Radikas Bebas TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3 : Siklus Heme King and S, 2004

2.3. Radikas Bebas

Pb merupakan unsur yang dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas dan menurunkan kemampuan antioksidan tubuh sehingga dapat menyebabkan kerusakan organ, Suatu radikal bebas dapat dinyatakan sebagai spesies yang terdiri satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas ini dapat bereaksi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah apabila dua radikal bertemu maka elektron yang tidak berpasangan tadi akan bergabung membentuk ikatan kovalen Halliwel, 1987. Radikal bebas ditemukan baik melalui faktor eksogen maupun endogen serta mempengaruhi kehidupan sel. Radikal terpenting dalam tubuh adalah radikal derivad dari oksigen yang disebut kelompok oksigen reaktif reactive oxygen species ROS Arief, 2006. Radikal bebas diproduksi dalam sel yang secara umum melalui reaksi pemindahan elektron, menggunakan mediator enzimatik atau non-enzimatik. Produksi radikal bebas dalam sel dapat terjadi secara rutin maupun sebagai reaksi terhadap Nelma: Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Ktivitas Enzim Delta Aminolevulinic Acid Dehydratase o-ALAD, Kadar Hemoglobin Dan Basophilic Stippling Pada Mencit Yang Dipapar Plumbum, 2008. USU e-Repository © 2008 rangsangan. Secara rutin adalah superokside yang dihasilkan melalui aktifasi fagosit dan reaksi katalisa seperti ribonucleotida reductase. Sedang pembentukan melalui rangsangan adalah kebocoran superoksida, hidrogen peroksida dan kelompok oksigen reaktif ROS lainnya pada saat bertemunya bakteri dengan fagosit teraktifasi. Pada keadaan normal sumber utama radikal bebas adalah kebocoran elektron yang terjadi dari rantai transpot elektron, misalnya yang ada dalam mitokondria dan endoplasma retikulum dan molekul oksigen yang menghasilkan superoksida RetnoGitawati, 1995 Apabila ada ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan maka akan terjadi suatu keadaan yang disebut stres oksidatif. Stres oksidatif adalah suatu keadaan dimana tingkat kelompok oksigen reaktif ROS yang toksik melebihi pertahanan antioksidan endogen. Keadaan ini mengakibatkan kelebihan radikal bebas yang akan bereaksi dengan lemak, protein, dan asam nucleat seluler sehingga terjadi kerusakan lokal dan disfungsi organ tertentu. Arief, 2006

2.4. Oksidan