diantaranya yang belum terketuk hatinya untuk membina kerjasama. d
Informasi dan pemberitaan-pemberitaan yang tidak seimbang, bahwa cenderung selalu mendiskreditkan Lembaga pemasyarakatan sehingga dapat merusak citra
pemasyarakatan di mata umum. Dengan mengenali kendala-kendala tersebut baik yang ada di dalam
lingkungan lembaga pemasyarakatan maupun dari luar lembaga pemasyarakatan, maka diharapkan pembinaan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Faktor yang perlu diperhatikan oleh segenap petugas Pemasyarakatan adalah bahwa setiap narapidana memiliki harga diri untuk dihargai oleh orang lain. Apabila hal itu
telah dapat dicapai dengan hasil yang cukup baik, umumnya pada tahap-tahap awal pembinaan seseorang narapidana di dalam suatu lembaga pemasyarakatan akan lebih
mudah untuk diarahkan, diberi dorongan dan motivasi agar menyadari ia telah tersesat dan siap untuk memperbaiki dirinya dengan mempelajari suatu keterampilan
tertentu atau kegiatan pembinaan.
B. Upaya Menghadapi Kendala
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran upaya dalam menghadapi kendala di Lembaga Pemasyarakatan, yaitu:
M. Tavip : Pelaksanaan Therapeutic Community Dan Rehabilitasi Terpadu Bagi Narapidana Narkotika Dan Psikotropika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan,
2009
1 Menyusun program yang terencana dan terintegrasi dengan baik
Lembaga Pemasyarakatan berupaya mengubah program yang dianggap tidak relevan dalam pengembangan pembinaan narapidana. Upaya ini tidak lepas dari
bimbingan Dirjen PAS sebagai wadah untuk mengembangkan suatu program.
2 Menambah sarana dan prasarana yang mendukung
Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan yang tediri atas 2 dua bagian yaitu kantor dan bangunan Lembaga Pemasyarakatan telah mengalami
penigkatan sejak tahun 2004 dengan dibangunnya 3 tiga tingkat blok-blok hunian narapidana yang dapat memberikan kenyamanan bagi narapidana dan memudahkan
pengamanan oleh petugas.
3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Sistem rekrutmen dan seleksi pegawai diterapkan dengan sistem assesement atau fit and propert test seperti faktor pendidikan, pengalaman, ketrampilan, minat
dan bakat amat berperan terhadap kinerja. Dengan peningkatan sumber daya manunsia yang terlatih untuk menjalankan program therapeutic community dan
rehabilitasi terpadu, maka kegiatan dalam therapeutic community dan rehabilitasi terpadu dapat dilaksanakan.
M. Tavip : Pelaksanaan Therapeutic Community Dan Rehabilitasi Terpadu Bagi Narapidana Narkotika Dan Psikotropika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan,
2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka kesimpulan dan saran yang dapat diberikan adalah:
A. Kesimpulan
1. Metode Therapeutic Community adalah merupakan sebuah ”keluarga” terdiri
atas orang-orang yang mempunyai masalah-yang sama dan memiliki tujuan yang sama, yaitu menolong diri sendiri dan sesama yang oleh seseorang dari
mereka, sehingga terjadi perubahan tingkah laku dari yang negatif ke arah tingkah laku yang positif. Sedangkan program rehabilitasi terpadu yang
dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan merupakan sebuah program yang memadukan berbagai metode yang meliputi aspek medis,
sosial, kerohanian dan keterampilan.
2. Pelaksanaan metode therapeutic community berupa pembinaan tahapn awal,
pembinaan kepribadian, dan pembinaan integrasi. Sedangkan rehabilitasi terpadu di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan dilaksanakan dengan
rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, rehabilitasi kerohanian dan program keterampilan.
3. Kurangnya pemahaman petugas pemasyarakatan tentang pentingnya program
pembinaan therapiutic community dan rehabilitasi terpadu bagi narapidana , narkotika dan psitropika, sehingga program pembinaan tersebut terkendala.
M. Tavip : Pelaksanaan Therapeutic Community Dan Rehabilitasi Terpadu Bagi Narapidana Narkotika Dan Psikotropika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan,
2009
4. Usaha Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan dalam menghadai kendala
adalah menyusun program yang terencana dan terintegrasi dengan baik, meningkatkan partisipasi petugas untuk berperan aktif dalam memberikan
pembinaan secara baik dan benar melalui pelatihan, pendidikan, dan kursus, menambah sarana dan prasarana yang mendukung, meningkatkan Sumber
Daya Manusia.
B. Saran