Orang datang dari berbagai wilayah dan kemungkinan diantaranya adalah penderita DBD, demam dengue DD atau carrier virus dengue. 3. Tempat-tempat umum lainnya : a. Tempat-tempat perbelanjaan, pasar, restoran, hotel, bioskop dan tempat- tempat ibadah. b. Wilayah rawan DBD endemis c. Pemukiman baru di pinggir kota Pada daerah ini penduduk umumnya berasal dari berbagai wilayah yang kemungkinan diantaranya terdapat penderita atau carier yang membawa tipe virus dengue yang berlainan dari masing-masing daerah asal. Depkes RI, 2005.

2.2 Nyamuk Penular DBD