Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan karena terbatasnya kemampuan Sumber Daya Manusia yang ada. Kurangnya pemahaman seluruh petugas lembaga
pemasyarakatan mengenai metode pembinaan dengan metode therapeutic community, yang merupakan metode terapi dan rehabilitasi bagi narapidana penyalahguna
narkotika dan psikotropika. Keterbatasan SDM yang berkualitas dan benar-benar memahami pelaksanaan
therapeutic community dan rehabilitasi terpadu dapat dilihat dari kurangnya motivasi petugas yang menjadi konselor therapeutic community dan rehabilitasi terpadu. Tidak
adanya petugas yang mengawasi keadaan peserta rehabilitasi terpadu secara terns menerus, sehingga kegiatan dalam blok kurang dapat diamati.
5. Belum adanya penanganan aftercare
Karena keterbatasan sumber daya yang ada, maka sampai saat ini belum mampu menjangkau residen yang telah selesai menjalankan program, terutama
mereka yang telah keluar atau bebas dari lembaga pemasyarakatan. Hal ini menyebabkan sulitnya mengukur keberhasilan program, karena tidak adanya tolok
ukur yang dijadikan indikasi keberhasilan program.
M. Tavip : Pelaksanaan Therapeutic Community Dan Rehabilitasi Terpadu Bagi Narapidana Narkotika Dan Psikotropika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan,
2009
6. Jumlah penghuni yang melebihi kapasitas over kapasitas
Peningkatan jumlah narapidana yang cukup signifikan di lembaga pemasyarakatan disetiap minggunya, hal ini menyebabkan tidak semua narapidana
memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti kegiatan pembinaan. Dengan
tingginya jumlah penghuni banyak menimbulkan kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban. Keadaan seperti ini dapat menyebabkan adanya perbedaan persepsi antara
orientasi pembinaan dengan orientasi keamanan di lembaga pemasyarakatan menyebabkan pelaksanaan pembinaan tidak berjalan optimal. Bagi petugas
pemasyarakatan situasi lembaga pemasyarakatan yang aman dan terkendali akan berpengaruh besar proses berlangsungnya pembinaan. Pembinaan narapidana dan
anak didik Pemasyarakatan merupakan tugas utama sistem pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan. Pembinaan hanya akan dapat dilaksanakan bila keamanan
dan ketertiban dalam Lembaga Pemasyarakatan berlangsung dengan baik.
7. Masalah-masalah lain yang berkaitan dengan warga binaan pemasyarakatan
Dalam hal ini para petugas dituntut untuk mampu mengenal masalah-masalah lain yang berkaitan dengan warga binaan pemasyarakatan agar dapat mengatasinya
dengan tepat. Umumnya masalah itu antara lain: a
Sikap acuh tak acuh keluarga narapidana, karena masih ada keluarga narapidana yang bersangkutan tidak memperhatikan lagi nasib narapidana
tersebut. b
Partisipasi masyarakat yang masih perlu juga ditingkatkan karena masih didapati kenyataan sebagian anggota masyarakat masih enggan menerima
kembali bekas narapidana.
M. Tavip : Pelaksanaan Therapeutic Community Dan Rehabilitasi Terpadu Bagi Narapidana Narkotika Dan Psikotropika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan,
2009
c Kerjasama dengan instansi badan tertentu baik yang terkait secara langsung
maupun tidak langsung masih perlu ditingkatkan juga karena masih ada
diantaranya yang belum terketuk hatinya untuk membina kerjasama. d
Informasi dan pemberitaan-pemberitaan yang tidak seimbang, bahwa cenderung selalu mendiskreditkan Lembaga pemasyarakatan sehingga dapat merusak citra
pemasyarakatan di mata umum. Dengan mengenali kendala-kendala tersebut baik yang ada di dalam
lingkungan lembaga pemasyarakatan maupun dari luar lembaga pemasyarakatan, maka diharapkan pembinaan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Faktor yang perlu diperhatikan oleh segenap petugas Pemasyarakatan adalah bahwa setiap narapidana memiliki harga diri untuk dihargai oleh orang lain. Apabila hal itu
telah dapat dicapai dengan hasil yang cukup baik, umumnya pada tahap-tahap awal pembinaan seseorang narapidana di dalam suatu lembaga pemasyarakatan akan lebih
mudah untuk diarahkan, diberi dorongan dan motivasi agar menyadari ia telah tersesat dan siap untuk memperbaiki dirinya dengan mempelajari suatu keterampilan
tertentu atau kegiatan pembinaan.
B. Upaya Menghadapi Kendala